bujugdahAvatar border
TS
bujugdah
Cina klaim pulau natuna
Antisipasi Terhadap Klaim China atas Kepulauan Natuna
REP | 29 July 2011 | 21:23 819 1 Nihil

Diberitakan pada awal bulan Juli 2010 Angkatan Laut Cina mengadakan latihan pendaratan di dekat Pulau Natuna dengan menggunakan kapal pendarat kelas Yuyi, berikut sedikit kutipannya :

“The first week in July, Chinese media reported that China’s hull number 3320 landing craft air cushion satisfied gateway to islands in Indonesia (Natuna) near the drill.”

http://www.comhaha.com/blog/514816-c...-construction/

Bagi orang sipil seperti saya mungkin tampak sekedar latihan biasa yang dilakukan di laut internasional, tapi saya yakin bagi pihak militer berita tersebut harus diwaspadai dengan sungguh-sungguh, apakah mereka sedang bersiap-siap menginvasi Kepulauan Natuna, bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ?

Terlepas dari berita itu adalah berita bohong atau benar, yang jelas angkatan laut cina sanggup dan mampu mengirimkan kapal pendarat berikut peralatan perang yang diangkutnya sampai ke Natuna, demi memenuhi ambisi yang tertuang dalam klaim sepihak cina atas perairan Natuna dimana perairan Natuna pernah dimasukkan dalam Peta Wilayah Cina, secara keseluruhn klaim negeri tirai bambu tersebut di seputaran laut cina selatan dapat dilihat dari laporan berikut ini :

“The disputed areas often involve oil and gas resources:

* Indonesia’s ownership of the gas-rich Natuna Island group was undisputed until China released an official map indicating that the Natunas were in Chinese-claimed waters.

* The Philippines’ Malampaya and Camago natural gas and condensate fields are in Chinese-claimed waters.

* Many of Malaysia’s natural gas fields located offshore Sarawak also fall under the Chinese claim.

* Vietnam and China have overlapping claims to undeveloped blocks off the Vietnamese coast. A block referred to by the Chinese as Wan’ Bei-21 (WAB-21) west of the Spratly Islands is claimed by the Vietnamese in their blocks 133, 134, and 135. In addition, Vietnam’s Dai Hung (Big Bear) oil field is at the boundary of waters claimed by the Chinese.

* Maritime boundaries in the gas-rich Gulf of Thailand portion of the South China Sea have not been clearly defined. Several companies have been signed exploration agreements but have been unable to drill in a disputed zone between Cambodia and Thailand.”

http://www.globalsecurity.org/milita...ar/spratly.htm

dari laporan itu entah benar atau entah bohong yang jelas ada “sesuatu” yang diincar negeri tirai bambu yang mulai boros memakai energi fosil itu yaitu ladang minyak dan gas bumi yang berada di seputaran Kepulauan Natuna. Ada sesuatu yang sedang “direncanakan” oleh negeri tirai bambu itu untuk bagaimana caranya suatu saat bisa mencaplok wilayah yang kaya minyak dan gas bumi tersebut, mula-mula dengan cara membuat peta wilayah ngawur, mengirim nelayan untuk nangkap ikan di sana sebagaimana dikutip dari berit di bawah ini :

“Indonesia has until recently been a cautious bystander in these events. However, a series of Chinese maps, the first produced in 1993 at an informal workshop on the South China Sea hosted by Indonesia in Surabaya, appear to stake a claim by China to the entire South China Sea, including the marine territory north of the Natunas.

This claimed area overlaps Indonesia’s assumptions that its Exclusive Economic Zone extends northward from the Natunas, jutting into the South China Sea and including areas believed to hold significant oil and gas reserves.

At the meeting in Surabaya, B. Raman, a former senior Indian government official, wrote in Asian Affairs that there was alarm on the part of the Indonesian delegation.

“The Indonesians noticed to their surprise that the Chinese claim line was marked between the Natuna Islands of Indonesia and a gas-bearing area located 250 kilometers to the northeast of it, which lies within the limit of the Exclusive Economic Zone of 320 kilometers claimed by Indonesia, thereby raising the suspicion that China probably looked upon this gas-bearing area also as historically belonging to it even though it had never claimed it in the past before the discovery of gas.”

Nothing has been heard of the Chinese claim following another map published in 1998, at least until the arrests of the fishermen. The Chinese foreign ministry’s reaction to the arrests made it crystal clear that the issue remains on China’s agenda“

http://thejakartaglobe.com/columns/t...-natuna/315800

Pemerintah Indonesia harus bersungguh-sungguh menghadapi isu-isu ini karena setiap saat konflik yang tadinya kecil bisa berubah dengan cepat menjadi besar, soal keutuhan wilayah adalah tidak bisa ditawar-tawar lagi berapapun biayanya.

Jadi selagi masih dalam masa damai, selagi masih belum ada perang besar di kawasan, selagi semua masih baik-baik saja, tak ada salahnya Pemerintah RI memberikan perhatian kepada angkatan perang Indonesia untuk mempersiapkan diri utamanya melengkapi angkatan laut dan angkatan udaranya dengan peralatan perang yang pantas dari sisi kualitas maupun kuantitas, karena kita sudah tahu sebesar apa kekuatan yang akan dihadapi nanti jika timbul konflik bersenjata.

gawat ni gan kalo cina udah klaim natuna yg jelas2 milik RI
0
61.6K
382
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan