sadar akan hal itu gw pun segera menepi di sebuah warung kaki lima yang biasa menjadi tempat persinggahan gw. "kemana aja mas baru keliatan.." ucap mas edi anak si ibu warung. "eh iya mas.. baru sempet main nih.." jawab gw setelah membuka helm. "lagi giliran malem ya mas?&
dengan sangat berat hati gw pergi meninggalkannya sendiri. berkali-kali dia memanggil gw dengan sebutan "ndut" namun tetap saja tidak membuat gw berhenti. langkah demi langkah ini memberitahukan bahwa semakin jauh jalan yang gw tempuh untuk bisa memilikinya lagi. 'tak apa.. gw cuma ingi
