luxor_wynn88Avatar border
TS
luxor_wynn88
Sedikit Gambaran sebelum Memutuskan Memakai Dental Implant (GIGI TANAM)

Dental Implant, Gantikan Gigi Permanen Yang Rusak


Dental Implant, teknik perawatan gigi yang paling efektif untuk menggantikan gigi permanen yang rusak.



ILUSTRASI 1



ILUSTRASI 2



ILUSTRASI 3


OLEH
Drg. Michael H Sp.KG Cert. KGI (Kedokteran Gigi Implant)


Memiliki senyum yang sehat dan menawan tentu menjadi dambaan semua orang. Namun sayang, tidak semua orang memiliki susunan gigi yang cantik. Bahkan karena pola makan yang tidak sehat, banyak remaja yang giginya berlubang dan tentu saja efek jangka panjangnya, gigi permanennya akan rusak. Lantas, bagaimana caranya agar kita memiliki gigi putih dan terlihat seperti asli untuk menggantikan gigi permanen yang telah rusak?

Beberapa tahun terakhir, teknologi kedokteran telah mampu memberikan solusi terhadap tanggalnya gigi permanen dengan metode implant gigi. Lalu apakah implant gigi itu? Menurut Drg. Djoko Micni, SpBM,FICOI; metode implant gigi sudah ditemukan di dunia kedokteran sejak 10 tahun terakhir. Teknologi ini sendiri telah mampu berfungsi untuk menggantikan gigi asli. Di dalam Gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam tulang dan mahkota gigi yang muncul di bagian rongga mulut. Sedangkan gigi palsu biasanya tidak memiliki akar yang bisa tertanam di dalam tulang. “Untuk teknologi ini, ada dental implant atau gigi palsu yang memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar,” jelas dokter gigi Spesialis Bedah Mulut ini.

Definisi implant gigi sendiri, adalah akar gigi tiruan yang ditanam ke dalam rahang untuk menanam gigi. Proses penanaman dilakukan melalui mekanisme pembedahan minor, yaitu dengan cara membuka gusi dan kemudian membuat lobang di bagian tulang dengan ukuran antara 3-4 milimeter. “Tempat implant gigi ini yaitu di bagian gigi yang sudah dicabut. Jadi gigi sudah dicabut dan ditempat yang kosong itulah dilakukan penanaman implant gigi.

Hal ini tentu berbeda dengan konsep penambalan gigi, karena gigi masih tersisa kemudian dibor dan bagian yang berlubang pada gigi tersebut baru ditambal. Dental gigi atau gigi palsu yang akan ditanam berbentuk silinder dengan diameter 3-4 milimeter dengan panjang antara 10-13 milimeter. Jadi yang ditanam itu akarnya, kemudian ada baut yang menyambung antara implant yang ditanam di dalam dan yang keluar dibagian rongga mulut. Gigi ini sifatnya statis dan tidak tumbuh.

Tidak untuk Anak-Anak.

Metode implant ini tidak diajurkan diterapkan pada anak-anak, tetapi lebih tepat bagi remaja yang berusia di atas 17 tahun. Implant ini tepat dan cocok bagi mereka yang tidak dalam masa pertumbuhan.

Memang mencegah sejak dini bisa mencegah seseorang untuk melakukan perawatan dan mengeluarkan biaya besar. Di antaranya dengan melakukan medical check-up setiap enam bulan sekali, menggosok gigi teratur, menghindari makanan yang merusak gigi, segera menambal gigi yang berlobang.

Dental implant ini berfungsi menggantikan gigi yang telah tanggal (ompong) atau gigi berlubang yang bebas akar. Pemasangannya tidak membutuhkan waktu lama. Mekanisme pemasangan gigi atau penanaman dental gigi ini hampir menyerupai pencabutan gigi, yaitu dilakukan dengan bius lokal dan hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit.

Tetapi sebelumnya akan dilihat dulu kesehatan pasien secara umum untuk bisa menjalani prosedur implant gigi. Untuk pasien perokok misalnya, mereka dianjurkan untuk mengurangi kadar merokoknya satu hingga tiga bulan sebelum prosedur dijalankan, bahkan kalau bisa berhenti merokok sama sekali.Tidak hanya itu, bagi pasien kencing manis, maka pasien tersebut harus mengontrol dulu kadar gula darahnya.

Meski relatif aman, pasien harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, di antaranya tulang gigi pasien harus sehat dan cukup tebal, karena pasien yang sudah kehilangan gigi maka tulangnya menciut dan menipis. Bagi pasien yang seperti ini, maka harus dilakukan grafting, artinya tulang gigi tersebut dilebarkan sampai mendekati ukuran gigi yang akan dipasang.

Kelebihan implant ini dibandingkan dengan gigi palsu pada umumnya, karena bentuk serta fungsinya mendekati gigi aslinya.

Bahan implant ini terbuat dari titanium, atau logam yang bersifat bioinner yang artinya saat bahan ini dimasukkan ke dalam tulang, maka badan tidak menganggap sebagai bahan asing. Jadi tidak ada reaksi penolakan. Meskipun memiliki kelebihan, implant gigi ini juga mempunyai kelemahan, salah satunya yaitu suatu saat dental gigi ini akan goyang dan gigi palsu ini kemudian diangkat dan diganti yang baru dengan diameter yang lebih besar.

Karena secara medis gigi asli-pun bisa mengalami hal yang sama. Dan ketika prosedur implant ini diganti, maka akan ada mekanisme grafting agar supaya tulang siap menerima implant berikutnya. Setelah pemasangan implant, maka akan ditunggu dua sampai tiga bulan, yaitu untuk menunggu terjadinya integrasi agar implant ini menempel pada tulang.

Bisa Bertahan 5-10 Tahun

Bagi pasien yang telah memasang implant, dianjurkann untuk melakukan check-up untuk pembersihan, ataupun saat timbul kerusakan sehingga tidak menyebabkan implant itu harus diganti. Setelah tiga bulan pemasangan, maka implant gigi ini sudah menyatu dengan tulang sehingga tidak perlu dilepas seperti pada gigi palsu yang umum ditemukan selama ini.

Prosedur implant gigi ini memang relatif sukses jika dilakukan terhadap pasien yang memiliki tulang gigi yang kuat. Dental implant ini bisa bertahan di atas 5 tahun, bahkan sampai 10 tahun lebih.



Namun, banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memasang implan gigi, antara lain:

1. Pertimbangan pasien:

a. Kondisi kesehatan sistemik pasien.
Misalnya memiliki penyakit Diabetes Mellitus, sebab berpengaruh terhadap proses penyembuhan jaringan setelah dilakukan tindakan pemasangan implan. Namun, jika penyakit Diabetes Mellitus-nya terkontrol, kesuksesan pemasangan implan-pun akan tercapai.
b. Riwayat penyakit gigi sebelumnya.
c. Motivasi pasien dan kemampuan menjaga kesehatan rongga mulut.
Pasien dengan kondisi rongga mulut yang buruk, tidak mampu menjaga kebersihan mulutnya sendiri, serta memiliki kebiasaan merokok biasanya akan mengalami kegagalan jika dilakukan pemasangan implan gigi.

2. Pertimbangan biaya.

3. Pertimbangan kondisi gigi sebelahnya, tulang rahang dan jaringan lunak sekeliling serta yang akan dipasang implan gigi.
Semua informasi yang berkaitan dengan pertimbangan pemasangan implan gigi diperoleh melalui anamnesa ke pasien, pemeriksaan klinis, dan radiografi (biasanya foto panoramik gigi).

Keberhasilan pemasangan implan gigi harus dilihat dari kriteria subyektif dan obyektif, antara lain:

1. Kriteria subyektif:
a. Berfungsi dengan baik.
b. Nyaman dipakai.
c. Meningkatkan estetik.
d. Meningkatkan status psikis dan mental.

2. Kriteria obyektif:
a. Kerusakan tulang tidak melebihi ? ketinggian vertikal protesa.
b. Keseimbangan oklusal dan dimensi vertikal yang baik.
c. Peradangan gusi bisa dirawat.
d. Kegoyangan implan tidak melebihi 1 mm dalam segala arah.
e. Tidak adanya gejala infeksi atau infeksi.
f. TIdak terjadi kerusakan pada gigi di dekatnya.
g. Tidak terjadi parestesi pada kanalis mandibularis, sinus maksilaris, atau dasar rongga hidung.

Namun, ada kalanya implan gigi yang dipasang tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan implan gigi harus dilepas jika ada hal-hal seperti berikut:

1. Rasa sakit yang kronis.
2. Pergerakan implan cukup nyata.
3. Infeksi.
4. Hilangnya tulang pendukung bersifat progresif.
5. Anestesia atau parestesia yang tak tertahankan.
6. Adanya fistula oraoantral atau oronasal.
7. Fraktur (patah) tulang.
8. Gangguan kesehatan atau mental yang nyata.
9. Patahnya implan bersifat ireversibel.
10. Kerusakan gigi di dekatnya yang bersifat ireversibel.
11. Adanya masalah yang berkaitan dengan kosmetik.

Sedangkan cara untuk memelihara implan gigi adalah dengan menjaga kesehatan rongga mulut anda melalui penyikatan gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat (usahakan jangan ada sisa makanan yang tersisa dan menempel pada implan dan gigi-gigi anda), menggunakan obat kumur klorheksidin sebagai antibakteri, menggunakan benang gigi sebagai pembersih gigi tambahan, tidak melakukan kebiasaan buruk seperti merokok, dan lakukan juga pemeriksaan rutin ke Dokter Gigi yaitu 3-4 kali setahun untuk dilakukan pembersihan plak atau karang gigi.

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut terhadap Dokter Gigi yang memang bersertifikasi untuk melakukan pemasangan implan gigi. Tanyakan segala sesuatu-nya yang anda rasa kurang jelas.

0
20.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan