Agar daya beli masyarakat tidak menurun



lensaindonesia..com: Pengamat Perminyakan dari Center for Petroleum and Economic Study, Kurtubi menilai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan meluas terhadap harga barang dan jasa. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Upah Minimum Regional (UMR) akan kembali tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari para buruh dan pekerja.

“Kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) yang baru terjadi bulan lalu maka akan kembali tidak bisa mencukupi kebutuhan. Maka, daya beli akan turun karena keuangan terbatas, padahal baru kemarin naik,” ujar Kurtubi saat dihubungi LICOM, Senin (03/06/2013).

Menurutnya, jika hal ini terjadi, tidak menutup kemungkinan terjadinya inflasi dan krisis berkepanjangan apabila tidak diatasi dengan tepat. “Belum lagi inflasi yang akan berdampak kepada masyarakat,” terangnya.

Ia pun menambahkan, kenaikan tersebut juga dinilai kurang pas dengan waktu saat ini, yang akan mendekati bulan Puasa Ramadhan dan Lebaran.

“Lebih-lebih ini mendekati bulan puasa dan lebaran yang masyarakat akan membutuhkan banyak pengeluaran,” imbuh Kurtubi.

Terlebih, jika rencana kenaikan dalam waktu dekat itu, kata kurtubi, akan mengakhibatkan penderitaan masyarakat banyak secara bersamaan.

“Sekarang juga musim masuk sekolah atau kuliah. Masyarakat akan menderita karena bersamaan,” pungkasnya. @yuanto

maaf kalo repost saya seach soalnya belom ada

Komen :

Kenaikan UMR jadi 2,2 dulu tanpa ada kenaikan harga BBM menurut saya salah

jokowi lupa kalo indonesia ini asas tunggal pancasila cuma sebagai simbol

yang berkuasa tetep kapitalis bebas terutama pengusaha-pengusaha kaya yang memproduksi ribuan pekerjaan

sbenernya jokowi itu cenderung ke sosialis dan saya juga sosialis

tapi jokowi lupa kalo paham sosialis yang mendukung rakyat kecil ga bisa diterapkan di negara yang masi dikuasai kapitalis (terutama pembuat lapangan kerja).