Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anton2019827Avatar border
TS
anton2019827
Bagaimana Menjadi Orang Kaya
Ajaran agama tidak menganjurkan untuk hidup miskin, melainkan memberikan motivasi agar mampu hidup kaya dan berusaha memperbaiki cara pandang dan berfikir agar mampu menciptakan hidup kaya meskipun kemampuannya itu dalam hal memaknainya.
Kekayaan pada hakikatnya ada dalam perasaan jiwa dan bukan pada apa yang dimiliki seseorang. Contoh sederhana misalnya, seseorang memiliki uang 1 juta, ia merasa puas dengan pekerjaan yang ditekuninya, ia juga merasa ridha dan menerima dengan sepenuh hati atas karunia yang telah diberikan tuhannya.
Ia juga merasa lapang dada karena ia memperoleh uang dengan jumlah itu, inilah yang disebut kaya.
Contoh lain, ada orang yang memiliki uang sebesar 1 milyar, akan tetapi ia tidak merasa puas dengan uang sejumlah itu karena ia membutuhkan jumlah yang lebih banyak dari itu. Ia akan merasa cemas bila uangnya berkurang, ia juga merasa tidak ridha dengan hasil usahanya yang hanya sebesar 1 milyar itu, ia merasa kebutuhannya lebih besar daripada uang yang dimilikinya saat ini, karena menurutnya uang yang dimilikinya seharusnya lebih besar lagi dan berlipat ganda, namun karena uangnya itu tidak berlipat ganda maka ia merasa tidak puas menerima miliknya itu.
Akibatnya ia terus mencari tambahan dan merasa kekurangan sehingga tidak bisa menerima miliknya yang hanya 1 milyar itu, bahkan ia merasa cemas dengan masa depannya, merasa cemas dengan uang yang dimilikinya yang mungkin akan berkurang karena terpakai oleh kebutuhan hidupnya. Hal seperti inilah yang disebut dengan susah dan fakir walaupun memiliki uang digenggamannya sebesar 1 milyar.
Nah, bila anda ingin kaya, hendaknya bekerja dan berusaha kemudian menerima rizki yang ada, merasa cukup ddan ridha dengan pemberian serta karunia Allah SWT.
Kemudian pula banyak memuji Allah atas segala pemberianNya, semua ini tidak akan menghalangi anda untuk mencari-cari sesuatu yang lebih utama, hanya saja jangan sampai merasa cemas dengan harta yang telah dimilikinya.
Bertambah dan berkurangnya harta adalah kekuasaan Allah SWT., kewajiban kita selaku manusia adalah berencana, berbuat, berusaha terus semaksimal mungkin dan berdo'a.
Sedangkan hasilnya terimalah dengan keikhlasan yang sebenarnya dan merasa ridha bagaimanapun keadaannya dan berbahagialah dengan segala karunia serta pemberian Allah SWT.
Dengan begitu,  maka anda akan menjadi orang kaya kelak. Penyebab utama dari perasaan lelah dan cemas yang dirasakan kebanyakan orang adalah adanya rasa khawatirakan harta yang telah dimilikinya serta ambisi ingin mencari-cari dunia dengan rakus dan cinta buta.
Perasaan cemas, khawatir dan rasa takut tidak mendapatkan harta maupun uang yang banyak, seringkali menghantui setiap orang seolah-olah hidup ini hanyalah untuk mendapatkan uang yang banyak. Lebih parah lagi, mereka mencari tambahan keuntungan dengan berbagai cara tanpa memperhatikan halal atau haramnya, selain itu juga tidak memperhatikan hak-hak orang lain dan seringkali usahanya melampaui batas sehingga banyak orang yang dirugikan dengan perbuatannya itu.
Perilaku seperti itu bisa menjadi sumber penyakit dan hidup materialistis yang tidak mengenal takaran kecuali berdasarkan harta.
Akibatnya orang yang terlihat tidak memiliki harta akan ia remehkan dan dianggap tidak ada harganya sama sekali dimatanya, meskipun orang itu taat beribadah dan memiliki moralitas yang tinggi. Padahal jelas sekali ajaran agama sangat menentang bila kekayaan dijadikan ukuran dan timbangan diantara sesama manusia. 
Jadi kaya bukanlah segala-galanya, pemilik harta bukan yang paling utama. Jangan sampai pemahaman materialistis menjadikan lupa diri dalam menjalin hubungan sosial, jangan pula kilauan materi menjadikan orang terengah-engah dalam mengejar materi serta jangan sampai bersedih dan cemas karena materi yang berakibat menjadi lupa bahwa sebenarnyakekayaan ada dalam jiwa sebelum ada dalam materi, meskipun seseorang kaya raya jika selalu dihinggapi sedih, cemas dan gelisah tentunya kekayaan itu kuranglah berarti.
Namun, jikalau kekayaan yang dimiliki sebesar apapun dilandasi rasa syukur, ikhlash, ridha dan menerima dengan spenuh hati segala karunia yang telah diberikan Allah SWT., tentunya hidup akan terasa tenang dan akhirnya merasa kaya dengan apa yang sudah dimilikinya.
0
650
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan