Saya kembali mendapatkan salah satu pelajaran berharga tentang kehidupan. Ketika saya sedang berbelanja barang dagangan butik di Metro Tanah Abang, saya melewati pasar Tanah Abang. Disitu saya melihat sekelompok orang mengamen. Kelompok itu terdiri dari 2 orang pemain gitar, seorang pemain Bass, seorang pemain suling, seorang pemain tamborin, 2 orang penyanyi (1 orang merangkap pemain gendang) dan seorang mixer (keren dah).
Tadinya saya mengira mereka hanya pengamen biasa, namun setelah diperhatikan lebih jelas, Ternyata mereka semua Tuna Netra Gan. Hal ini spontan menarik perhatian saya.

Saya kebetulan adalah pecinta musik, meskipun tuna netra, tiap personil dapat memainkan alat musik yang dipegangnya dengan baik. Suara vokalisnya pun tidak mengecewakan... Untuk sekelas Band dangdut pinggir jalan, skill mereka ga kalah. Gitarisnya mampu memainkan melodi yang saya sendiri menilai bahwa itu ga monoton. Pemain bass nya pun tidak luput dari perhatian saya, kalau saya lihat, permainan bassnya tidak garing dan variatif.

















Ga terasa ternyata sudah 10 menit saya memperhatikan mereka. Langsung saja saya masukan uang didalam dus (nominal di rahasiakan, parno sama kasus Fathanah ) Saya lihat di dus uang yang terkumpul sudah banyak gan. Syukurlah... Mudah2an mereka ga ditipu sama Produsernya .
Untuk mereka yang memiliki kekurangan seperti itu, kemampuan mereka terbilang unik, mungkin banyak dari kita yang pernah melihat seorang tuna netra pandai memainkan musik, tapi mungkin anda jarang melihat sekelompok tuna netra bermain musik bersama. Para pengemis yang memiliki kondisi fisik sempurna harusnya malu kepada mereka.
Saya tidak mengharap cendol, Tapi saya mau ini menjadi sebuah pesan moral bahwa "bermusik adalah hak semua manusia, tidak peduli kondisi mereka seperti apa".
Diluar sana masih banyak orang yang memiliki kekurangan fisik tapi tetap bekerja dan berusaha mencari uang.
Terima Kasih