Pada pidato pembukaan APEC tanggal 6 kemaren, SBY memberikan penutup seperti ini…
Terjemahan Pidato SBY bisa dilihat pada bagian bawah trit ini...panjang amir gan...
Terus terang, ane kaget…masa presiden memerankan diri sebagai Pimpinan tenaga penjualan? Kaget juga, ternyata pemerintahan Indonesia memerankan diri sebagai sebuah perusahaan dagang yang kerjanya menjual barang dan jasa…
Lalu ane kemudian bertanya, emang apa lagi yang akan dijual? Bukannya selama ini kita sudah habis dijual?
Emasnya sudah diambil asing, minyak nya sudah dibagi bagi, kayu, batu bara, sawit, pulau, bahkan orang nya pun sudah terjual…
Masih banyak lagi dah harta kekayaan kita yang tergadaikan...agan cari sendiri...tanya mbah guggel juga bisa...Ane capek, ibu pertiwi saja sampai menangis...
Saat ini pemerintah SBY dengan MP3EI nya tengah berusaha mempromosikan (lebih tepatnya menjual) Indonesia lagi dalam kesempatan APEC.
Tapi kemudian, kemana kekayaan itu semua? Mengapa dinegeri sekaya ini masih banyak yang miskin? Di korup kah?
Tapi mengapa saat ini masih banyak orang Indonesia yang miskin? Mengapa hidup di Indonesia terasa semakin sulit? Mengapa harga harga terasa semakin mahal?
Mungkin jawabannya, dugaan ane: karena kekayaan Indonesia diambil perusahaan dan Negara asing….kekayaan tersebut tidak berputar di negeri sendiri, tapi semua tersedot keluar…dan yang tersisa hanya ampasnya….penderitaan sisa sisa eksploitasi.
Udah ah udah kepanjangan..capek nih...capek hati, capek otak, capek jari dipake ngetik, juga kuota hampir abis...
Mudah mudahan trit ini bisa menyadarkan agan sekalian... bahwa kita memang habis habisan dimangsa bangsa asing, dan jual dan digadaikan oleh segelintir anak bangsa yang mementingkan diri sendiri...Tapi jangan lupa, bahwa kita masih sangat kaya, dan kekayaan yang tersisa itu sangat layak untuk dipertahankan.... untuk kesejahteraan kita dan keturunan kita... Jangan biarkan terlepas dari tangan kita...
Sumber pidato asli SBY dalam bahasa inggris:
Website kepresidenan RI
Bali International Convention Center, Nusa Dua , 6-10-2013
Pembicara kunci pada konferensi tingkat tinggi para pemimpin APEC 2013
Pembicara Kunci
DR. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA KONFERENSI TINGKAT TINGGI PARA PEMIMPIN APEC 2013
BALI INTERNATIONAL CONVENTION CENTER
MINGGU, 6 OKTOBER 2013
<i>Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Om Swastyastu</i>
Damai dan Sejahtera bagi kita semua
Yang mulia, Para menteri ekonomi APEC
Yang terhormat gubernur bali
Juga para CEO dari regional asia pasifik dan bagian lain dunia
Ibu ibu dan bapak bapak sekalian,
Saya sangat senang menyambut anda semua di Indonesia dan saya percaya bahwa anda semua sedang menikmati pulau bali, yang juga dikenal sebagai pulau dewata.
Merupakan kehormatan yang luar biasa bagi saya bisa menyambut pertemuan tingkat tinggi CEO APEC. Dan saya juga sangat gembira dengan tingginya tingkat partisipasi komunitas perusahaan dari wilayah (asia pasifik) dan juga dunia. Saya juga ucapkan terima kasih pada sejawat para pemimpin APEC, yang mana banyak juga diantaranya mendapat kehormatan untuk berbicara pada forum ini.
Pertemuan tingkat tinggi CEO APEC ini juga merupakan satu kesempatan untuk memamerkan pertumbuhan sector swasta yang fenomenal di kawasan kita. Ekspansi bisnis yang sangat cepat telah merubah penampakan ekonomi kita menjadi lebih baik.
Pemerintah tetap mempunyai peranan penting dalam memformulasikan kebijakan ekonomi. Tapi, tanpa bantuan dari sector swasta, kita mungkin tidak akan mampu untuk menyediakan lebih banyak pekerjaan bagi warga Negara kita. Dan kita sadar bahwa dari negeri manapun seseorang berasal, agenda utama local dan nasional tetap sama: pekerjaan.
Karena hal ini juga saya dengan senang hati menyambut partisipasi para pimpinan serikat serikat pada konferensi tingkat tinggi ini. Dan untuk ini semua kita bersama, kita harus bekerja sama-dan lebih keras- untuk mencapai kesejahteraan bersama.
SAat ini, pertumbuhan global di tahun 2013 menunjukkan dinamika yang berbeda. Ekonomi maju tengah mengalami perbaikan dan menunjukan pertumbuhan yang positif, sementara ekonomi berkembang-termasuk ekonomi BRICS (Brazil, India, China)-mengalami perlambatan. Mereka juga mengalami deficit perdagangan yang sangat besar, larinya modal dan penurunan nilai tukar mata uang.
Hal ini juga yang terjadi di kawasan APEC. Dibeberapa negara ekonomi maju APEC, pertumbuhan kembali kuat. Sementara di Negara ekonomi berkembang memerlukan momentum pertumbuhan yang lebih jauh lagi.
TErlepas dari keadaan ini, ekonomi APEK tetap menjadi sumber pertumbuhan global yang sangat menentukan. Berdasarkan IMF, sebagai sebuah kelompok, APEC diharapkan untuk tumbuh sebesar 6.3% di tahun 2013 dan 6.6% di tahun 2014-yang mana angka tersebut dua kali lipat rata rata pertumbuhan dunia.
Saat ini, ekonomi APEC menyumbang 54 persen GDP global dan 44% perdagangan global. Didalam kawasan, perdagangan telah tumbuh hamper tujuh kali lipat sejak tahun 1989, mencapai 11 triliun US Dollar di tahun 2011. Selama 25 tahun terakhir, rata rata tariff APEC telah turun mencapai 70%. Biaya untuk berbisnis lintas batas telah turun dua putaran berturut turut sebanyak 5%: hasilnya penghematan bisnis hampir 59Milyar US Dollar.
SEmua ini menunjukan bahwa semua gabungan semua potensi ini, APEC berada dalam posisi ideal untuk membantu perbaikan ekonomi global. Oleh karena itu anggota APEC-melalui tindakan sendiri sendiri dan bersama sama-harus bekerja lebih keras lagi untuk mendukung pertumbuhan. Mari saya tunjukan beberapa tindakan yang bisa kita lakukan.
Pertama dan yang paling penting, kita harus mengerjakan peranan kita untuk mencegah adanya kebijakan kebijakan proteksionis, dan terus konsisten untuk meliberalisasikan perdagangan yang akan meningkatkan kesejahtaraan seluruh rakyat kita. Kita juga harus memastikan bahwa hubungan dagang kita tidak hanya kuat, tapi juga seimbang.
Kedua, kita harus mengintensifkan upaya untuk menstimulasi investasi di kawasan kita sebagaimana juga memelihara pertumbuhan dan menciptakan pekerjaan. Ada sebuah peluang besar yang mana saat ini kita sedang mengalami pertumbuhan kelas menengah yang sangat cepat.
Ketiga, kita marus mengembangkan infrastruktur yang lebih banyak dan alebih baik sebagai elemen dasar keterhubungan kita. Tentu saja ini semua tidak hanya untuk memfasilitasi perdagangan dan ainvestasi, tapi juga untuk membangkitkan penciptaan pekerjaan. APEC harus menghilangkan ketidakefisienan dalam rantai sediaan (supply chain). Kita harus membuat perdagangan baran dan jasa lintas batas menjadi lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat. Dalam hal ini, maka sangat penting kita untuk menempatkan keterhubungan (connectivity) sebagai prioritas pada APEC 2013 ini. Kami menyambut kerjasama public dan privat untuk mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan.
Keempat, untuk menjamin adanya pertumbuhan yang merata, kita harus mendukung perusahaan kecil menengah (small medium enterprises) yang menjadi tulang punggung seluruh ekonomi kita.
Kelima, kita harus bekerja sama untuk menjamin stabilitas finansial, yang merupakan prasyarat mutlak untuk seluruh aktifitas ekonomi yang berkelanjutan, termasuk perdagangan dan ainvestasi. Anggota APEC dapat membantu menstabilkan pasar finansial global, melalui inisiatif inisiatif bilateral dan juga regional. Ini termasuk juga Kesepakatan Pembiayaan Regional (Regional Financing Agreements/RFAs) dan Dewan Stabilitas Finansial (Financial Stability Board/FSB). Chiang Mai Initiative Multilateralization adalah contoh baik kolaborasi yang sangat dekat diantara para anggota APEC.
Keenam, untuk menjamin adanya pembangunan untuk semua, kita jangan sampai melupakan penyediaan jaring pengaman sosial untuk orang miskin dan merangkul mereka dalam sistem keuangan untuk terjadinya pembagian kesejahteraan.
Ketujuh, ekonomi APEC hanya bisa mewujudkan ini semua bila kita mengintensifkan konsultasi dan koordinasi kebijakan kita.
Ibu ibu dan bapak bapak sekalian,
Setelah kita menetapkan tema dan rpiritas untuk APEC 2013, Indonesia memandang masa depan kawasan ini sebagai kawasan yang sejahtera, stabil, dinamis, inklusif dan berwawasan kedepan.
Tema kita ”Asia-Pasifik yang kuat-mesin pertumbuhan global” adalah tentang kita semua mengerahkan seluruh kekuatan kita. Tujuan kita adalah untuk menjadikan kawasan ini sebagai pusat kemajuan ekonomi dunia. Dan dalam kacamata tersebut, Indonesia telah menetapkan tiga prioritas untuk tahun APEC kita. Saya percaya, melalui kolaborasi yang intim dengan komunitas bisnis, APC bisa mencapai tiga prioritas ini.
Prioritas pertama adalah: Mencapai tujuan tujuan Bogor
Ekonomi Apek telah berhasil mencapai kemajuan yang luar biasa dalam upaya mencapai tujuan tujuan bogor. Tapi ketika APEC telah mengurangi tarif dari 16.9% di tahun 1989 menjadi 5.7% di tahun 2011, tindakan tindakan non-tarif yang menghambat, prosedur bea-cukai yang panjang dan infrastuktur transportasi yang buruk masih menjadi tantangan bagi perdagangan.
Untuk itu, disaat kita terus bekerja untuk liberalisasi perdagangan dan investasi, juga untuk memperkuat integrasi ekonomi regional, kita harus mempunyai kapasitas untuk menyingkirkan tantangan tersebut. Kita harus bisa menangani hambatan peningkatan perdagangan, ketidakstabilan finansial dan tidak menentunya harga komoditas.
Prioritas kedua adalah “Mewujudkan pertumbuhan dengan pemerataan yang berkelanjutan”
Hari ini, ekonomi APE dihadapkan pada berbagai tantangan yang bisa mengganggu dan menghentikan pertumbuhan. Diantaranya adalah pertumbuhan penduduk.
Populasi global saat ini telah tumbuh dari empat setengah milyar di tahun 1994 menjadi lebih dari tujuh milyar manusia saat ini. Di tahun 2045 diperkirakan aka nada 9 milyar manusia diseluruh dunia. Dan pertumbuhan terbesar populasi ini berasal dari kawasan asia pasifik, yang menjadi beban berat bagi upaya penyediaan energy, makanan dan air bagi rakyat kita.
Kita tidak bisa mencapai tujuan tujuan APEC tanpa adanya prinsip inklusi dalam perbumtuhan ekonomi dan pembangunan kita. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus mempertahankan pertumbuhan yang berlanjut dan inklusif. Dan semua upaya kita harus focus pada pemberdayaan ekonomi, keterlibatan para pemangku kepentingan, penignkatan daya saing global perusahaan kecil dan menengah melalui inovasi dan memanfaatkan produktifitas perempuan dalam ekonomi. Kita juga harus menjamin adanya system keuangan yang inklusif, memperkuat keamanan pangan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan.
Dan prioritas ketiga adalah”meningkatkan keterhubungan”
Tidak seperti di tahun 1994, penemuan teknologi baru telah membukan jalan jalan baru bagi orang untuk melakukan bisnis satu sama lain, litas Negara dan juga lintas benua. Oleh karena itu, meningkatkan keterhubungan adalah prioritas yang kritis.
Saya percaya bahwa keterhubungan fisik, institusional, dan orang ke orang yang terfokus dan maju akan membantu mengintegrasikan kawasan kita. Hal ini juga akan mempermudah aliran barang, jasa, modal dan orang di asia pasifi Jadi, kita harus bekerja sama untuk memperkuat keterhubungan melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatkan investasi infrastruktur.
Indonesia akan bekerja dengan para pemimpin APEC dan seluruh pemangku kepentingan untuk menyempurnakan ketiga prioritas ini. Lagi pula, sukses kita sangat terkait dengan sukses yang lain.
Seperti juga pasar yang sedang berkembang lainnya, Indonesia sedang menghadapi hambatan yang disebabkan adanya ketidakpastian pasar finansial. Namun situasi ini masih bisa di kelola dan pemerintah Indonesia sedang merespon hal tersebut dengan berbagai paket tindakan kebijakan, termasuk feformasi structural yang subtantif. Hasilnya, saat ini pasar finansial Indonesia telah stabil.
Kami percaya bahwa hal ini hanyalah tantangan jangka pendek dan kami percaya diri bahwa dalam jangka panjang investasi dan pertumbuhan prospeknya sangat besar karena Indonesia adalah negeri peluang dan pertumbuhan
Saat ini, Indonesia telah menjadi Negara dengan ekonomi bernilai triliunan dollar dengan jumlah kelas menengah yang sangat besar. Demokrasi kami sangat berakar mendalam, dan hal ini membuat Indonesia sangat baik untuk investasi anda. McKinsey memperkirakan bahwa peluang bisnis Indonesia akan meningkat menjadi 1.8 triliun US dollar di tahun 2030. Peluang ini dating dari pelayanan konsumen, pertanian dan perikanan, industry sumber daya dan pendidikan, juga infrastruktur.
Kami terus menciptakan lingkungan usaha dan investasi yang lebih baik dan menyelesaikan berbagai tantangan. Kami telah berhasil menciptakan kemajuan terus menerus, termasuk reformasi birokrasi besar besaran untuk memperkuat institusi institusi pemerintah.
Untuk mempercepat pembangunan, di bulan mei 2011, kami telah meluncurkan Rencana besar percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2015 (Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development 2011 – 2025/MP3EI). 14 tahun mendatang, kami mentargetkan untuk mencapai investasi senilai lebih dari 460milyar US dollar di 22 sektor ekonomi utama, yang terintegrasi dalam delapan program. Termasuk dalam hal ini sektor pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, kepariwisataan dan telekomunikasi. Oleh karena itu, rencana besar ini menawarkan peluang besar bagi investor internasional.
Sebagai penutup, juga dalam kapasitas saya sebagai pimpinan orang penjualan dari Perseroan Indonesia (the chief salesperson of Indonesia Inc.), saya mengundang anda semua untuk menangkap peluang bisnis dan investasi di Indonesia.
Mari kita bangun kerjasama yang kuat dan menempa kekuatan APEC. Mari kita juga harus pastikan bahwa APEC terus membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat di kawasan APEC.
Terima kasih.