Sebenarnya fragmentasi Shiite vs Sunnah/Sunni di Iraq itu tidak separah yang media gambarkan. Suku-suku dan kelompok-kelompok Sunni yang bergabung dengan ISIS itu lebih bermotivasi survival, daripada ideologi. Daku sering ketemu dengan paman dari pendiri Sons of Iraq dan juga pendiri Daughters of
Di Indonesia jarang ada researcher dan analys strategy militer proffesional yang seperti diatas Ada beberapa Oom madokafc, tapi clientnya masih private clients karena secara ekonomi menguntungkan. Kalau untuk konsumsi publik sih interest dan kebutuhannya kecil dan tidak menjanjikan secara ekonomi
Even kalo gua anggota BIN, FSB ato CIA sekalipun kayanya bakal susah jawab pertanyaan itu Iya kalo ISIS itu organisasi yang kelembagaannya jelas, ada recruitment centernya :p pendapat saya, gk perlu masang intel ampe jauh-jauh begitu, cukup pantau perkembakan kelompok radikal-radikal ini di nega
Juragans dan Seniors, maaf nubie pengen bertanya: dari beberapa orang Indonesia yang ikut berperang dengan ISIS, apakah ada kemungkinan ada anggota intel didalam grup itu?