- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[AJAIB] Pohon pisang tumbuh di jalan beraspal...!
TS
sherlock_mas
[AJAIB] Pohon pisang tumbuh di jalan beraspal...!
![[AJAIB] Pohon pisang tumbuh di jalan beraspal...!](https://dl.kaskus.id/www.kaltimpost.co.id//file/berita/2013/05/29/jatuh-pingsan-di-jalan-rusak.jpg)
Quote:
Nih ada kaskuser saksinya..
Quote:
Quote:
SAMARINDA - Lain daerah, lain masalahnya. Lain kepala daerah, lain pula gebrakannya. Bagi masyarakat Balikpapan, aksi penanaman pohon pisang di median jalan mungkin hal yang sulit ditemukan. Tapi tidak di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim. Fenomena ini seolah dianggap “lumrah” oleh Pemkot maupun Pemprov. Sebab setiap kali warga protes karena jalannya tidak diperbaiki tahunan, biasanya menarik perhatian pemerintah dengan menanami pohon pisang.
Tahun lalu, sejumlah jalan rusak sempat ditanami pohon pisang. Sebut saja Jalan Harun Nafsi, Jalan Trikora, Jalan Gerilya, dan Jalan Padat Karya di Bengkuring bahkan sempat dua kali diblokir warga setempat. Pekan lalu, Jalan Padat Karya diblokir lagi dan ditanami pohon pisang.
Kemarin (28/5), Jalan Lambung Mangkurat giliran ditanami pisang. Aksi ini merupakan protes warga sebagai ungkapan bentuk kekecewaan. Warga di kawasan tersebut menuntut janji perbaikan yang pernah dilontarkan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, beberapa waktu lalu.
Kendati terbilang tak cukup banyak, namun pohon yang ditanami di median, cukup mengganggu lalu lintas kendaraan.
Berdasarkan pantauan media ini, kondisi jalan di kawasan kuliner nasi kuning tersebut, tak jauh dari mulut Jalan Usman Ibrahim –eks Jalan Lambung Mangkurat Gang 6-- dengan sangat mudah ditemui lubang yang menganga cukup dalam.
Tak pelak, khususnya pengendara roda dua yang melintas di jalan tersebut mesti ekstra hati-hati jika tak ingin terperosok. Terlebih kala hujan mengguyur, air yang menggenang membuat lubang tak terlihat.
Memet (41), warga Jalan Lambung Mangkurat RT 18 menuturkan, penanaman pohon pisang tersebut dilakukan Senin (27/5), pukul 22.00 Wita. “Ini merupakan simbol kekecewaan warga di sekitar sini. Sebenarnya, jauh sebelum sekarang, warga sudah lama ingin memasang,” ujar pria yang sudah 30 tahun menetap di Jalan Lambung Mangkurat ini.
Dia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak peka untuk segera memperbaiki. Akibatnya, sejumlah pengendara sepeda motor pernah terjatuh terperosok di lubang jalan rusak tersebut. “Sudah tidak terhitung lagi, berapa yang jatuh. Kasihan orang kalau tidak cepat diperbaiki,” katanya. Bahkan, lanjut dia, beberapa hari lalu ada yang pingsan gara-gara jatuh. Memang diakui, dahulu sudah sempat ada pengaspalan namun ala kadarnya. Tak heran bila tak bertahan lama.
“Pak wali kota saat makan nasi kuning di sini, pernah kami tanyakan kapan jalan diperbaiki. Beliau jawab akhir Maret lalu, katanya mulai diperbaiki,” ucapnya kemarin (28/5) sore. Memet menegaskan, yang diinginkan warga di kawasan tersebut adalah perbaikan secepatnya.
Serupa dengan Memet, Ketua RT 17 Jalan Lambung Mangkurat Mardi (64) menerangkan, bukan dirinya menyebut pemerintah diam menanggapi jalan di tempatnya rusak. Namun, dia menyebut, upaya untuk memperbaiki itu lamban. “Penanaman pohon tersebut murni inisiatif warga, tak ada motif apapun. Yang jelas meminta pemerintah untuk segera memperbaikinya,” katanya kala ditemui di kediamannya.
“Alasan utama kami cuma satu, yakni tak menginginkan banyak pengendara berjatuhan. Apalagi saat hujan mengguyur dan menutupi lubang,” sambungnya. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, dia menceritakan, ada seorang ibu dan anak balita terjatuh. Bila tak bisa diperbaiki dengan rigid pavement, setidaknya diperbaiki sementara dengan menutup lubang.
“Kan sudah tahu sendiri, lalu-lintas di sini padat. Makanya jangan lambat, untuk menghindari semakin banyak lagi korban berjatuhan,” tuturnya. Dia menyebut, bila tak kunjung diperbaiki dalam sepekan ini, warga akan turun ke jalan untuk meminta sumbangan kepada pengendara yang melintas. “Bila tak ada respons juga, biar kami turun ke jalan. Dari uang terkumpul digunakan untuk membeli koral untuk menutup lubang,” tegasnya.
Sementara, panitia lelang Jalan Lambung Mangkurat dari Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda S Ryan Andriannur mengatakan, proses lelang terhadap perbaikan jalan tersebut kini tengah berlangsung. “Sudah dimulai lelang kembali sejak pertengahan Mei lalu. Paling lambat pertengahan Juni mendatang sudah penandatanganan kontrak dan kontraktor yang ditetapkan menjadi pemenang segera bekerja,” janjinya.
Keterlambatan ini lantaran lelang sebelumnya yang dibuka 22 Maret lalu, gagal lantaran peserta tak memenuhi persyaratan. Diketahui, dalam proses lelang tersebut dipersyaratkan, harus minimal tiga perusahaan yang mengajukan pendaftaran dan penawaran. Namun hingga batas terakhir pendaftaran April lalu, hanya dua perusahaan yang mengajukan diri. Selain itu, kata dia, pergantian Kepala Bidang Bina Marga yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga turut menyumbang keterlambatan lelang tersebut dimulai kembali. “Surat Keputusan mesti diubah karena terjadi pergantian PPK,” terangnya.
Dia menjelaskan, dana yang tersedia untuk peningkatan jalan sepanjang 148 meter dan lebar 8 meter tersebut bersumber dari APBD murni 2013 Kota Samarinda sebesar Rp 922 juta. (*/ril/ibr/k7)
Sumber
Diubah oleh sherlock_mas 02-06-2013 21:55
0
4.6K
55
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan