citoxAvatar border
TS
citox
[Terima Kasih FPI] Jabar Peringkat Pertama Kasus Intoleransi Kebebasan Beragama
Jabar peringkat pertama kasus intoleransi kebebasan beragama
Jumat, 16 November 2012 16:10 WIB | 1137 Views

Bandung (ANTARA News) - Setara Institute menyatakan Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama sebagai wilayah yang paling banyak terjadi tindakan intoleransi berupa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan.

"Kasus sebanyak 224 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama itu merupakan peristiwa yang terjadi dari Januari hingga awal November ini, dan 80-90 persennya terjadi di Jawa Barat," kata Peneliti Setara Institute Ismail Husni, saat menghadiri acara Hari Toleransi Internasional, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Jumat.

Dari 224 peristiwa pelanggaran kebebasaan beragama atau berkeyakinan tersebut, kata Ismail, terdapat 315 bentuk tindakan yang mayoritasnya merupakan tindakan pengrusakan tempat ibadah dan sisanya intimidasi.

"Jadi kasus intoleransi yang terjadi di kita itu bisa berupa intimidasi hingga perusakan. Yang cukup sering terjadi adalah perusakan rumah ibadah, perusakan masjid. Dan dua kelompok yang paling sering mendapat tindakan intoleransi itu adalah umat Kristiani dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)," katanya.

Menurut dia, kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Jawa Barat sejak dua tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan.

"Dua tahun ini, tren perisriwa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan di Jabar meningkat, tahun lalu itu hanya sekitar 66 peristiwa saja," kata dia.

Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Ekonomi, Sosial dan Budaya LBH Bandung Samuel Situmorang menambahkan, angka intoleransi berupa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan di Indonesia tersebut bisa diibaratkan sebagai fenomena gunung es.

"Kami melihatnya seperti fenomena gunung es, yang tercatat di kami dan lembaga lainnya seperti Setara Institute itu kami peroleh dari media atau yang muncul di permukaan. Kami yakin, masih banyak kasus atau peristiwa yang belum muncul ke permukaan," kata dia.

Oleh karena itu, melalui Peringatan Hari Toleransi Internasional yang dilaksanakan di Halaman Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung semua pihak bisa menyadari kembali bahwa toleransi adalah sebuah keharusan.

"Harapannya melalui peringatan Hari Toleransi Internasional ini, kita akan terus mengkampanyekan gerakan toleransi di setiap lini kehidupan kita. Dan mudah-mudahan peristiwa intoleransi tidak terjadi lagi," kata Samuel.

(ANT)

SUMBER

Jumat, 16 November 2012 21:38
Prihatin, Kekerasan Atas Nama Agama Terus Meningkat.

[Suakaonline]- Sebelas komunitas di Kota Bandung yang tergabung dalam aksi Bandung Lautan Damai menyatakan menolak segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama. Pernyataan sikap tersebut dilakukan karena rasa keprihatinan mereka akan peristiwa-peristiwa kekerasan atas nama agama di negeri ini yang terus meningkat.


Sepanjang tahun 2012 terjadi beberapa peristiwa yang dilakukan oleh ormas-ormas radikal. Dari Januari hingga Oktober 2012 tercatat sebanyak 315 tindakan pelanggaran kebebasan beragama, dan 214 diantaranya terjadi tindakan kekerasan. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Koordinator Jaringan Kerjasama Antar Umat Beragama (Jakatarub) Wawan Gunawan, pada peringatan Hari Toleransi Internasional, Jumat (16/11), di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung.


Wawan menambahkan, Jawa Barat adalah provinsi tertinggi dalam kasus kekerasan atas nama agama. ia mencontohkan beberapa kasus pelanggaran kekerasan dan pelanggaran kebebasan umat beragama, seperti penutupan GKI Yasmin di Bekasi, perusakan masjid Ahmadiyah yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat.


"Di Jawa Barat sendiri terjadi 66 peristiwa kekerasan pelanggaran kebebasan beragama. Yang baru kali terjadi adalah penyerangan yang terjadi di Masjid Ahmadiyah oleh oknum ormas yang intoleran pada saat malam takbir idul adha kemarin di Bandung," tukasnya.


Selain kekerasan dalam berbentuk fisik juga terdapat diskriminasi dalam bentuk administrasi, hal itu diungkapkan oleh Ketua Divisi Hukum Ekonomi Sosial Budaya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Samuel Situmorang.


"Di Jawa Barat terdapat sepuluh kasus, seperti tidak diikutsertakan dalam pembuatan e-KTP, tidak mendapatkan surat nikah bagi jamaah Ahmadiyah," ungkap Samuel.

SUMBER

Minggu, 3 Juni 2012 14:44 WIB
Elsam: Kekerasan Agama Mayoritas Terjadi di Jawa Barat

JAKARTA, Jaringnews.com - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menilai, kekerasan beragama di Indonesia sudah sampai pada tahap serius dan mengancam persatuan bangsa. Elsam mencatat, pelanggaran HAM menyangkut kebebasan rumah ibadah dari Januari-April 2012 marak terjadi.

"Sepertinya negara tidak berdaya dalam melindungi warga terhadap para pelaku kekerasan," terang Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya HAM Elsam, Zainal Abidin, di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (3/6).

Dia menambahkan, dari maraknya kasus tersebut, yang terbilang sering melakukan kekerasan adalah Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam. Setelah kelompok intoleran tersebut, pemerintah daerah, seperti di Bogor, Bekasi dan Aceh, juga dinilai melakukan kekerasan.


"Kekerasan agama mayoritas terjadi di Jawa Barat dengan sembilan kasus, Jawa Tengah empat kasus, dan Yogyakarta dua kasus," pungkasnya.

SUMBER

Selamat atas prestasi Jabar, semoga bisa digunakan untuk kampanye pilgub. emoticon-Angkat Beer
0
9.3K
160
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan