s4nit0re
TS
s4nit0re
Bom Depok & Terror Solo, kok Tanggalnya Dekat-dekat "Peristiwa 11/9" di AS

Brigjen Pol Boy Rafli Amar

Teror Solo untuk Bebaskan Para Teroris yang Ditahan
Selasa, 4 September 2012 | 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Teror yang terjadi di Solo selama bulan Agustus 2012 bertujuan agar kepolisian membebaskan para teroris sebelumnya yang pernah ditahan. Motif balas dendam dan tujuan mereka melakukan aksi tersebut tercatat dalam sebuah surat yang ditemukan polisi dalam tas para terduga teroris. "Mereka ingin aksi balas dendam, sekaligus bertujuan agar meminta seluruh tahanan yang ditahan Polri seperti di LP, dibebaskan oleh aparat. Itu tujuan yang terungkap di dalamnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Selasa (4/9/2012).

Boy menjelaskan, surat tersebut sebelumnya ditemukan dalam tas berisi tiga megazen milik terduga teroris bernama Farhan (19) yang tewas saat penggerebekan di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Dalam surat yang ditulis tangan tersebut terungkap motif pelaku dan menjelaskan bahwa mereka bertanggung jawab atas aksi pembunuhan polisi tersebut. "Mereka mempertanggungjawabkan aksi pembunuhan polisi yang didasarkan pada kekecewaan mereka, bahwa para pendahulu mereka pernah ditangkap atau dilakukan penegakan hukum," papar Boy.

Seperti diketahui, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penangkapan terhadap dua terduga teroris di Solo yakni Farhan (19) dan Mukhsin (19). Kedua terduga teroris tewas dalam baku tembak tersebut. Satu anggota Densus 88 pun ikut gugur dalam tugas yakni Briptu Suherman. Pada hari yang sama, Jumat (31/8/2012) malam, kepolisian juga menangkap terduga teroris bernama Bayu di Karanganyar, Jawa Tengah. Saat ini, kepolisian masih meminta keterangan Bayu.

Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab atas tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012. Aksi pertama yang dilakukan adalah penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, pada 18 Agustus 2012. Peristiwa ini menyebabkan dua polisi terluka. Aksi teror kembali terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, pada 30 Agustus 2012 yang menewaskan seorang anggota kepolisian, Bripka Dwi Data Subekti.
http://nasional.kompas.com/read/2012...s.yang.Ditahan



AS Peringatkan RI Bahaya Terorisme
Selasa, 04 September 2012 08:22:21

"Di negara demokrasi yang besar seperti Indonesia, peluang itu ada,” ucap Hillary dalam joint press briefing bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, tadi malam. Hillary tiba di Bandara Halim Perdanakusumah,Jakarta, pukul 18.00 WIB, menggunakan pesawat bertuliskan United States of America, untuk kunjungan kerja di Indonesia. Hillary langsung menuju Kantor Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon untuk bertemu Marty Natalegawa.Mobil yang ditumpangi Hillary berjalan beriringan dengan pengawalan ketat.

Kedatangan mantan Ibu Negara AS ini hanya berselang tiga hari pasca penyergapan terhadap kelompok teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Solo dan Karanganyar, Jawa Tengah. Dalam penyergapan itu,dua terduga teroris tewas dan satu orang ditangkap. Sejumlah kalangan mengaitkan penyergapan kelompok teroris itu dengan kunjungan Hillary ke Indonesia. Menlu Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia akan terus bekerja sama dengan AS dalam upaya pemberantasan terorisme.

“Kita saling mendukung baik dalam melakukan penyelidikan maupun penindakan,” ujarnya. Di bagian lain, Hillary Clinton memandang ada peningkatan dalam hubungan antara AS dan Indonesia. Dia menegaskan,Indonesia akan selalu mendapat perhatian dunia karena merupakan negara yang memiliki demokrasi tinggi dan selalu berupaya untuk menjaga kesatuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Kita telah melihat perkembangan hubungan bilateral dan kemitraan komprehensif sangat penting bagi perkembangan Asia-Pasifik. Saya akan menyambut delegasi Indonesia yang datang ke Washington,”katanya. Dalam pembicaraan bilateral, kedua negara menekankan kemitraan komprehensif termasuk pada bidang kerja sama ekonomi dan pembangunan, sosial budaya, pendidikan, dan iptek. “AS akan menginvestasikan USD83 juta untuk pendidikan dan beasiswa sebesar USD20 juta untuk mahasiswa pascasarjana di AS,”ungkap Hillary.

“Bantuan ini sejalan dengan model kemitraan yang selama ini dijunjung kedua negara yaitu berbagi nilai yang sama dan memiliki keuntungan yang konkret.” Khusus sengketa Laut China Selatan, Hillary berharap segera ditemukannya jalur diplomasi dan damai tanpa ada intimidasi dan kekerasan, serta persatuan ASEAN. Hillary menekankan bahwa AS tidak memihak siapa pun dalam sengketa itu. Dia meminta semua pihak agar menahan diri dari ancaman atau paksaan yang membuat ketegangan di kawasan itu.
http://www.depdagri.go.id/news/2012/...haya-terorisme


Polri Harus Antisipasi Tragedi WTC 11 September
Minggu, 09 September 2012 12:56 WIB

Antisipasi tersebut disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane ketika dihubungi mediaindonesia.com di Jakarta, Minggu (9/9). Dari beberapa kasus teror dan penemuan bahan peledak belakang ini, Polri harus dapat mengantisipasi momen-momen bersejarah aksi teror yang bakal terjadi dalam waktu dekat. "Pertama adalah tanggal 11 September. Ini peringatan HUT bom WTC New York. Kedua, 12 Oktober 2012. Tanggal ini ada peringatan satu dasawarsa Bom Bali 1 yang terjadi 12 Oktober 2002," ujar Neta.

Lebih lanjut, Neta menambahkan jika aksi teror kerap menggunakan tanggal-tanggal yang menjadi sebuah tanda simbolik. Misalnya, kenapa dipilih tanggal 11 September (atau dalam bahasa Inggris ditulis dengan 9/11) yang juga merupakan nomor telepon darurat di Amerika Serikat. "Adakah bom Depok itu sebenarnya akan diledakkan pada 11 September nanti? Atau akan diarahkan untuk Pilkada Jakarta, semua ini tugas intelijen dan Polri untuk mengusutnya," tutupnya.

Seperti yang diketahui, kota Depok pada tengah malam hari ini digegerkan dengan adanya ledakan keras dari sebuah rumah yang dijadikan tempat panti asuhan. Ada dugaan ledakan yang terjadi merupakan rencana aksi teror jaringan tertentu yang berkaitan dengan aksi-aksi teror di beberapa daerah di Indonesia.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...C_11_September


BBC London:
Jaringan bom Depok diduga terkait teror Solo
9 September 2012 - 10:43 WIB

Aparat anti teror Indonesia menduga bom Depok terkait dengan serangkaian serangan terhadap aparat dan pos polisi di kota Solo Jawa Tengah, yang berlangsung sepanjang bulan Agustus lalu.
Sebuah bom yang diduga merupakan rakitan meledak di Jalan Nusantara, Beji Depok Sabtu malam. Bom sedikitnya melukai lima orang, seorang diantaranya dalam kondisi kritis dan telah dipindahkan perawatannya ke RS Polri Sukanto, Jakarta Timur.

Pada Rabu lalu, Depok juga menjadi lokasi penangkapan seorang buron tersangka yang diduga ikut merencanakan serangan di Solo, berinisial F. "Kelihatannya berkaitan, memang ada hubungan antara disitu (Depok) dengan kejadian di Solo," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai kepada Dewi Safitri dari BBC. Mbai mengatakan ada kemungkinan kejadian Solo serta ledakan bom di Depok juga terkait dengan penemuan bahan peledak siap rakit di Tambora, Jakarta Barat pada rabu (5/9) lalu. "Kita sedang kembangkan penyelidikannya ke semua arah sekarang ini," tambah Mbai.

Bahan peledak yang menurut polisi patut diduga akan dirakit menjadi bom untuk aksi teror ini ditemukan masyarakat warga sekitar Jalan Teratai, Tambora, namun pemilik rumah berinisial Tr berhasil kabur. Sementara dalam kasus Depok, ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan yang memasang spanduk rumah yatim piatu.
Polisi mengatakan penyewa rumah berinisial YR juga tengah diburu.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia...epokbomb.shtml

--------------



Gara-gara kita akhir-akhir ini pada banyak kedatangan investor yangramai-ramai pada buka lapak pabrik disini karena prospek pasar kita yang lagi bagus-bagusnya. Juga sebagai tempat aman, murah dan strategis bagi basis industri perusahaan MNC's yang mau expor ke belahan bumi lainnya. Pertumbuhan ekonomi RI yang stabil pada kisaran 6%, sementara dunia lain di Amerika Utara dan Eropa, Timur tengah dan Afrika, sedang dilanda krisis dan peperangan. Juga keyakinan beberapa Pemimpin kita (termasuk Presiden SBY) bahwa Indonesia akan segera menjadi 10 negara dengan kekuatan ekonomi besar ... otomatislah bayak yang sirik! Bom-bom kecil kayak di Depok itu seperti mau mengejek kita, kalau Indonesia masih tetap aja jadi sarang terroris, meski ekonomi bagus. Disamping itu Indonesia itu adalah tempat pelanggaran HAM berat dan bersikap diskriminatif bagi kelompok-kelompok minoritas
0
2.6K
20
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan