- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di KTT Perubahan Iklim, Wapres Serukan Tindakan Kolektif Atasi Krisis Planet
TS
kudo212
Di KTT Perubahan Iklim, Wapres Serukan Tindakan Kolektif Atasi Krisis Planet
[img]data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAEAAAABCAQAAAC1HAwCAAAAC0lEQVR42mNkYAAAAAYAAjCB0C8AAAAASUVORK5CYII=[/img]
Indonesia telah berupaya meningkatkan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89 persen.© Kautsar Widya Prabowo
Sharm El Sheikh: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan saat ini dunia tengah menghadapai tiga krisis planet, yakni perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Hal itu ia sampaikan dalam pidato pada High Level Segment Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB atau Conference of the Parties (COP) ke-27.
"Dalam situasi krisis seperti ini tidak ada pilihan lain kecuali bekerja sama. Paradigma kolaborasi harus kita kedepankan," kata Ma'ruf di Plenary Room Nefertiti, Sharm El Sheikh International Convention Centre (SHICC), Sharm El Sheikh, Mesir, Senin, 7 November 2022.
Indonesia sendiri, kata Ma'ruf, telah berupaya meningkatkan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional. Peningkatan ini selaras dengan berbagai kebijakan yang dilakukan untuk mencapai Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dan inisiasi program biodiesel B40.
Namun demikian, tutur Wapres, semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas. Termasuk penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan pendanaan untuk aksi iklim.
"Untuk itu COP27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk majukan ambisi, namun juga implementasi, termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang," pinta dia.
Lebih lanjut, Wapres menekankan bahwa semua negara harus menjadi bagian dari solusi mengatasi persoalan iklim. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing dengan semangat burden-sharing bukan burden-shifting.
"Negara yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya," jelas Ma'ruf.
Hadir mendampingi Wapres saat memberikan pidato pada agenda High Level Segment KTT COP27, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat.
sumur
bekerja tanpa disorot, tau" udh jd pembicara di KTT iklim PBB
Indonesia telah berupaya meningkatkan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89 persen.© Kautsar Widya Prabowo
Sharm El Sheikh: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan saat ini dunia tengah menghadapai tiga krisis planet, yakni perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Hal itu ia sampaikan dalam pidato pada High Level Segment Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB atau Conference of the Parties (COP) ke-27.
"Dalam situasi krisis seperti ini tidak ada pilihan lain kecuali bekerja sama. Paradigma kolaborasi harus kita kedepankan," kata Ma'ruf di Plenary Room Nefertiti, Sharm El Sheikh International Convention Centre (SHICC), Sharm El Sheikh, Mesir, Senin, 7 November 2022.
Indonesia sendiri, kata Ma'ruf, telah berupaya meningkatkan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional. Peningkatan ini selaras dengan berbagai kebijakan yang dilakukan untuk mencapai Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dan inisiasi program biodiesel B40.
Namun demikian, tutur Wapres, semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas. Termasuk penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan pendanaan untuk aksi iklim.
"Untuk itu COP27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk majukan ambisi, namun juga implementasi, termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang," pinta dia.
Lebih lanjut, Wapres menekankan bahwa semua negara harus menjadi bagian dari solusi mengatasi persoalan iklim. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing dengan semangat burden-sharing bukan burden-shifting.
"Negara yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya," jelas Ma'ruf.
Hadir mendampingi Wapres saat memberikan pidato pada agenda High Level Segment KTT COP27, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat.
sumur
bekerja tanpa disorot, tau" udh jd pembicara di KTT iklim PBB
nomorelies dan 4 lainnya memberi reputasi
1
1.1K
23
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan