TS
nerat
[orific] One WORLD(S)
salam kenal semua, ini adalah trit pertama ane di fanstuff amh sekaligus novel pertama ane, mohon bimbingannya.
Prologue
BAB. 1 Gadis Misterius
BAB 2. ??????
BAB 3. ??????
BAB 4. ??????
BAB 5. ??????
Spoiler for Index:
Prologue
BAB. 1 Gadis Misterius
BAB 2. ??????
BAB 3. ??????
BAB 4. ??????
BAB 5. ??????
Spoiler for Prologue:
Ketika kamu mengetahui bahwa ada dunia yang berbeda yang hidup dalam duniamu.
Di suatu masa di masa depan ketika Sembilan planet sudah hancur akibat bertabrakan dengan meteor sehingga manusia yang tersisa, mencari keberbagai galaksi untuk menemukan planet yang serupa dengan Bumi dan ditemukanlah planet serupa yang mereka beri nama planet Vyero. Namun masih terdapat suatu rahasia yang belum terungkap mengenai bagaimana asal mula planet Vyero ? Akankah mereka dapat memecahkan rahasia tersebut.
Di suatu masa di masa depan ketika Sembilan planet sudah hancur akibat bertabrakan dengan meteor sehingga manusia yang tersisa, mencari keberbagai galaksi untuk menemukan planet yang serupa dengan Bumi dan ditemukanlah planet serupa yang mereka beri nama planet Vyero. Namun masih terdapat suatu rahasia yang belum terungkap mengenai bagaimana asal mula planet Vyero ? Akankah mereka dapat memecahkan rahasia tersebut.
Spoiler for Bab 1:
07.00 A.M 2650AD
"Akito bangun ! Akito bangun ! nanti kamu terlambat ke sekolah", Ucap Mama Akito sambil mengetuk pintu kamar dengan kencang.
Tiba- tiba “byuuur”. Duh, dingin banget aku jadi gak bisa tidur lagi nih.
"Bangun pemalas ! mau sampai kapan kamu tidur terus, kalau kamu tidak sekolah akan mama potong nanti uang bulanan mu".
Akito berbegas mandi untuk berangkat sekolah mengenakan kemeja putih lengan panjang ditutupi jas hitam dengan kancing yang tidak saling mengait serta celana panjang dan sepatu pantofel berwarna hitam tidak lupa gaya rambut khas harajuku, lalu ia pergi dengan menaiki skateboard anti gravitasi miliknya.
Wusssshhh, Akito meningkatkan kecepatan skateboardnya dan hampir membuatnya menabrak robot pembersih jalanan.
Tanpa peduli pada ucapan robot pembersih Akito terus melesat dengan skateboardnya agar tidak terlambat sekolah.
09.00 A.M di sekolah
*Ting tong* tanda bel sekolah berbunyi.
Untung aku tepat waktu, dengan nafas yang terngeah-engah ia duduk di kursi paling belakang lalu bersantai untuk tidur.
Terdengar sapaan dari seorang perempuan cantik dengan rambut pendek pirang disertai senyum yang mampu meluluhkan setiap pria yang melihatnya, memakai seragam ala sailor berbalut sweater wol dan rok yang di atas lutut duduk di depan kursi Akito.
"Kebiasaan sih kamu kalau udah main game pasti enggak ingat waktu"
Melihat Sena yang tersenyum kecil membuat Akito menjadi salah tingkah.
Melihat hal tersebut para murid tertawa keras hingga membuat guru menjadi marah karena mengganggu kegiatan belajar.
Pak guru yang penasaran bertanya pada "Akito, Akito kenapa kamu terjatuh ?"
Dengan muka memerah Akito menjawab “Tidak pak, tidak ada”, Lalu ia pun duduk kembali.
Yasudah kalau begitu kita lanjutkan dengan absen terlebih dahulu.
Melihat Akito yang sedang melamun dengan muka yang memerah membuat Sena penasaran, “Heh, Akito kamu kenapa melamun terus ? emangnya lagi mikirin apa ?”.
Melihat ekspresi Sena saat sedang tertawa, Akito pun ikut tertawa.
12.00 P.M. di atap sekolah
Seperti biasa saat jam istirahat Akito selalu ke atap sekolah untuk makan bento / bekalnya sambil menikmati hembusan angin dan kicauan burung di langit.
"Wah, suasananya cukup untuk membuat ku tidur nyenyak".
Akito pun benar-benar tertidur dan melupakan kelasnya.
16.oo P.M. di sekolah
Duh, gawat udah jam berapa ini aku sampai lupa pada pelajaran.
Akito pun bergegas bangun dan menuju kelasnya yang ternyata sudah kosong.
Tiba-tiba ada petugas kebersihan sekolah yang masuk kelas dan memberitahu kalau kelas di pulangkan lebih cepat karena akan ada rapat guru.
Petugas itu hanya menjawab dengan senyuman.
16.30 P.M. perjalanan pulang ke rumah
Akito mengecek email dan ada 1 pesan dari Sena.
Tanpa memperdulikan isi pesan dari Sena, ia pun melanjutkan perjalanannya ke rumah karena sudah lelah.
Di perjalanan dia melihat perempuan dengan rambut panjang keriting dengan poni tipis memakai kostum ghotic hitam dengan lengan panjang yang berenda pada ujungnya dan rok pendek dibawah lutut dengan tali yang menjuntai kebawah, namun terdapat rantai yang mengelilingi kedua tangannya seakan mengikat dengan erat serta tatapan mata yang kosong.
Akito mengedipkan mata karena dipikirnya itu hanya ilusi dan benar saja setelah kedipannya yang kedua anak itu menghilang.
17.10 P.M. di rumah
Sesampainya di rumah Akito mencari informasi mengenai pakaian yang di pakai oleh anak tersebut, karena hanya dari pakaiannya yang menjadi sumber informasi untuk menemukan identitas anak itu.
Namun yang ditemukannya hanyalah 0, tidak ada informasi mengenai anak tersebut. Akhirnya Akito pun menyerah setelah berjam-jam mencari informasi namun tidak mendapatkan hasil dan berfikir bahwa yang dilihatnya hanya sebuah ilusi.
Karena waktu sudah menunjukkan tengah malam, kaito memutuskan untuk tidur.
06.30 A.M di kamar
Akito bangun dan merasakan ada sesuatu yang berbeda pagi ini, sejenak ia terdiam di tempat tidur lalu berjalan untuk membuka jendela. Namun yang dilihatnya bukanlah sebuah kota yang penuh dengan lalu lalang mobil dan aktivitas manusia, melainkan pemandangan kehancuran dengan bangunan yang sudah runtuh dan suasana yang kelam.
Ketika ibunya ingin membangunkan akito untuk berangkat sekolah, beliau kaget melihat akito pingsan , lalu memidahkannya ke atas tempat tidur.
07.40 di dalam kamar
"Dimana aku ?" akito terbangun dengan muka yang pucat .
"Justru itu yang ingin Mama tanyakan sama kamu".
"Ah, mungkin itu hanya imajinasi mu aja, udah kamu istirahat jangan bermain wcorp ataupun membaca komik dulu". (Wcorp : komputer dengan layar 3D sehingga kita tidak memerlukan keyboard untuk mengetik cukup dengan menyentuh layar).
"Iya ma, aku akan istirahat".
Di dalam mimpi akito merasa ada yang memanggil namanya namun dengan suara yang lirih.
Akito berlari menuju asal suara dan di ujung kegelapan ia melihat gadis itu.
Namun ketika gadis itu ingin mengucapkan namanya, tiba-tiba saja ada tangan yang menariknya dari belakang hingga membuat Akito terbangun dan keringatnya pun mengucur deras.
. Dengan rasa tidak percaya atas apa yang terjadi akito membasuh mukanya untuk menenangkan pikirannya.
Selepas mandi akito memutuskan mengunjungi rumah sena untuk menanyakan tentang kejadian yang alami.
Sesampainya di rumah Sena, Akito langsung menceritakan tentang kejadian yang baru saja ia alami.
"Hmm,, gimana ya aku juga agak bingung dengan cerita mu, mungkin ada hubungannya dengan gadis itu ?". Sena berfikir sambil menaikkan alisnya dengan mengarahkan matanya ke arah kanan.
"Trus kamu udah cari tahu tentang keberadaan gadis itu ? “Sahut Sena setelah berpikir panjang..
"Udah tapi anehnya enggak ada data yang menyangkut soal dia".
“Yakin, masa iya ada yang ku lewatin” Jawab akito dengan nada meninggi karena belum mendapatkan informasi apapun.
Setelah seharian mencari informasi namun tidak mendapatkan hasil apapun Akito memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut malam.
20.00 PM
Dalam perjalanan pulang akito melihat seseorang berjubah hitam berdiri di bawah lampu penerang jalan dengan mata merah menatap tajam ke arahnya. Merasakan akan adanya bahaya bila mendekati orang itu akito pun mengambil rute lain .
Namun saat ia akan mengambil langkah tiba-tiba saja pria berjubah hitam trus mendekat dengan langkah yang cepat seakan-akan dia berlari di udara. Akito tidak bisa bergerak seakan-akan ada tangan dari bawah tanah yang mencoba menahannya untuk bergerak. Keringat dingin pun terus bercucuran seiring dengan pergerakan dari pria berjubah.
“ Deg… Deg…
Deg… Deg…. Deg…
Deg… “, Jantung akito berdetak semakin cepat.
Namun, apa yang dilihat selanjutnya adalah hal yang sama sekali tidak bisa dijelaskan dengan logika.
Karena takut akan adanya kejadian ane yang lain akito segera bangkit dan memutuskan untuk lari secepat yang ia bisa.
Akito terus berlari, berlari hingga sampai lah ia di rumah.
Ia segera menuju tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya yang masih gemetaran.
"Akito bangun ! Akito bangun ! nanti kamu terlambat ke sekolah", Ucap Mama Akito sambil mengetuk pintu kamar dengan kencang.
"5 menit lagi ma, aku masih ngantuk nih".
Tiba- tiba “byuuur”. Duh, dingin banget aku jadi gak bisa tidur lagi nih.
"Bangun pemalas ! mau sampai kapan kamu tidur terus, kalau kamu tidak sekolah akan mama potong nanti uang bulanan mu".
"Ja….jangan dong ma ! Nanti aku enggak bisa beli komik favoritku lagi".
Akito berbegas mandi untuk berangkat sekolah mengenakan kemeja putih lengan panjang ditutupi jas hitam dengan kancing yang tidak saling mengait serta celana panjang dan sepatu pantofel berwarna hitam tidak lupa gaya rambut khas harajuku, lalu ia pergi dengan menaiki skateboard anti gravitasi miliknya.
Wusssshhh, Akito meningkatkan kecepatan skateboardnya dan hampir membuatnya menabrak robot pembersih jalanan.
"Anak bodoh ! pelan-pelan kalau berkendara, Ujar robot dengan penyedot sampah sambil mengayunkannya ke arah Akito".
Tanpa peduli pada ucapan robot pembersih Akito terus melesat dengan skateboardnya agar tidak terlambat sekolah.
09.00 A.M di sekolah
*Ting tong* tanda bel sekolah berbunyi.
Untung aku tepat waktu, dengan nafas yang terngeah-engah ia duduk di kursi paling belakang lalu bersantai untuk tidur.
"Pagi Akito".
Terdengar sapaan dari seorang perempuan cantik dengan rambut pendek pirang disertai senyum yang mampu meluluhkan setiap pria yang melihatnya, memakai seragam ala sailor berbalut sweater wol dan rok yang di atas lutut duduk di depan kursi Akito.
"Pagi juga, Sena" Akito berusaha tersenyum agar tidak kelihatan lelah di depan Sena.
"Wah, kamu keliatan lelah ya pasti tadi buru-buru berangkat sekolah", Ucap Sena .
Dengan muka merah Akito menjawab, "he..he..he tau aja, iya tadi aku bangun kesiangan gara-gara main game semalaman".
"Kebiasaan sih kamu kalau udah main game pasti enggak ingat waktu"
Melihat Sena yang tersenyum kecil membuat Akito menjadi salah tingkah.
"Kamu kenapa ? kok jadi aneh gitu", Ucap Sena melihat tingkah Akito yang terus mengalihkan pandangan darinya.
"Ha ?! Kenapa ?! enggak kenapa-kenapa kok". Akito terjatuh dari kursi karena melihat muka Sena yang terus mendekat ke arahnya.
Melihat hal tersebut para murid tertawa keras hingga membuat guru menjadi marah karena mengganggu kegiatan belajar.
Pak guru yang penasaran bertanya pada "Akito, Akito kenapa kamu terjatuh ?"
Dengan muka memerah Akito menjawab “Tidak pak, tidak ada”, Lalu ia pun duduk kembali.
Yasudah kalau begitu kita lanjutkan dengan absen terlebih dahulu.
"Akito Hakagi ?".
"Hadir , pak".
Akito kembali memandangi Sena sambil mengkhayal, “Seandainya perempuan yang didepan ku ini adalah pacarku", Gumamnya dalam hati.
"Hadir , pak".
Akito kembali memandangi Sena sambil mengkhayal, “Seandainya perempuan yang didepan ku ini adalah pacarku", Gumamnya dalam hati.
Melihat Akito yang sedang melamun dengan muka yang memerah membuat Sena penasaran, “Heh, Akito kamu kenapa melamun terus ? emangnya lagi mikirin apa ?”.
"Bukan apa-apa kok" jawab Akito yang mengalihkan pembicaraan.
"Lah itu daritadi melamun terus kerjaan mu".
"Oh, aku cuma lagi mikir pak guru daritadi ngomong apa ya aku enggak ngerti sama sekali".
"Lah itu daritadi melamun terus kerjaan mu".
"Oh, aku cuma lagi mikir pak guru daritadi ngomong apa ya aku enggak ngerti sama sekali".
Mendengar jawaban lugu dari Akito, Sena pun ketawa “Ha..ha..ha..ha dasar payah , itu mah kamu aja yang daritadi kerjanya melamun terus makanya perhatiin dong penjelasan guru.”
Melihat ekspresi Sena saat sedang tertawa, Akito pun ikut tertawa.
12.00 P.M. di atap sekolah
Seperti biasa saat jam istirahat Akito selalu ke atap sekolah untuk makan bento / bekalnya sambil menikmati hembusan angin dan kicauan burung di langit.
"Wah, suasananya cukup untuk membuat ku tidur nyenyak".
Akito pun benar-benar tertidur dan melupakan kelasnya.
16.oo P.M. di sekolah
Duh, gawat udah jam berapa ini aku sampai lupa pada pelajaran.
Akito pun bergegas bangun dan menuju kelasnya yang ternyata sudah kosong.
"Lho, pada kemana nih kok udah enggak ada orang lagi".
Tiba-tiba ada petugas kebersihan sekolah yang masuk kelas dan memberitahu kalau kelas di pulangkan lebih cepat karena akan ada rapat guru.
Mendengan info tersebut Akito pun bergegas pulang, “Terima kasih pak, kalau begitu saya pulang dulu.”
Petugas itu hanya menjawab dengan senyuman.
16.30 P.M. perjalanan pulang ke rumah
Akito mengecek email dan ada 1 pesan dari Sena.
"Ada pesan dari Sena kira-kira isinya apa ya ? apa dia marah karena aku tadi gak masuk kelas terakhir ? Ah, enggak peduli deh kapan-kapan aja di bukanya", Ucap Akito dalam hati.
Tanpa memperdulikan isi pesan dari Sena, ia pun melanjutkan perjalanannya ke rumah karena sudah lelah.
Di perjalanan dia melihat perempuan dengan rambut panjang keriting dengan poni tipis memakai kostum ghotic hitam dengan lengan panjang yang berenda pada ujungnya dan rok pendek dibawah lutut dengan tali yang menjuntai kebawah, namun terdapat rantai yang mengelilingi kedua tangannya seakan mengikat dengan erat serta tatapan mata yang kosong.
Akito mengedipkan mata karena dipikirnya itu hanya ilusi dan benar saja setelah kedipannya yang kedua anak itu menghilang.
“Wah, tadi aku baru melihat apa ya ? apakah hantu ? ah yang benar saja masa hantu berpakaian lengkap seperti orang biasa". Melihat kejadian yang jarang terjadi Akito terus memikirkannya hingga sampai di rumah.
17.10 P.M. di rumah
Sesampainya di rumah Akito mencari informasi mengenai pakaian yang di pakai oleh anak tersebut, karena hanya dari pakaiannya yang menjadi sumber informasi untuk menemukan identitas anak itu.
Namun yang ditemukannya hanyalah 0, tidak ada informasi mengenai anak tersebut. Akhirnya Akito pun menyerah setelah berjam-jam mencari informasi namun tidak mendapatkan hasil dan berfikir bahwa yang dilihatnya hanya sebuah ilusi.
Karena waktu sudah menunjukkan tengah malam, kaito memutuskan untuk tidur.
06.30 A.M di kamar
Akito bangun dan merasakan ada sesuatu yang berbeda pagi ini, sejenak ia terdiam di tempat tidur lalu berjalan untuk membuka jendela. Namun yang dilihatnya bukanlah sebuah kota yang penuh dengan lalu lalang mobil dan aktivitas manusia, melainkan pemandangan kehancuran dengan bangunan yang sudah runtuh dan suasana yang kelam.
"A.. apa yang sebenernya terjadi dengan kota ini ? , Ucap Akito dengan penuh ketakutan yang tiba-tiba merasakan pusing lalu membuatnya pingsan".
Ketika ibunya ingin membangunkan akito untuk berangkat sekolah, beliau kaget melihat akito pingsan , lalu memidahkannya ke atas tempat tidur.
07.40 di dalam kamar
"Dimana aku ?" akito terbangun dengan muka yang pucat .
“Kamu masih dikamar, nak”, Ujar Mama Akito sambil mengusap kepala anaknya.
"Apa yang terjadi dengan ku ?", Akito kelihatan seperti orang linglung.
"Justru itu yang ingin Mama tanyakan sama kamu".
“Oh iya, tadi aku melihat pemandangan yang mengerikan seakan-akan kota kita tengah dilanda peperangan dengan kondisi gedung yang hampir runtuh dan suasana yang kelam”. Akito berusaha meyakinkan ibunya kalau yang ia katakan itu benar.
"Ah, mungkin itu hanya imajinasi mu aja, udah kamu istirahat jangan bermain wcorp ataupun membaca komik dulu". (Wcorp : komputer dengan layar 3D sehingga kita tidak memerlukan keyboard untuk mengetik cukup dengan menyentuh layar).
"Iya ma, aku akan istirahat".
Di dalam mimpi akito merasa ada yang memanggil namanya namun dengan suara yang lirih.
"Akitoo…akito…. Kau kah akito ?".
"Siapa disana ? aku tidak bisa melihat mu".
"Siapa disana ? aku tidak bisa melihat mu".
Akito berlari menuju asal suara dan di ujung kegelapan ia melihat gadis itu.
"Hei, beritahu aku siapa nama mu ?".
Namun ketika gadis itu ingin mengucapkan namanya, tiba-tiba saja ada tangan yang menariknya dari belakang hingga membuat Akito terbangun dan keringatnya pun mengucur deras.
“Hah..hah..hah… apa itu yang baru saja aku alami “. Akito bangun dengan nafas terngeah-engah.
. Dengan rasa tidak percaya atas apa yang terjadi akito membasuh mukanya untuk menenangkan pikirannya.
“Sebenarnya apa yang terjadi dengan ku, dan siapa gadis itu apakah dia berkaitan dengan pengelihatan yang aku lihat tadi pagi .”
Selepas mandi akito memutuskan mengunjungi rumah sena untuk menanyakan tentang kejadian yang alami.
“Akito, kamu mau kemana ?” sahut ibu yang melihat akito akan pergi keluar.
"Aku akan ke rumah sena untuk menanyakan tugas hari ini".
"Makan dulu nanti kamu sakit".
"Iya, nanti aja di luar".
"Tapi jangan pulang larut malam ya?",
"Baik, bu".
"Aku akan ke rumah sena untuk menanyakan tugas hari ini".
"Makan dulu nanti kamu sakit".
"Iya, nanti aja di luar".
"Tapi jangan pulang larut malam ya?",
"Baik, bu".
Sesampainya di rumah Sena, Akito langsung menceritakan tentang kejadian yang baru saja ia alami.
"Hmm,, gimana ya aku juga agak bingung dengan cerita mu, mungkin ada hubungannya dengan gadis itu ?". Sena berfikir sambil menaikkan alisnya dengan mengarahkan matanya ke arah kanan.
"Trus kamu udah cari tahu tentang keberadaan gadis itu ? “Sahut Sena setelah berpikir panjang..
"Udah tapi anehnya enggak ada data yang menyangkut soal dia".
"Yakin, udah kamu cari semua ?"
“Yakin, masa iya ada yang ku lewatin” Jawab akito dengan nada meninggi karena belum mendapatkan informasi apapun.
"Coba cari lagi lebih teliti".Sena mencoba menyemangati Akito.
Setelah seharian mencari informasi namun tidak mendapatkan hasil apapun Akito memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut malam.
“Hati-hati di jalan ya Kito”, Ucap Sena sambil melambaikan tangannya
“Baik”, Balas Akito dengan senyuman.
20.00 PM
“Wah suasana malam ini agak beda dibandingkan malam-malam sebelumnya, entah kenapa terasa begitu dingin hingga munusuk kulit”, Gumam Akito sambil mengusap-usap kedua tangannya.
Dalam perjalanan pulang akito melihat seseorang berjubah hitam berdiri di bawah lampu penerang jalan dengan mata merah menatap tajam ke arahnya. Merasakan akan adanya bahaya bila mendekati orang itu akito pun mengambil rute lain .
Namun saat ia akan mengambil langkah tiba-tiba saja pria berjubah hitam trus mendekat dengan langkah yang cepat seakan-akan dia berlari di udara. Akito tidak bisa bergerak seakan-akan ada tangan dari bawah tanah yang mencoba menahannya untuk bergerak. Keringat dingin pun terus bercucuran seiring dengan pergerakan dari pria berjubah.
“ Deg… Deg…
Deg… Deg…. Deg…
Deg… “, Jantung akito berdetak semakin cepat.
Namun, apa yang dilihat selanjutnya adalah hal yang sama sekali tidak bisa dijelaskan dengan logika.
“A.. apa barusan dia menembus tubuh ku ?! Bagaiman mungkin benda padat dapat menembus benda padat”, Tubuh akito bergetar karena tidak percaya akan apa yang dilihatnya.
Karena takut akan adanya kejadian ane yang lain akito segera bangkit dan memutuskan untuk lari secepat yang ia bisa.
Akito terus berlari, berlari hingga sampai lah ia di rumah.
“Grudug,, Grudug,,,,”, langkah kaki akito yang berbegas masuk ke kamarnya.
Ia segera menuju tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya yang masih gemetaran.
Diubah oleh nerat 30-06-2013 07:47
0
1.2K
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan