Cabang angkat besi membutuhkan dana sedikitnya Rp5 miliar untuk mempersiapkan atlet menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games XXVII Myanmar 2013. Dana sebesar itu tidak termasuk uang saku atlet dan pelatih selama menjalani Pelatnas.

Pendapat ini dikemukakan pelatih angkat besi olimpiade London Lukman kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (2/10). Menurut dia, angkat besi harus menjadi prioritas seperti halnya bulutangkis dari segi pembinaan atlet. Pasalnya, atlet angkat besi sudah termasuk caliber dunia sehingga perlu pembinaan jangka panjang.

"Kita sedang mempersiapkan atlet 26 orang untuk SEA Games nanti. Dengan perhitungan setiap kelas diikuti dua atlet, sementara nomor di angkat besi ada 13 putra dan putri," kata Lukman yang sukses mengantar Eko Yuli Irawan merebut medali perunggu di Olimpiade London 2012.

Lukman merinci, dana sebesar itu dengan rincian setiap atlet menghabiskan dana 10 juta untuk nutrisi dan vitamin selama dalam latihan. Dengan asumsi pelatnas selama 14 bulan kalau dimulai per 1 Oktober, maka dana yang dibutuhkan sebesar Rp 5 miliar.

"Kita mengharapkan dana ini dapat turun dari Kemenpora, namun kalau tidak bisa PB PABBSI akan melakukan negosiasi dengan pihak DPR untuk membantu persiapan atlet menuju SEA Games XXVII mendatang."

Lukman menambahkan, selain melakukan diskusi dengan Menpora dan Satlak Prima, pihaknya juga akan berkenjung DPR untuk tidak mempersulit persetujuan anggaran angkat besi.

"Artinya bukan tidak menghargai KONI makanya kami ke DPR. Tapi DPR diharapkan cukup koopertif sehingga pembinaan atlet berprestasi benar-benar terwujud," lanjutnya.

Lebih jauh Lukman mengharapkan pencairan dana dapat dipercepat sehingga tidak mengganggu proses latihan anak didiknya. "Hingga kini dana Olimpiade masih ada yang belum beres karena kita diminta untuk melengkapi berkas-berkas catatan penggunaan uang operasional. Ini salah satu contoh kecil saja bahwa masih ada yang belum beres dari Olimpiade London," kata Lukman. (Markon Piliang)