2 kawan lama saya punya twitter,punya ig,1 nya gk saya follow,1 nya saya follow,1 nya masih kuliah dokter,1 nya kerja dan juga lulusan stan, pasti tau kerja dimana,,,saya hanya memiliki fac****k dengan 350 teman 187 nya pending itupun cewe semua ig,twitter.gak sampai 1 follower

melihat mereka lagi asyik² nya struggle dalam menjalani kehidupan,sampai lupa saya juga punya kehidupan disini,kalo ketemu mereka pun saya gk bisa ngomong apa² bisa sedih atau nangis ketemu mereka,,,kadang itu yg saya takutkan ketika saya sedang menjalankan usaha kopi saya,,,mereka datang lantas first imppresion apakah yang akan saya lakukan kepada mereka,saya selalu gagal dalam masalah first impression ini gk mudah di saya,mudah di orang lain,,,apakah saya harus memeluk,apa sekedar menyapa dengan senyum sembari mengaduk kopi yg saya siap kan untuk mereka dan setelah itu bercerita tentang masa lalu yg dulu indah sekali untuk dibahas,,,jujur saya tidak tau ini bukan masalah social media atau pun teman saya,,,ini adalah tentang saya sendiri memikirkan mereka bahkan mereka pun tidak memikirkan saya,,,aneh memang secara mereka berdua laki² apakah saya gay?saya rasa tidak.beberapa kali menjalani hubungan diluar pernikahan memang tidak harus di publikasi kan,,,yg diatas sudah menyembunyikan aib kita lantas mengapa aib kita sendiri dibongkar?


Memang berat rasanya tinggal di tempat orang yg jiwa sosialnya tinggi² tapi masih rendah dalam menghargai orang pendatang,alhasil agar diterima kita harus menjadi domba di antara kawanan serigala tersebut.si paling di tersakiti katanya.dari situ lah saya ragu untuk mengungkapkan rasa kepercayan saya terhadap orang disekitar saya,padahal saya baru bertemu dengan orang itu yaaa memang sebagian manusia di hidup kita adakala nya cuman mampir dan setalah itu pergi dari kehidupan kita,apakah ada yg menetap? Ada akan tetapi meraka tidak saya menceritakan hal diatas,sebab? Biasanya orang yg saya aja untuk mengobrol yg biasa saja,sampai omongan kita sampai ke ranah² masa lalu bisa dipastikan orang itu akan pergi dan tidak bisa menerima kenyataan

mengapa saya mengatakan hal itu karna memang benar adanya jika tidak mengapa juga saya ceritakan?itulah kehidupan.entah bakal kemana kehidupan membawa saya.saya hanya berharap ini tidak membawa saya kemana yg berati tidak ada ujungnya sama sekali.

Silahkan diskip agan² ku