citoxAvatar border
TS
citox
[Ditolak Warga] Kesbangpol, Ormas Adat & Sejumlah OKP Tolak Keberadaan FPI di Bitung
Ormas Adat dan Sejumlah OKP Tolak Keberadaan FPI di Bitung
Siaga di Pusat Kota Bitung Untuk Halau FPI

Editor: Vebry Haryadi Thursday, 06 Juni 2013 | 23:48:00 Wita


Bitung - Kabar yang beredar dalam beberapa hari terakhir ini, bahwa organisasi Front Pembela Islam (FPI) sudah ada pengurus cabang di kota Bitung, membuat pihak Organisasi masyarakat (Ormas) adat Minahasa dan sejumlah milisi yaitu Waraney dan Brigade Manguni di Kota Bitung, bersama sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) dengan tegas menolak akan kehadiran FPI di Bitung.


Menurut mereka Kota Bitung adalah merupakan tanah Toar Lumimuut yang harus dijaga oleh seluruh warga Minahasa, “Harga mati! Pokoknya kami menolak akan FPI apalagi ada kelompok-kelompok liar yang ada di Bitung ini. FPI bakal akan memicu konflik di Sulut khususnya di Bitung ini,” tutur Audy Malonda selaku jubir Ormas Adat di Kota Bitung saat melakukan penjagaan di lapangan Maesa Kamis 6 Juni 2013.


Malonda mengatakan, jika Pemerintah memberikan ijin mereka akan menolak mati-matian akan kehadiran organisasi FPI yang menurut mereka adalah organisasi liar.


“Kami hadir di Bitung di lapangan Maesa dalam rangka memantau akan isu yang berkembang bahwa FPI akan melakukan pawai di hari raya Israj Miraj ini. Sebab Jumat sebelum hari raya Paskah lalu, kami merasa kecolongan sebab sudah ada FPI yang menentengkan spanduk keberadaan mereka di Bitung sambil menunjukan beberapa koleksi foto yang disimpan para anak buahnya,” tuturnya sembari membentangkan spanduk bahwa gabungan LSM adat dan Ormas Adat Kota Bitung/Sulut Tolak FPI untuk masuk dalam kegiatan keagamaan di Kota Bitung.

SUMBER


FPI tak diperkenankan ada di Sulawesi Utara
Kamis, 06 Juni 2013 15:51


[SPANDUK penolakan berdirinya FPI di Bitung, yang dikeluarkan oleh masyarakat adat Sulut.(foto: epang/sk)] Bitung—Beredarnya isu jika pada penyelenggaraan pawai Isra Mir’aj yang diselengarakan di Bitung, Kamis (6/6/2013) hari ini, akan disusupi dengan deklarasi sekaligus pelantikan organisasi Front Pembela Islam (FPI) seperti yang heboh di media jejaring sosial maupun BlackBerry Masengasr (BBM), membuat beberapa warga Bitung secara khusus, bahkan warga Sulut gempar dan melakukan penolakan akan kehadiran organisasi tersebut.

“Ini harus diwaspadai, sebab pada beberapa waktu lalu dalam acara pawai seperti ini, sempat kecolongan dimana ada sebagain orang yang membawa spanduk FPI. Padahal organisasi ini tidak terdaftar pada Kesbang Bitung,” kata Ketua LSM Pisok Jacky Sumampow, kepada Swara Kita kemarin.

Adapun Panglima Milisi Waraney Sulut Audy Malonda yang ditemui wartawan di depan Kantor Walikota Bitung dengan tegas mengatakan jika pihaknya dan seluruh organisasi adat Sulut akan menghalau jika ada kelompok FPI yang mau beraktifitas di Tanah Toar Lumimuut ini. “Sebagai Panglima Milisi Waraney, saya ditunjuk oleh beberapa organisasi adat di Sulut untuk datang mengamankan acara Isra Mir’aj di Bitung. Dan jika ada FPI yang coba-coba merusak kerukunan beragama di Tanah Toar Lumimuut ini, akan kami usir,” kata Malonda yang didampingi sekitar 500-an tuama asal Tanah Nyiur Melambai ini.

Bukan hanya itu saja, secara tegas Malonda mengatakan jika kedatangan mereka ke Bitung sebagai wujud solidaritas umat beragama. “FPI tidak perlu ada di Sulut, sebab organisasi ini adalah organisasi rusuh. Dan di Sulut biarlah kami yang menjaganya, sebab selama ini kerukunan umat beragama di Sulut masih terjalin bagus,” kata Malonda seraya mengingatkan jika kedatangan mereka ke Bitung adalah peringatan terakhir kepada FPI yang coba-coba mengoyak kehidupan beragama di Sulut. “Jadi sekali lagi, FPI tak diperkenankan ada di Sulut,” tukasnya.

Adapun Ketua Panitia Perayaan Isra Mir’aj Bitung, Kasim Amuntu, yang mengatakan jika acara mereka tidak ada agenda pelantikan FPI. “Dalam agenda acara tidak ada pelantikan FPI, apalagi tidak ada pawai yang akan diikuti oleh FPI,” kata Kasim.

Sementara itu, Pemkot Bitung melalui Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bitung Jeffry Sondakh kepada wartawan mengatakan kalau FPI sendiri tidak mendapatkan rekomendasi dari pemerintah. “Kami tidak pernah mengeluarkan izin FPI di Bitung, sehingga organisasi ini tidak bisa beraktifitas di Bitung sesuai dengan UU No 8 tahun 1985 dan Permendagri No 33 tahun 2012,” kata Sondakh.

Pernyataan keras juga diungkapkan Kapolres Bitung Havin Raslin yang dimintai keterangannya. “Ini hanya isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab, dan saya menjamin tidak ada pelantikan organisasi ini (FPI, red) apalagi diperkenankan untuk mengikuti pawai,” kata Raslin. Dikatakan pula, jika sampai saat ini pihak kepolisian akan melakukan pengawasan kalau ada organisasi ini. “Saya mohon masyarakat tenang, karena memang tak ada FPI di Bitung. Jika ada, maka saya yang akan memberantasnya,” tukas Raslin.

SUMBER


Ketua KNPI Sulut Tolak Keras Kehadiran FPI di Bitung
Tribun Manado - Kamis, 6 Juni 2013 15:47 WITA


TRIBUNMANAD.CO.ID-Beredar kabar organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) akan hadir di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Nyiur melambai yang dikenal sebagai provinsi teraman di Indonesia dan paling menghargai kerukunan antar umat beragama bisa terganggu kenyamanannya karena sepak terjang organisasi ini yang selalu mengandalkan aksi anarkis.

Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulut, Jakson Andre William Kumaat SE SH pun angkat bicara. Kepada wartawan ia menyatakan menolak keras kehadiran ormas ini di Kota Bitung atau daerah manapun di nyiur melambai. FPI dinilainya hanya merusak tatanan kehidupan warga di provinsi ini yang sudah terjalin dengan sangat baik.

Penolakan didasarkan atas sejumlah aksi organisasi yang dipimpin Habib Rizieq ini yang selalu mengandalkan kekerasan dalam semua kegiatannya. Berdalih berperang melawan kemaksiatan, FPI hanya melukai kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Jangan sekali-kali hadir di Bitung, kami KNPI akan menjadi garda terdepan untuk menolak kehadiran FPI. Bahkan penolakan kami akan dilakukan lebih keras dari penolakan saudara-saudara di Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu," ucapnya, Kamis (6/5).

Sekitar awal tahun 2012 lalu, warga Kalteng beramai-ramai menolak FPI. Bahkan sejumlah petinggi FPI yang sudah berada di Kalteng harus pulang karena desakan warga di sana.

"Sulut sudah damai dan jangan rusak kedamaian kami. Masyarakat Sulut tidak perlu FPI," tegasnya pengusaha muda ini yang akrab disapa Jacko.

SUMBER


Kesbangpol Bitung: FPI Tak Akan Jadi Bagian Kota Bitung
Tanggal publikasi: Jumat, 7 Juni 2013 Jam : 11:12:33


Bitung,PilarSulut.com-Kehadiran organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) di Kota Bitung membuat resah warganya. Kekawatirannya ormas ini dituduh selalu mengandalkan kekerasan dalam aksinya.

Kehadiran FPI di bitung diduga akan menggangu stabilitas keamanan di kota cakalang tersebut. Jefrey Sondakh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bitung menuturkan FPI tidak akan pernah terdaftar sebagai ormas di daerahnya.

"Memang ada isu Pemkot Bitung sudah memberikan izin, tapi itu hanya isu sesat. Kami tidak akan pernah memasukkan ormas sebagai bagian dari masyarakat Kota Bitung," tegasnya.

Sejak tahun 2009 kata Sondakh, FPI memang sudah memasukan izin tapi tidak akan diproses Kesbangpol. Alasannya hanya satu, ormas ini ditentang oleh organisasi adat di Kota Bitung.(*)tm

SUMBER

Semoga tidak ada yang terguncang. emoticon-Malu
Diubah oleh citox 07-06-2013 08:16
0
12.9K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan