v.cincaoAvatar border
TS
v.cincao
Miris, Jutaan Warga China Terpaksa Tinggal dalam Kontainer
Ternyata penderitaan rakyat itu bukan hanya ada di negara kita saja gan , dan bahkan di negara yang sudah maju masih memiliki rakyat pinggiran yang kurang beruntung.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star


'Desa Kontainer' tempat tinggal warga (buruh) di pinggiran Shanghai



SHANGHAI - Di balik megahnya gedung-gedung pencakar langit yang berdiri diChina, ternyata negara ini pun menyimpan masalah pelik di bidang perumahan. Tak jauh berbeda dengan Hong Kong ataupun Indonesia, ternyata jutaan warga China tinggal di kontainer-kontainer bekas yang usang dan cenderung berbahaya.

Seperti yang terlihat pada kondisi permukiman warga di salah satu daerah pinggiran Shanghai ini. Mereka yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh harus menyewa rumah kontainer tersebut sebesar 500 yuan atau setara hampir Rp800 ribu per bulan.

Tuan tanah yang memiliki rumah-rumah kontainer bekas ini adalah seorang pria tua berusia 70 tahun yang menemukan warga-warga ini tinggal di pinggir jalan. Dia pun memberikan mereka wadah kargo-kargo tua dan menyediakan lampu serta air dengan kapasitas terbatas bagi seluruh penghuni.

Kondisi menyedihkan ini bukanlah hal baru yang terjadi di China. Sebab, berdasarkan pengakuan warga setempat mereka telah menghuni 'desa kontainer' selama bertahun-tahun lamanya.
Salah satunya adalah Li Yanxin, warga yang berasal dari Provinsi Anhui yang mengatakan dia dan tiga keluarga pendatang lainnya telah tinggal di sana selama 10 tahun terakhir. "Semua (kontainer) dilengkapi dengan pintu, jendela, listrik, dan air. Saya merasa aman di sini," aku Li seperti dilansir Shanghai Daily, Sabtu (30/3/2013).
Untuk dapat mewadahi semua kebutuhan dan aktivitas keluarganya, Li membagi kontainer seluas 15 meter persegi (m2) tersebut ke dalam beberapa bagian. Sebuah ruang tamu dengan sofa sekaligus tempat tidur dan televisi. Bahkan dia membuka warung kecil yang menjual makanan dan minuman dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Tinggal di dalam kotak kargo besi tentu bukanlah pilihan warga yang kebanyakan adalah pendatang dari pedesaan ini. Mereka terdesak karena kondisi kekurangan pasokan perumahan dan tingginya harga jual maupun sewa rumah di Negeri Tirai Bambu, ditambah lagi padatnya populasi penduduk. Tercatat saat ini di Shanghai saja terdapat kurang lebih 23 juta penduduk.

Parahnya lagi mereka pun masih harus berjuang untuk mendapatkan hak perawatan kesehatan dan pendidikan umum yang dinilai sulit sebab harus melewati sistem yang cukup sulit. Di mana pemerintah setempat menerapkan sistem yang disebut 'hukoi', yakni sistem pendaftaran yang mewajibkan latar belakang keluarga dengan domisili yang jelas.sumber


Demikian dari ane semoga bisa menambah wawasan agan agan semua yang sudah bersedia mampir dan memberikan komentarnya . DI emoticon-Hammer2JANGAN di emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star SENANG.
0
2.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan