rofphy05sep
TS
rofphy05sep
SBY mulai berani lawan Singapura soal asap
Ane hanya share aja beritanya, kalo berkenan silakan tinggalin komeng yang baik dan emoticon-Rate 5 Star



Masyarakat di Provinsi Riau dan sekitarnya dibuat resah dan gusar, sepekan terakhir. Pasalnya, pernapasan mereka terganggu akibat asap tebal yang berasal dari pembakaran hutan ilegal seluas 400 hektare.

Semakin hari, kabut tak juga berkurang bahkan cenderung bertambah. Kondisi ini membuat provinsi lain di sekitarnya juga dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura terkena dampak.

Entah ikut kebakaran jenggot atau merasa sahabat sejati, saat mendapat teguran itu Presiden SBY langsung menggelar rapat terbatas dengan beberapa menteri. Rapat khusus membahas soal asap akibat pembakaran lahan di Riau yang semakin parah.

Hasil rapat memutuskan penanganan asap akibat kebakaran hutan dipimpin langsung oleh Presiden SBY. Tak hanya itu, sang Presiden pun dengan gamblang juga meminta maaf pada Malaysia dan Singapura atas kondisi ini.

"Meminta maaf dan meminta pengertian saudara-saudara kita di Malaysia dan Singapura. Tentu tidak ada niat dari Indonesia atas apa yang terjadi ini," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Presiden Jakarta, Senin (24/6).

Sontak saja sikap yang dipilih SBY mengundang respons negatif dari berbagai kalangan. Apalagi, empat menteri SBY justru tak memperdulikan keluhan dua negara yang dianggap seperti kekanak-kanakan itu.

SBY dianggap tak prorakyat. Bagaimana bisa di tengah warga daerah yang menderita karena asap, SBY merasa lebih tak enak hati pada Malaysia dan Singapura, yang sebenarnya menguasai sebagian dari kawasan hutan Riau sebagai tempat usaha.

Cercaan dan protes rakyat terus bergulir mencibir langkah SBY yang meminta maaf. Tapi SBY bersikeras langkah yang diambil sebagai bentuk tanggung jawab Indonesia.

"Asap ini, faktanya yang mengalir ke udara Singapura dan Malaysia berasal dari Indonesia, dari Riau. Dan bagaimanapun dengan kepekatan asap yang kalau diukur dari standar PSI itu mencapai 300 lebih, itu berkategori mengganggu kesehatan," ujar SBY usai mendarat dari Bali di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/6).

Penjelasan SBY kali ini untuk meluruskan sikapnya Senin lalu. SBY seolah ingin menegaskan tak sedikitpun dari ucapannya kemarin tersirat makna ketakutan pemerintahan Indonesia atas protes Malaysia dan Singapura.

Di tengah sikap netralnya itu, SBY juga mendadak kesal pada media di Singapura. SBY merasa pemberitaan yang disajikan terlalu menyudutkan sehingga merugikan Indonesia.

"Saya ikuti sendiri, saya baca sendiri, bahwa sejak tahun 1997 Indonesia dianggap terus mencemari udara Singapura. Saya kira berlebihan, saya yakin bahwa singapura ataupun Indonesia juga sama-sama mendapatkan benefit dalam kerjasama kedua negara, utamanya di bidang ekonomi dan di bidang bisnis," kata SBY.

SBY mengaku kecewa dengan pemberitaan tersebut. Padahal Indonesia dengan tegas telah menyatakan akan bertanggung jawab dengan terus berupaya melakukan pemadaman atas kebakaran hutan di Riau.

"Tentu menyakitkan kalau dikesankan Indonesia ini menimbulkan masalah bagi tetangga-tetangganya. Dan saya sekali lagi menyayangkan acara pemberitaan itu di saat kami sedang serius menghadapi bencana asap dan ladang ini," keluhnya.

Atas dasar itulah, SBY meminta Singapura bisa menghargai usaha yang tengah dilakukan pemerintahan Indonesia. Apalagi kedua negara banyak terlibat di berbagai kerjasama.

"Semua kita lakukan untuk rakyat sendiri dan tetangga-tetangga kita, jangan dikirimkan signal yang keliru atas apa yang dilakukan Indonesia ini. Saya masih percaya kita semua punya hati, kita semua ingin menjalin kerjasama dan mitra kerjasama sebaik-baiknya, dan dengan itu lah hubungan kita dengan siapapun akan baik dan baik untuk kita," tegas suami Ani Yudhoyono itu.

Setelah protes, menteri Malaysia mau bantu padamkan api di Riau

Quote:


Nah, malaysia udah nunjukin itikad baik membantu, singapura gimana?


sebelumnya,
Ribut-ribut asap bikin kalang kabut

Kebakaran hutan di Provinsi Riau dalam dua pekan terakhir menyebabkan kabut asap tebal menyelimuti dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Dalam sepekan terakhir kabut asap itu telah sampai pada tahap membahayakan kesehatan . Sejumlah aktivitas seperti sekolah di Malaysia terpaksa diliburkan. Para penderita gangguan pernapasan juga dilaporkan melonjak lebih dari seratus persen, seperti dilansir situs asiaone.com, pekan lalu.

Kabar teranyar menyebutkan kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia dituding menjadi penyebab meninggalnya seorang wanita penderita asma di sebelah selatan Malaysia. Laporan kematian ini menjadi yang pertama dikaitkan dengan dampak kabut dari Indonesia.

Li Cai Ling, penduduk dari Kota Muar, Negara Bagian Johor, meninggal Ahad kemarin. Dari laporan medis menyebut kematian Li akibat pencemaran udara.

Singapura awalnya juga terkena imbas kabut asap terburuk di Asia Tenggara selama bertahun-tahun dengan polusi yang mencapai tingkat tertinggi pada pekan lalu.

Polusi udara melonjak ke tingkat yang berbahaya di beberapa wilayah di Malaysia dalam beberapa hari terakhir. Daerah sebelah selatan Negeri Jiran itu menjadi wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk dalam 16 tahun terakhir.

Kondisi ini memaksa Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bereaksi keras dengan mengecam tindakan pemerintah Indonesia yang lamban mengatasi kebakaran hutan itu.

"Pertanyaan tentang siapa yang memiliki perkebunan itu bukan menjadi masalah di sini. Tetapi ketika sesuatu yang sebesar ini terjadi, tidak boleh ada perhatian apakah kebun itu dimiliki oleh Indonesia, Malaysia atau Singapura, tetapi apa tindakan yang diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab," kata Najib, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dua hari lalu bahkan menggelar jumpa pers guna menyampaikan permintaan maaf kepada Malaysia dan Singapura. Namun permintaan maaf itu dinilai kalangan berlebihan. Jika membandingkan sejumlah kasus penganiayaan dan pembunuhan tenaga kerja Indonesia di Malaysia dan Singapura maka kematian satu warga Malaysia akibat asap itu tidak perlu ditanggapi berlebihan.

Menko Kesra Agung Laksono bahkan menyebut Singapura seperti anak kecil menyikapi kabut asap.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pekan lalu juga menyatakan Indonesia tidak perlu meminta maaf atas kabut asap ini.

"Forum kemarin bertukar informasi. Membahas upaya optimal menangani permasalahan, utamanya yaitu kebakaran. Tidak ada permintaan maaf," kata Marty.

Kabut asap itu sendiri disinyalir merupakan upaya pembakaran hutan oleh perusahaan-perusahaan kebun sawit di Riau untuk membuka lahan. Sejumlah perusahaan kebun sawit itu juga sebetulnya dimiliki oleh orang Malaysia dan Singapura.

Sebelumnya Lagi

SBY gusar Singapura tulis pemberitaan buruk tentang kabut asap
Akibatnya, Indonesia saat ini dipandang buruk oleh masyarakat di seluruh dunia, sebab dianggap terus mencemari udara.
Presiden SBY memberikan salam saat menggelar konpers terkait kekecewaan serta kemarahan terhadap pemberitaan buruk tentang polusi asap kebakaran hutan Riau yang ditulis oleh media di Singapura saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/6).

Ekspresi Presiden SBY saat prihatin atas pemberitaan yang dilakukan sejumlah media akibat kabut asap. Akibatnya, imej Indonesia saat ini dipandang buruk oleh masyarakat di seluruh dunia, sebab dianggap terus mencemari udara.

SBY mengaku kecewa dengan pemberitaan tersebut, padahal Indonesia tengah berupaya melakukan pemadaman atas kebakaran hutan di Sumatera.
Presiden SBY juga mengatakan tindakan singapura berlebihan karena antara kedua negara juga sama-sama mendapatkan benefit dalam kerjasama di bidang ekonomi dan bisnis.
Presiden SBY menegaskan, kejadian tersebut bukan sebuah kesengajaan, namun faktor alam juga menjadi penyebab meluasnya kabut asap hingga ke Singapura.

sumber
Diubah oleh rofphy05sep 27-06-2013 08:38
0
14.8K
219
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan