Original Posted By satrianegara77►
iya gan ane juga inget manga tentang salvage company.
Inti ceritanya dia awalnya benci baget karena diwarisin bapaknya sebuah perusahaan kapal salvage yg ampir bangkrut punya utang bejibun.
tapi akhirnya dia mau menekuni usaha ini.

Manga: Wa Ga Na Wa Umishi

Salvors are men responsible for towing wrecked ships and handling the cargo. They are different from rescue teams as they usually ask for money before offering help. Nanba Rintarou's father was the owner of such a company, but Rintarou really hated the way they operated and decided to join the Coast Guard.
However, Rintarou's father died right after Rintarou completed his training. In his will he asked Rintarou to take over his company. What's worse is he left his son a debt of 1.5 billion yen...
A seinen manga about the rarely-explored world of modern marine salvage, the ups and downs, the long periods of waiting and the brief flashes of action. The authors did a lot of research for this manga, and it shows.Written by the team of Yoichi Komori and Yuji Takemura, this series ran from 2004-2007 in Big Comic Spirits and was compiled into 15 volumes.

Original Posted By satrianegara77►nyumbang gambar oil rig yg dimaksud berita gan.


klo dari nama tekniknya sychronized hydraulic jacking system, ane nebak cara ngangkatnya pake semacam kapal dongkrak hidrolik (hydraulic jack) raksasa yg tersinkronisasi karena langsung mengangkat 3 oil rig.

nebak aja nunggu yg ngerti

Original Posted By internisi►Metode pengankatanya menggunakan "sychronized hydraulic jacking system" bukan menggunakan crane gan. jadi semacam disetiap kaki platform dipasang dongkrak hydrolic kemudian diangkat secara bersamaan.

Ini gambar aslinya sebelum dan sesudah diangkat. kebetulan ane juga disini ngerjain project ini.

Kalo berkenan tolong gambar ini ditaruh didepan untuk gantiin gambar ilustrasinya.

Original Posted By eduardorulino►Gan, saya rasa berat 1 anjungan lebih kurang 1400ton. 300 ton rasanya ga mungkin. Saya sudah beberapa kali ikut pemasangan top side dan topside aja rata2 beratnya 1000 ton ke atas

Original Posted By mohamws►Sebagai mantan keluarga ONWJ saya mengucapkan selamat atas keberhasilan project ini, mdh mdh an bisa membuat produksi ONWJ meningkat dan menjadikan ONWJ menjadi terdepan apalagi skrg dipegang langsung oleh Perusahaan berbendera Indonesia. Teruskan prestasi ini kawan kawan, tunjukan kalau bangsa ini bisa berdikari,

Original Posted By temonoid►Kerja kontraktor bagus, yang dapet pujian pertamina..

kalo gagal yang dimarahin kontraktor, client limpahin cacian ke kontraktor..

Coba disebutin siapa itu kontraktornya.

Saya rasa kontraktor kerjaannya lebih berat. Tapi sulit di publish, karena media lebih menyukai "Nama Besar" supaya berita nya laku.

Silahkan ditaro di page one..

Original Posted By internisi►Tambahan Informasi,

Yang mengerjakan proyek "first time in the world" ini adalah
sebagai main contractornya PT. Timas Suplindo untuk pekerjaan hook up, scafolding, welding dan Versabar dari USA yang mempunyai tekhnologi pengangkatan hydrolic system. jadi ada sekitar 50 orang Bule dari Versabar Engineering yang berperan disini.

ini linknya Versabar

http://www.vbar.com/Deck_Raising/index.html

Original Posted By AXIC2390►Angkat Anjungan Minyak yang Nyaris Tenggelam, Pertamina Rogoh Rp 1,2 T
Rista Rama Dhany - detikfinance
Jumat, 20/09/2013 13:42 WIB
[url]http://images.detik..com/content/2013/09/20/1034/134419_mahakam320.jpg[/url]
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ mengeluarkan dana US$ 123 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun lebih, untuk mengangkat 3 anjungan minyak (platform) yang nyaris tenggelam di Lapangan LIMA lepas pantai Laut Jawa.

"Dana yang dikeluarkan untuk mengangkat 3 anjungan dari 5 anjungan di Lapangan LIMA mencapai US$ 123 juta, dana tersebut berasal sebagian dari Pertamina EP dan sebagian lagi Pertamina PHE," ungkap Executive Vice President/General Manager PHE ONWJ Jonly Sinulingga, ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Namun, kata Jonly, dana yang dikeluarkan untuk mengangkat 3 anjungan minyak tersebut akan diklaim kembali ke pemerintah dalam bentuk cost recovery, karena masuk dalam kegiatan hulu minyak dan gas bumi.

"Tapi dana tersebut sudah disetujui masuk dalam cost recovery," ungkapnya.

Pengangkatan anjungan yang tenggelam ini harus dilakukan karena mengalami penurunan dasar laut mencapai 15 cm per tahun.

"Saat ini sudah diangkat setinggi 4 meter, kalau penurunannya 1,5 meter per 10 tahun. Maka anjungan ini akan tahan sampai 30 tahun lagi untuk diangkat kembali, tapi itu kalau kegiatan pengeboran minyak masih ekonomis untuk dilanjutkan," ucapnya.

Vice President Communication Pertamina Ali Mundakir menambahkan, proyek PHE ONWJ yang berada di 100 mil timur laut Jakarta ini sangat vital.

"PHE ONWJ memasok gas sebesar 140 bbtud ke Tanjung Priok jika ini sampai terhenti, sepertiga wilayah Jakarta bisa padam total, PHE ONWJ juga memasok gas ke pabrik pupuk kujang, dia juga memasok gas ke kilang Balongan untuk produksi BBM," ucapnya.

Ali menyatakan, Lapangan LIMA ini terdiri dari sekitar 37 anjungan, dan hanya 11 yang anjungan yang dihuni termasuk 12 NUI (anjungan minyak skala kecil). Anjungan ini mengalami penurunan dasar laut sejak tahun 1997.

"Penurunan mencapai 15 cm setiap tahunnya. Lapangan ini mengahsilkan 4.000 barel minyak per hari dan 20 mmscfd dengan 75 mmscfd dihasilkan dari cadangan L-Parigi (Pertamina EP)," kata Ali.
(rrd/dnl)

Source : [url]http://finance.detik..com/read/2013/09/20/134241/2364680/1034/angkat-anjungan-minyak-yang-nyaris-tenggelam-pertamina-rogoh-rp-12-t[/url]