- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Death Transport (cerbung zombie) Part 2 revised
TS
asii
Death Transport (cerbung zombie) Part 2 revised
Quote:
warning!thread ini hanya thread bayangan. kalo mau komen dan melihat daftar episode silahkan datang ke thread part 1 disini
Spoiler for part 2:
Quote:
warning!thread ini hanya thread bayangan. kalo mau komen dan melihat daftar episode silahkan datang ke thread part 1 disini
DEATH TRANSPORT (Episode 2 : Collect Information)
Aula Kelas 1, SS Banyu Emas, 24 Februari 2014 23:24
“harusnya ini ga terjadi, harusnya barang itu tidak di bawa, harusnya semuanya baik-baik saja”. Kata pak menteri bergumam sendiri. Aku yang mendengarnya bingung dan penasaran. Aku mendekati pak menteri lalu berteriak
“pak menteri apa yang sebenarnya terjadi???” tanyaku marah.
Pasukan pengaman tadi mengacungkan pistolnya ke arahku.
“sudah biarkan saja pak jangan di todong dia, maafkan saya nak Karena saya dan pemerintah”.
Dia pun menangis. Lalu mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
“2012 lalu tepatnya bulan Oktober seorang Penelti dari palembang menemukan virus seperti Rabies namun lebih berbahaya. Intel Rusia mendengar hal ini dan pemerintah Rusia memutuskan untuk mengembangkan virus itu dengan bekerja sama dengan pemerintah kita untuk membuat Bio-Weapon”.
“Kalian sudah gila!!!Bio-Weapon kan sudah di larang oleh PBB” Kataku membentak.
“maafkan kami” lalu dia pun melanjutkan ceritanya.
“Pemerintah memutuskan untuk bekerja sama karena pemerintah sedang membutuhkan senjata pamungkas untuk pertahanan kita karena belakangan ini pertahanan kita kacau, masih ingat kan saat perbatasan kita berkali-kali di ancam negara tetangga tapi kita tak bisa berkutik. Tapi tetap saja kerja sama ini terlarang, tapi aku bisa apa nak? Aku juga masih lemah”.
“Aku juga tidak setuju dengan kerjasama ini sebenarnya” kata salah seorang di belakangku.
Aku menoleh kebelakang. “Aku Prof. Brian natalegawa, ilmuwan yang mengawasi pemindahan virus itu” kata dia melanjutkan.
Professor Brian pun melanjutkan ceritanya. “Adalah teman saya yang menemukan dan mengembangkan Virus itu bersama saya, virus itu masih bersifat unknown sehingga penangkalnya masih di cari. Namun sampai saat ini mereka belum menemukannya. Virus ini seperti rabies dan di temukan pada seekor anjing liar. Suatu hari terjadilah insiden. Anjing percobaan tiba-tiba mengamuk dan mengganas. Tidak jinak seperti saat dia di temukan kami berspekulasi bahwa dia mengganas karena virus dalam tubuhnya sudah kami kembangkan menjadi lebih kuat. Anjing itu menjadi sangat kuat bahkan kandang besi yang kami gunakan rusak karenanya. Dia mulai mengejar kami, saya berhasil keluar ruangan tapi tidak dengan teman saya, dia digigit oleh anjing itu. profesorpun bergegas mengambil penembak bius. Saya menembak obat bius itu sampai anjing itu pingsan. Kemudian saya langsung mengikat mulut dan kaki Anjing itu agar tidak menyerangnya lagi. Kedaan teman saya waktu itu persis seperti zombie-zombie itu. Mulutnya berliur dan pandangan matanya kosong. Beberapa menit kemudian teman saya itu bangkit lalu tiba-tiba menyerang saya. saya berteriak tentara yang berjaga di luar segera masuk ke ruangan dan menembak mati teman saya itu, penelitian di hentikan. 2 bulan kemudian seorang dosen di Universitas Indonesia di tawari lagi proyek ini oleh pemerintah. Beliau tertarik untuk mengembangkan virus ini. Maka anjing yang menjadi bahan penelitian pun di pindahkan ke Jakarta. Kami tidak menggunakan pesawat karena tekanan udara yang terlalu besar bisa membuat virus itu berubah menjadi virus rabies biasa. Padahal kami memerlukan bentuk asli dari virus itu. Aku pun diajak lagi untuk bergabung dengan penelitian ini, semula aku menolak tapi pemerintah memaksaku. Tapi aku tidak menduga kalau anjing yang ada di muatan TNI itu bisa lolos dan membuat kekacauan ini, kemungkinan Anjing itu masih berkeliaran di lambung kapal” Professor Brian menutup ceritanya.
“Ya dan kemarin Presiden Rusia datang ke Jakarta untuk membicarakan kelanjutan kerja sama ini”. Kata pak Menteri.
Aku mengerti sekarang kenapa semua ini terjadi lalu aku bertanya kepada profesor.” Lalu bagaimana cara kerja virus ini?”.
“Virus ini mengendalikan otak dan menghilangkan rasa sakit dari korbannya, membuat korban mati rasa dan berhalusinasi. Virus ini menular melalui gigitan atau cakaran”. Jawab Profesor.
Aku langsung teringat dengan mereka yang tadi terluka. Tiba-tiba suara teriakan menggema lagi. Aku menoleh ke arah asal teriakan, ternyata benar mereka sudah terinfeksi dan mulai menyerang penumpang lain.
“gawat!!!” kataku.
TNI mulai menembaki yang terinfeksi tapi jumlah mereka yang terinfeksi ternyata cukup banyak. “Pak menteri suruh mereka hentikan tembakan” Seruku.
Aku mulai menghitung zombie yang ada di luar melalui jendela. Ternyata jumlah mereka hanya lima. “kita keluar saja dari sini, jumlah zombie di luar lebih sedikit. Lagipula bisa menghemat peluru dan saya punya rencana” kataku.
Pak menteri langsung menyuruh TNI berhenti menembak dan seorang dari pasukan pengaman membuka kunci pintunya. TNI keluar lebih dahulu dan mengamankan situasi di luar. Dengan sigap mereka menembak 5 zombie yang ada di luar. Kami pun keluar diikuti 12 orang penumpang lain. Pasukan pengaman langsung menguncinya dari luar.
“hei...hei..masih ada orang di dalam kenapa di kunci...buka kuncinya” teriakku.
“tapi kita tidak tau apakah mereka terinfeksi atau tidak! Ini lebih baik” jawabnya.
Aku Cuma bisa lemas melihat mereka di bantai oleh zombie melalui jendela. Jumlah dari kami yang masih selamat ada 21. 15 Pria dan 6 Wanita.
“Lalu apa rencanamu nak?” tanya pak menteri.
“kita ke ruang nahkoda disana pasti ada alat komunikasi satelit, karena handphone kita semuanya ga ada sinyalnya kan? Kita cari bantuan disana” kataku.
Kami pun berjalan menuju ke galangan kapal. Belum sampai kami ke depan galangan langkah kami terhenti. Sudah terlihat banyak zombie memenuhi geladak yang menjadi satu-satunya akses ke galangan dan ruang nahkoda.
“Arrrgghh...SSSiiaaallll” kataku kesal. Peluru yang kami miliki tidak akan cukup untuk memebunuh semua zombie-zombie itu.
“sekarang bagaimana ini?” kata pak menteri lemas.
“aku punya rencana...kita kebawah ke deck kendaraan aku penyelundup senjata dan aku menyimpan semua senjata selundupanku di dalam truk” kata seorang pria di belakang.
Sepertinya aku kenal dia. Oh ternyata dia adalah orang yang bergelagat aneh yang aku lihat di Ruang makan kelas 1 tadi siang saat sedang makan dengan client ku. Aku jadi teringat client ku, tapi ternyata dia tidak ada disini mungkin dia sudah jadi zombie.
“Oke kita ke bawah cepat lari” kata pak menteri.
Kami memutar balik dan mulai turun kebawah. Kami kaget ternyata sudah ada 1 zombie berpakaian kaos oblong strip putih dan strip biru yang menghadang kami. Demi menghemat peluru seorang TNI maju dan menghajar zombie itu dengan tangan kosong.
“Biar saya saja yang handle” kata TNI itu.
Dia meninju zombie itu dengan tangan kiri dan kanan bertubi-tubi lalu dia menendang zombie itu dengan kaki kanan, zombie itupun jatuh ke kanan dan terhempas ke laut. Kami semua langsung berlari kebelakang dan turun kebawah. Syukurlah zombie di bawah hanya sedikit jadi kami hanya butuh tangan kosong untuk menghajar mereka. Akupun ikut mengamankan zombie-zombie itu. Kami terus berlari hingga kami bertemu belasan zombie. TNI mulai menembaki mereka. Dengan mudah zombie itu tewas. Lalu terdengar suara teriakan zombie di belakang kami.
“Sepertinya suara tembakan TNI memancing zombie yang lain” kata Profesor.
Lalu muncul puluhan zombie mereka begitu banyak. Kami semua lari kocar-kacir tak tentu arah. Seorang pria terjatuh zombie-zombie itu pun langsung menyergapnya teriakannya sungguh memilukan. Lalu dari depan tiba-tiba ada seorang zombie mencoba menyerangku akupun berbelok ke kiri dan terus berlari, sedangkan yang lain terus berlari ke kanan, ternyata aku tidak sendirian seorang cewek yang seumuran dengan ku mengikutiku. Dia berambut panjang di kuncir dengan wajah oriental memakai jeans panjang ketat dan jaket sport biru dengan sepatu kets. Kami terus berlari dia berteriak tidak berhenti.
“heh berisik kamu mau kita di kejar zombie lebih banyak lagi” kataku ketus.
Zombie tidak lagi terlihat dan kamipun menghentikan langkah kami untuk beristirahat.
“maaf aku panik banget” kata cewek itu dengan nafas tersengal.
Kami terpencar dengan yang lain. Ternyata dia mempunyai wajah yang manis.
“kita terpencar nih, kita harus ngapain lagi nih?” tanya dia.
“gue juga ga tau harus ngapain”kataku lirih. Diapun menunjukkan raut wajah murung.
Bersambung...
-death transport Episode 2 end-
Kami terpisah dengan rombongan lain. Masih bingung harus apa lagi, kami juga tidak memegang senjata. Tapi aku tau satu hal kami harus bertahan hidup. We have to Survive...
selanjutnya dalam Death Transport episode 3 : We have to Survive
tolong komen yah gan buat semangat ane...
Diubah oleh asii 16-08-2013 19:28
0
2.9K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan