GPO2A
TS
GPO2A
Enny Arrow legenda novel erotis Indonesia
Pembicara sebuah seminar lingkungan di Bandung itu menutup makalahnya. "Any question?" tanya dia pada peserta seminar.

Tak ada yang mengacungkan tangan.

"No, oke kalau any arrow?" candanya.

Hadirin yang berusia 40 tahun ke atas tertawa mendengar canda si pembicara. Sementara yang mahasiswa dan berusia belasan tahun mengerenyitkan dahi. Tak mengerti maksud lelucon itu.

Maksud any arrow adalah enny arrow. Mereka yang menginjak ABG tahun 1980-an, tentu hapal betul novel-novel karya Enny Arrow. Pada masanya, Enny Arrow adalah legenda. Remaja pria yang berusia belasan tahun tahun 80an pasti pernah sembunyi-sembunyi membaca novel Enny Arrow.

Pada era 80an belum ada VCD porno atau situs porno di internet. Maka pada novel karangan Enny Arrow-lah, para remaja mengenal pornografi untuk pertama kali.

Novel Enny Arrow tidak tebal, hanya puluhan lembar. Isinya luar biasa vulgar. Menggambarkan hubungan seks secara detil dan hiperbola. Pembaca diajak berimajinasi liar membayangkan sepasang kekasih berasyik masyuk. Tak ada alur cerita di dalam novel itu, hanya dari satu adegan seks ke adegan berikutnya.

Tak ada yang tahu siapa sebenarnya Enny Arrow. Pengarang itu tetap misterius hingga kini. Penerbitnya pun tidak mencantumkan alamat. Hanya Penerbit Mawar dengan logo sekuntum mawar mekar yang diletakkan miring.

Novel erotis Enny Arrow terbit puluhan judul. Judulnya sudah menggambarkan isi ceritanya seperti 'Malam Kelabu', 'Gairah dan Cinta' atau 'Selembut Sutera'. Covernya gambar wanita yang berpose agak panas.

"Dulu belinya diam-diam di tukang koran. Harganya murah. Bilang aja stensilan Enny Arrow. Biar tidak dirazia guru, covernya disobek. Biasanya nanti halamannya tidak lengkap karena dibaca bergantian temen-temen sekelas," tutur Agus Harianto (47), salah satu pembaca novel Enny Arrow,
kepada merdeka.com.

Selain Enny Arrow, satu lagi novel erotis stensilan adalah serial detektif Nick Carter. Isinya sama-sama vulgar, hanya alur ceritanya lebih jelas. Sosok Nick Carter digambarkan seperti agen rahasia James Bond dengan petualangan dan misteri. Nah, hubungan seks diberikan sebagai bumbu.

Novel Nick Carter terbit di Amerika Serikat tahun 1964 oleh Awards Book. Settingnya banyak berlatar belakang perang dingin antara AS dan Uni Soviet. Diceritakan Nick Carter adalah agen AXE yang kerap terlibat asmara. Ada 261 judul petualangan Nick Carter yang terbit dari tahun 1964-1990. Tapi tak jelas siapa pengarangnya.

Tapi di Indonesia, agaknya novel Nick Carter ditulis ulang oleh penulis lokal. Cerita seks ditambah berkali-kali lipat sehingga lebih dominan daripada petualangan sang detektif.

Kejayaan Nick Carter dan Enny Arrow berakhir tahun 90an. VCD porno dan internet menggantikan cerita stensilan murah di kalangan remaja. Pornografi tak pernah mati. Hanya bermetamorfosis dalam media yang lebih modern.

http://www.merdeka.com/peristiwa/enn...indonesia.html

emoticon-Ngakak ada yang ingat dan mengalami jaman ini




Quote:


Quote:


thanks semuanya yang udah sharing dan kirim cendol emoticon-Ngakak emoticon-Malu (S)


kalau dulu enny arrow itu buku pegangan orang mupeng 
kalau jaman sekarang sudah cukup bawa gatget 

oh ya nemu artikel Enny Arrow, entah penulis buku stensil ini benar benar Enny Arrow atau meminjam nama Enny Arrow.

sumber


Quote:

Enny Arrow

Remaja Era 80-90an pasti gak asing dengan nama penulis yang satu itu, asli, seumur umur baru tau nama aslinya dia

Enny Arrow, adalah nama yang begitu melekat dalam dunia penulisan Indonesia pada tahun 1977-1992, karya-karyanya adalah yang paling banyak dibaca generasi muda Indonesia, terlahir dengan nama Enny Sukaesih Probowidagdo, lahir di Desa Hambalang, Bogor tahun 1924. Memulai karirnya sebagai wartawan pada masa pendudukan Jepang, belajar Steno di Yamataka Agency, kemudian direkrut menjadi salah satu propagandis Heiho dan Keibodan. Pada masa Revolusi Kemerdekaan, Enny Arrow bekerja sebagai wartawan Republikein yang mengamati jalannya pertempuran di seputar wilayah Bekasi.

Pada tahun 1965 Enny Sukaesih menulis karangan dengan judul "Sendja Merah di Pelabuhan Djakarta" karangannya ini merupakan pertama kali ia mengenalkan nama samaran sebagai "Enny Arrow" kata Arrow ia dapatkan sesuai dengan nama toko penjahit di dekat Kalimalang yang bernama Tukang Djahit "Arrow", di toko tempat penjahit itulah Enny Sukaesih pernah bekerja sebagai penjahit pakaian.

Setelah Gestapu 1965, suasana politik tidak menentu, Enny Arrow kemudian berkelana ke Filipina pada bulan Desember 1965, dari Manila ia pergi ke Hong Kong dan kemudian ia mendarat di Seattle Amerika Serikat pada bulan April 1967.

Di Amerika Serikat Enny Arrow belajar penulisan kreatif bergaya Steinbeck, setelah menemukan irama Steinbeck, Enny Arrow mencoba menuliskan beberapa karyanya di koran-koran terkenal Amerika Serikat, salah satu karya Enny Arrow adalah novel dengan judul : "Mirror Mirror".

Pada tahun 1974 dia kembali ke Djakarta dan bekerja di salah satu perusahaan asing di Jakarta sebagai copy writer atas kontrak-kontrak­ bisnis, semasa kerjanya ini Enny Arrow rajin menuliskan karya sastra yang amat bermutu, karya sastranya yang disebut-sebut mengalahkan popularitas Ali Topan Anak Jalanan adalah "Kisah Tante Sonya". Pada tahun 1980 karya Enny Arrow mendapatkan sambutan yang luar biasa di banyak penerbit-penerb­it rakyat di sekitaran Pasar Senen.

Enny Arrow bukan saja penulis yang berkibar karena karya-karyanya,­ ia juga merupakan penantang atas sastra-sastra yang berpihak pada kaum pemodal, sampai pada kematian Enny Arrow pada tahun 1995 tak satupun orang Indonesia tau siapa Enny Arrow, dan dia menolak bukunya dijual di toko-toko buku besar.

Enny Arrow adalah mutiara terbesar Indonesia pada era Orde Baru...........­.



taruh page one kalau TS update
Diubah oleh GPO2A 08-12-2013 11:49
nona212vegas999
vegas999 dan nona212 memberi reputasi
1
331K
793
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan