- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Atheis dan Seekor Beruang Yang Taat
TS
thoha_fkmui
Atheis dan Seekor Beruang Yang Taat
Quote:
Original Posted By Atheis dan Beruang Taat
Seorang atheis (tidak percaya adanya Tuhan) suatu hari berjalan-jalan di hutan. Dia mengagumi sungai, pohon, dan keindahan alam. Betapa luar biasanya kekuatan alam semesta dalam mengatur ini semua, pikirnya.
Sekonyong-konyong dia melihat seekor beruang besar yang sedang berada di salah satu pojok hutan. Beruang itu segera bergerak menuju ke arahnya. Dengan sangat ketakutan si atheis ini berlari sekuat tenaga untuk menghindari beruang tersebut. Namun apa daya, beruang tersebut berlari mengejar lebih cepat dan semakin mendekati dirinya.
Karena terburu-buru, kaki si atheis ini tersangkut akar pepohonan, menyebabkan dirinya jatuh terjerembab ke tanah. Ketika dia menengadah ke atas, beruang tersebut sudah berada tepat di atasnya, sambil mengangkat cakar kanannya tinggi-tinggi, bersiap untuk mencabik-cabik si atheis. Dengan sangat panik, si atheis berteriak dengan segenap kekuatannya, "YA TUHAN!!!"
Mendadak, waktu berhenti, dan segala sesuatu seperti terdiam, termasuk si beruang. Ada cahaya dari langit dan Suara berwibawa berkata,"Wahai Atheis, setelah sekian lama engkau hidup menyangkal keberadaan diriKu, mempengaruhi orang lain untuk tidak beragama, bahkan meyakini bahwa dunia dan isinya terjadi karena tabrakan kosmis alam semesta, tanpa ada Penciptanya, apakah pantas sekarang engkau memohon diselamatkan oleh Aku yang tidak kau yakini?"
"Saya rasa memang tidak pantas saya sekarang minta tolong kepadaMu yang tadinya tidak kupercayai. Tapi paling tidak saya ingin memohon satu hal, mungkin bukan saya yang layak dijadikan orang beragama saat ini, tapi kalau boleh biarkan beruang ini kaujadikan beragama yang taat kepadaMu..." demikian bujukan si Atheis yang kepepet.
"Baiklah, terjadilah seperti yang kau inginkan," jawab Suara Berwibawa tersebut.
Kemudian waktu berjalan kembali, dan si beruang perlahan tapi pasti menurunkan cakarnya ke arah dadanya, mendekapkan cakar kirinya juga ke dada dan menundukkan kepalanya. Atheis tersebut menghela nafas lega, ... sampai dia mendengarkan si beruang menggumamkan suatu doa...
Bunyi doanya, "Ya Allah, terima kasih atas rahmatMu berupa makanan yang terhidang di depanku ini, Amin..."
The End
Seorang atheis (tidak percaya adanya Tuhan) suatu hari berjalan-jalan di hutan. Dia mengagumi sungai, pohon, dan keindahan alam. Betapa luar biasanya kekuatan alam semesta dalam mengatur ini semua, pikirnya.
Sekonyong-konyong dia melihat seekor beruang besar yang sedang berada di salah satu pojok hutan. Beruang itu segera bergerak menuju ke arahnya. Dengan sangat ketakutan si atheis ini berlari sekuat tenaga untuk menghindari beruang tersebut. Namun apa daya, beruang tersebut berlari mengejar lebih cepat dan semakin mendekati dirinya.
Karena terburu-buru, kaki si atheis ini tersangkut akar pepohonan, menyebabkan dirinya jatuh terjerembab ke tanah. Ketika dia menengadah ke atas, beruang tersebut sudah berada tepat di atasnya, sambil mengangkat cakar kanannya tinggi-tinggi, bersiap untuk mencabik-cabik si atheis. Dengan sangat panik, si atheis berteriak dengan segenap kekuatannya, "YA TUHAN!!!"
Mendadak, waktu berhenti, dan segala sesuatu seperti terdiam, termasuk si beruang. Ada cahaya dari langit dan Suara berwibawa berkata,"Wahai Atheis, setelah sekian lama engkau hidup menyangkal keberadaan diriKu, mempengaruhi orang lain untuk tidak beragama, bahkan meyakini bahwa dunia dan isinya terjadi karena tabrakan kosmis alam semesta, tanpa ada Penciptanya, apakah pantas sekarang engkau memohon diselamatkan oleh Aku yang tidak kau yakini?"
"Saya rasa memang tidak pantas saya sekarang minta tolong kepadaMu yang tadinya tidak kupercayai. Tapi paling tidak saya ingin memohon satu hal, mungkin bukan saya yang layak dijadikan orang beragama saat ini, tapi kalau boleh biarkan beruang ini kaujadikan beragama yang taat kepadaMu..." demikian bujukan si Atheis yang kepepet.
"Baiklah, terjadilah seperti yang kau inginkan," jawab Suara Berwibawa tersebut.
Kemudian waktu berjalan kembali, dan si beruang perlahan tapi pasti menurunkan cakarnya ke arah dadanya, mendekapkan cakar kirinya juga ke dada dan menundukkan kepalanya. Atheis tersebut menghela nafas lega, ... sampai dia mendengarkan si beruang menggumamkan suatu doa...
Bunyi doanya, "Ya Allah, terima kasih atas rahmatMu berupa makanan yang terhidang di depanku ini, Amin..."
The End
0
1.7K
Kutip
16
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan