sanobayuAvatar border
TS
sanobayu
[Terkait Masalah PSK] ’Beri Pekerjaan dan Carikan Jodoh’
Sabtu, 22/12/2012 | 12:10 WIB

HINGGA saat ini, masih banyak pemilik wisma dan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bertahan di lokalisasi Dupak Bangunsari pasca deklarasi kampung bebas prostitusi di sana, Jumat (21/12).

Beberapa muncikari dan PSK yang bertahan memiliki berbagai macam alasan. Mulai dari nilai ganti rugi yang diberikan oleh pihak Pemkot tidak sepadan dengan pengeluaran sehari-hari, dan juga ada yang percaya jika lokalisasi Bangunsari akan tutup dengan sendirinya secara alami karena sudah sepi peminat.

Dara (nama samaran, Red), salah satu PSK di Bangunsari mengungkapkan, uang pesangon sebesar Rp 3 juta dirasa masih belum cukup untuk menutup utang-utangnya di bank simpan pinjam. Belum lagi biaya pendidikan anaknya serta memenuhi kebutuhan keluarganya di desa. Sejak ramai pemberitaan penutupan di Bangunsari, langganannya mulai pergi satu per satu.

“Uang segitu tidak sepadan. Walaupun dalihnya agar kami bisa pulang ke kampung halaman dan dijadikan modal usaha. Lalu, bagaimana dengan utang-utang saya yang tiap bulan selalu bayar Rp 150 ribu. Belum lagi biaya pendidikan anak dan keluarga di desa,” katanya, Jumat (21/12).

Bukan hanya itu, menurutnya, Pemkot tak perlu repot-repot mengeluarkan uang agar muncikari dan PSK yang masih ada untuk beralih profesi. Ia pun memunyai solusi sendiri, yakni agar diberi pekerjaan yang pantas tanpa ada diskriminasi serta menemukan jodoh yang pas agar kelak tidak kembali lagi menjadi PSK.

“Pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinsos selalu saya ikuti, tapi selalu saja tidak berkesinambungan. Ini yang menyulitkan. Jika Pemkot mau, dirikan saja pabrik agar bisa menampung PSK dan muncikari yang mau beralih profesi,” jelas perempuan asli Malang itu. Ia pun menambahkan, niscaya, lokalisasi Bangunsari akan tutup dengan sendirinya tanpa perlu pihak luar turut campur.

Bukhari, pemilik wisma di gang I Bangunsari, menuturkan hal yang hampir sama. Dia juga memberikan solusi alternatif agar PSK di sana diberi keterampilan yang memadai dan dicarikan jodoh.

“Kalau sudah diberi keterampilan dan bisa ditampung di tempat-tempat kerja yang lain dan ketemu jodohnya, saya yakin mereka tidak akan bekerja seperti ini lagi. Saya pernah punya anak buah yang dinikahi oleh seseorang, pada akhirnya ia mentas dengan sendirinya karena ikut suami,” papar pria pemilik 13 anak buah itu.

Ia pun mengaku, di wilayahnya yang ikut deklarasi Dupak Bangunsari Kampung bebas prostitusi hanya satu wisma dengan dua PSK. “Masih ada puluhan yang bertahan dengan profesinya saat ini,” pungkasnya.m18

* * *
Ada yang mau gan? mau jadi jodohnya para mantan PSK?
Untuk golongan penganut poligami, kalau emang niat nikah demi ibadah inilah saatnya. Entaskan mereka, Berani gak? emoticon-Big Grin


Quote:
Diubah oleh sanobayu 22-12-2012 15:09
0
5.1K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan