Sekedar mau share pengalaman gan. Beberapa waktu lalu ada seller di FJB yang membuka thread khusus untuk re-sell tiket Air Asia batal pergi dengan rute domestik (one way ticket). 1 tiket terdiri dari 5 nama orang yang berbeda. Seller berulangkali meyakinkan saya bahwa dengan sistem web check-in tiket sudah pasti aman dan lolos dari pengecekan ID karena dia bilang sudah berulangkali lolos dengan cara yang sama. Dia selalu bilang "udah tenang aja, pasti lolos kok di airport". Saya juga jual tiket meskipun agak kurang pasti mengenai pengecekan ID di Air Asia sebab cukup banyak juga simpang siur.

Di hari H-1 saya sempat SMS seller tp gak dibalas. Keesokan harinya yaitu di hari H menghubungi seller lagi namun katanya seller hari itu berada di Batam dan sebentar lagi harus berangkat ke Singapore dan baru kembali tanggal 3 April akhirnya saya dan teman2 tiba di Soetta. Namun ternyata fakta yang terjadi dilapangan sungguh seperti yang kami kuatirkan. Setibanya diatas ternyata ada pengecekan KTP penumpang SATU PER SATU! Dan TIDAK BERLAKU 1 KTP untuk beberapa nama dalam tiket. Omongan muluk dari seller ternyata mentah. Dalam keadaan panik kami berulangkali menelpon seller tapi puluhan bahkan mungkin ratusan kali kami hubungi seller gak juga menanggapi padahal diawal begitu welcome untuk memberikan keterangan. Satu diantara kami memiliki nama depan yang sama dengan nama yang tertera di tiket tsb, yaitu CHRISTIAN HARYONO. Sedangkan nama teman saya adalah CHRISTIAN LUTHER dan teman saya berdalih bahwa namanya adalah CHRISTIAN LUTHER HARYONO hanya saja tiket dibooking atas nama CHRISTIAN HARYONO sehingga pihak Air Asia membiarkannya lewat. Akhirnya kami sepakat untuk membeli tiket baru sementara seorang teman kami memutuskan untuk batal pergi saja karena harus membeli tiket baru.

Menanggapi hal ini seller bersikap tidak perduli. Telpon saya tidak digubris dan SMS saya pun tidak dibalas. Tiba2 menjelang sore setelah kami sempat mengancam untuk melaporkan hal ini ke yang berwajib ada reply dari nomor seller yang menyatakan bahwa itu bukan nomornya seller dan seller tidak ditempat dan urusan jual beli ketika itu adalah hanya sebatas mereka menjual, saya bayar, dan selesai...lepas dari itu mereka tidak ada urusan lagi..kalau pinjam bahasa SMS mereka "peduli amad dgn lu"....yang mana bagi kami itu berarti seller telah lepas tanggungjawab.

Fakta sudah jelas terbuka tapi mata hati dan pikirannya sudah tertutup untuk bisa melihat fakta yang nyata ini. Mereka tetap berkelit dan bersikukuh bahwa mereka tidak ada urusan dengan ini. Logikanya....jika ada itikad baik kenapa setelah saya mengancam lewat proses hukum thread langsung ditulis "SOLD" dan nomor kontak dihapus. Saya minta dia untuk crosscheck ke pihak AA dan dia pun sudah tlp serta mengetahui dari AA bahwa memang diadakan double check ID di AA. Namunnn....TETAP SAJA...mereka tidak perduli dan menolak untuk mengembalikan uang tiket yang tidak bisa dipakai berangkat (dari 5 tiket ada 4 tiket yang tidak bisa dipergunakan). Lebih ganjilnya lagi...beberapa jam kemudian si "seller asli" SMS saya lagi katanya dia dari Singapore terpaksa balik lagi ke Batam karena ada kasus ini yang mana saya rasa itu adalah "excuse" yang sangat berlebihan karena sebelumnya dia sudah mengatakan bahwa baru akan kembali tanggal 3 April.

Data2 tentang seller sedang saya kumpulkan karena di tiket tertera alamat lengkap seller berikut nama2 mereka. Begitu juga dengan foto seller yang berhasil kami dapatkan dari FB. Yang mana jika tetap tidak ditemukan titik terang maka terpaksa kami akan meminta bantuan pihak ketiga yang lebih berwajib untuk menentukan siapa yang bersalah.

Bagi KASKUSER sekalian....harap berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli tiket promo batal pergi dengan nama yang berbeda karena 99,9% bisa dipastikan bahwa hal tsb mustahil. 0,1% nya hanyalah sisi keberuntungan Anda saja.

Berikut pengalaman saya, semoga bisa dijadikan pertimbangan dan pelajaran bagi agan sekalian.

Terima kasih ...