BACA DULU!! BARU COMMENT!! Biar tidak ada salah paham sesama kaskuser!!

Radja adalah nama sebuah grup band asal Jakarta yang berdiri pada tanggal 17 Maret 2001. Band ini digaungi oleh 4 orang personil, yaitu : Ian Kasela (vokalis) , Moldy (gitaris), Shuma (bassist), dan Adit (drummer). Nama radja digunakan bukan karena tanpa alasan. Mereka sepakat menamakan band mereka dengan nama tersebut, dengan harapan dapat membawa band mereka menjadi besar dan mampu merajai musik Indonesia pada waktunya. Mereka menginginkan lagu yang mereka ciptakan dapat didengar dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, seperti radja yang pada masa silam mampu memikat seluruh rakyatnya dengan pesona dan kharisma yang dimilikinya. Namun impian ingin dipuja itu tidak membuat mereka ingin memiliki jarak dengan para penggemarnya, karena itu nama band ini diawali dengan huruf kecil, dengan maksud mereka berharap kelak setelah mereka mampu menjadi seperti radja, mereka juga dapat tetap dekat dengan para penggemarnya.

Tak sedikit yang menghina band ini sejak kemunculannya di belantika musik Indonesia. Ada yang mengatakan lirik mereka terlalu norak, lebay,dan sebagainya. Tapi cacian dan makian yang datang,mereka hadapi dengan tenang. Dengan kesabaran itu pula mereka akhirnya mendapat penghargaan Golden Award (penjualan kaset di atas 75.000 copy), Platinum Award (diatas 150.000 copy), Double Platinum Award (diatas 300.000 copy), dan Multi Platinum Award (diatas 500.000 copy). Hingga puncaknnya mereka terpilih sebagai “Band Paling Ngetop” dalam SC*V music award.

ane netral gan klo ama band yang satu ini. Tidak mencela juga tidak memuji.

J-Rocks, sebuah band bernama asli J-Rockstar yang berada dibawah naungan Aqu*rius M*sic memang tak pernah luput dari kontroversi seputar kemiripan mereka dengan laruku. Mulai dari suara Iman yang katanya dimirip-miripin sama suara Hyde, pattern bass Wima yang mirip banget sama Tetsu, sampai suasana lagu-lagu mereka yang juga mirip dengan suasana lagu-lagu laruku. Klo ane menyikapinya sih, mereka emang plagiat laruku (Soalnya ane juga penggemarnya laruku. Sebel aje gan warna musik band idola ane di jiplak).

Memang sih, di album pertama mereka, 'larukuisme' (istilah ane sendiri gan) memang terasa kental banget. Hampir di tiap sisi malah. Tapi sejak album ke-2 mereka, nampaknya jati diri mereka udah mulai kelihatan. Vokal Iman udah punya ciri khas, biarpun masih mirip-mirip dikit. Soal vokal Iman yang mirip sama vokal Hyde karena saking ter-inffluence-nya, maka salahkan juga vokal Hyde yang mirip dengan seorang vokalis band barat tahun 70-an bernama DAVID SYLVYAN *CMIIW*. Kalau Hyde ga ngikutin cara nyanyi DAVID SYLVYAN, maka ga akan ada Iman yang kata banyak orang meniru Hyde. Dan, soal kemiripan itu, J-Rocks memang mengakui kok kalau mereka memang ter-inffluence berat sama Laruku, dan para J-Rockstar (fans J-Rocks) juga sudah mengakui kalau banyak lagu J-Rocks yang memiliki not-not tertentu dan suasana tertentu yang 'identik' dengan lagu Laruku. Misalnya Ceria dengan C'est la vie.

Tapi dibalik beberapa hal yang 'minus' tadi, J-Rocks juga sebenarnya punya nilai tambah kalau dibandingkan dengan laruku. Nilai tambahnya itu, Iman kalo nge-gitar serem gan. Bayangkan aja betapa sulitnya bernyanyi dengan vokal yang cukup sulit sambil menjadi lead guitar. Ya, di beberapa lagu, Iman berperan sebagai Lead Guitar. Dan ada lagi cerita, suatu ketika Iman yang karena terlalu semangat bernyanyi, sampai-sampai ia terjatuh dari panggung, yang nge-gantiin dia sebagai vokalis tuh bassist mereka, Wima. Sekedar info, mainin bass rumit dengan nada yang dimainkan beda dgn vokal sambil nyanyi itu benar-benar memiliki tingkat kesulitan super. Ga percaya? Coba aja sendiri gan. Ane aja nggitar belum lulus

J-Rocks juga merupakan band Indo pertama yang rekaman di Abbey Road, London, yang mana merupakan studio no. 1 di dunia. Mereka berhasil rekaman disana setelah berhasil menyingkirkan beberapa band papan atas Indo. Tapi, prestasi yang cukup 'wah' tersebut tidak membuat mereka jadi tinggi hati. Bahkan, Wima sang bassist dengan sangat merendah menyebutkan kalau mereka hanya 'menang jackpot'.

Ane kena KARMA gan!!! Ane dulu juga salah satu dari sekian banyak orang yang menghina J-Rocks. Tapi lama kelamaan ane jadi J-Rock Star juga (hehehe). Bahkan ane ikut mempelopori (meskipun g banyak) berdirinya J-Rock Star di daerah ane tinggal.

Kangen Band semakin diguncang prahara setelah sebuah lagu berirama rap beredar yang isinya cacian dan makiankepada band asal Lampung ini. Kita semua tahu bahwa banyak yang tidak suka dengan musik maupun penampilan band ini tetapi lebih banyak lagi yang suka. Itu soal biasa, suka dan tidak suka tapi kenapa yang ini jadi lain dan mulai memprihatinkan.

Sebelum lebih jauh lagi mari kita lihat dulu sejarahnya Kangen Band ini. Berasal dari Lampung dan digawangi oleh personel yang katanya berasal dari kaum marginal. Sekitar September 2006 rekaman album bajakannya beredar luas dan mengalahkan penjualan bajakan dari band yang sudah besar seperti Peterpan. Oleh pelaku industri rekaman band ini diperlakukan sama dengan band top lainnya. Musiknya masuk rekaman dibawah major label, dibuatkan video klip, masuk TV, digelar show show bahkan pernah jadi bintang tamu acara talkshow populer Empat Mata.

Naluri bisnis para pelaku industri rekaman ini tidak meleset. Penjualan kasetnya laris manis hingga kini sudah mencapai 500 ribu copy lebih. Tentu pelaku bisnis senang, Kangen Band dan kru juga ikut senang. Apakah semua orang senang? Ternyata tidak. Bagi orang orang yang mengatasnamakan bisnis tidak ada yang salah dengan Kangen Band. Tapi bagi kaum musisi terutama darigenre pop fenomena ini justru suatu langkah mundur buat musik Indonesia. Menurut kalangan musisi dan penikmat musik pop yang berkeberatan: musikalitas dari Kangen Band kurang greget dan menurunkan kualitas musik Indonesia khususnya pop.

Sama kayak penilaian ane ke Radja,ane netral.