Tahun 2025, dimana manusia mencapai tingkat baru di berbagai aspek : militer, teknologi, dan juga populasi.
Sayangnya di bidang hukum dan peradilan, sedang terjadi krisis di eropa dan asia, yaitu diskriminasi pekerjaan sebagai Pengacara.
Krisis ini terjadi karena naiknya pengacara yang memiliki money interest, Pengacara yang notabene adalah penegak hukum hanya memikirkan uang, uang, dan uang. Pengacara yang mau memberi pelayanan hukum secara gratis hampir tidak ada.
selama 5 tahun keadaan seperti ini terjadi di seluruh dunia, sehinggal akibat besarnya adalah, pengacara dipandang sebelah mata. Pengacara dianggap hambatan besar dalam dunia hukum dan peradilan, dan terjadinya penurunan tingkat Keadilan, Kepastian hukum, juga perlindungan hukum kepada orang tidak mampu di Kedua benua ini.
Karena itulah, di tahun 2032 diadakan rapat besar yang dihadiri seluruh perwakilan Negara bagian Eropa dan Asia ,dan juga perwakilan Pengacara dari masing-masing benua. Rapat ini mengakibatkan penambahan sistem hukum di setiap Negara anggota dengan sistem baru, yaitu In Lieu of Justice(ILJ) system.
Perubahan besar dalam sistem ini dapat dirangkum menjadi 5 poin sebagai berikut :
Quote:
-Dibuatnya sumber hukum baru, ILJ Statute yang kekuatan hukumnya diatas Undang-Undang, namun dibawah konstitusi.
-Dicabutnya hak memanggil Pengacara dari penggugat.
-Penggugat akan secara otomatis diwakili oleh Penuntut, menggantikan Pengacara.
-Diperbolehkannya bandíng hasil persidangan antar negara anggota, biaya diambil dari kas negara jika klien terbukti tidak mampu.(dapat dari negara pengirim atau penerima tergantung kepentingan).
Negara yang terbukti melanggar aturan diatas, akan diberikan sangsi berurutan mulai dari peringatan sampai dicabut hak ikut serta.
***
Sekarang, tahun 2037. Sudah 5 tahun sejak ILJ berlangsung. Tidak sedkit yang memutuskan untuk keluar dari peraturan baru ini, contohnya irlandia dan china yang tetap kokoh dengan sistem hukumnya.
Dilihat dari 5 poin diatas, dapat diindikasikan bahwa dampak terbesar dari ILJ ini adalah, adanya konflik antara Penuntut dengan Pengacara. Alasan terbesarnya adalah karena Penuntut bisa dibilang mengambil kesempatan dalam crisis 2025 untuk menaikkan citra mereka. Dengan merebut salah satu pekerjaan Pengacara, yaitu mewakili penggugat, mereka bisa dibilang mendapatkan ‘uang saku’ tambahan dari hal itu.
Malahan, tidak sedikit penuntut-penuntut yang mendirikan
firm, karena mereka memiliki hak baru, yaitu hak untuk mendapatkan klien.
Intinya, Pengacara mendapatkan kerugian besar karena sistem baru ini.
***
Perubahan besar lain terjadi di negaraku, Inggris. Didirikannya Akademi khusus Hukum. Akademi ini berbeda dengan fakultas hukum di universitas biasa, karena semua orang dapat memasuki Akademi khusus ini, bahkan lulusan sekolah dasar dapat mendaftarkan diri di akademi ini, asalkan lulus tes masuk yang sangat susah.
Akademi ini dibuat untuk menaikkan minat warga dengan pekerjaan di bidang hukum. Keuntungan memasuki akademi ini adalah, kita dapat melakukan magang kerja sesuai dengan mata pekerjaan yang diambil selama kita menjadi mahasiswa di Akademi khusus ini, bahkan kita dapat mendirikan
firmsendiri. Jika lulus di akademi ini, kita akan mendapatkan sertifikat yang sama kuatnya dengan sertifikan universitas lainnya.
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Charvel Kalter
Mahasiswa di Akademi khusus Pengacara, Claude Academy di London. Ia mempunyai tujuan menjadi Pengacara Privat.