salmanbelajarAvatar border
TS
salmanbelajar
jujur ngga ada untungnya...
Jujur itu lebih jauh,
Saat kita terpaksa mencari putaran jalan yang masih 500 m setelah lampu merah, padahal di depan mata kita ada ‘celah’ untuk berputar tepat dibawah rambu larangan berputar

Jujur itu ngga ada untungnya,
Saat kita meminta angka kuitansi senilai barang yang perusahaan beli, padahal bisa saja kita meminta kuitansi kosong melompong

Jujur itu nyakitin,
Saat kita harus mengatakan kitalah yang bertanggungjawab atas semua kesalahan, padahal bisa saja kita mengatakan bawahanlah yang berbuat tidak hati-hati

Jujur itu pas-pasan
Saat kita mencantumkan jumlah hari sebenarnya pada surat perjalanan dinas, padahal kita bisa saja menambahkan hari karena mengikuti jadwal penerbangan

Jujur itu melelahkan,
Saat kita harus memberikan kursi kita kepada orang tua renta yang berdiri menyentuh bahu kita, padahal bisa saja kita berpura-pura tertidur lelah mengikuti laju kereta malam.

Jujur itu serasa membuang uang,
Saat kita harus mengembalikan dompet yang terjatuh di kursi belakang taxi kita, padahal bisa saja kita mengabaikan lembaran KTP terselip di dalamnya.

Jujur itu alamat dimarahi,
Saat bapak kita melihat hasil ujian akhir semester ini sejumlah jari tangan kiri kita, padahal bisa saja kita menyiapkan contekan kecil di balik lembar soal kala ujian dua minggu yang lalu.

Tapi ingatlah kawan, jujur itu jauh lebih menenangkan hati,
Kala kita harus menerima apa yang sepatutnya menjadi hak kita dan memberikan apa yang sepatutnya menjadi hak orang lain.
Karena setiap perbuatan akan kembali lagi ke dalam diri walau dalam bentuk yang berbeda sekalipun.
Pohon saja tidak akan berbuah ranum bila kita tidak menanamkannya di tanah yang subur.

So, mendingan jujur atau mendingan gelisah

buat yang males ngga jujur..senyum dunk emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
2.3K
85
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan