Seorang yang memang ahli dibidang ilmu hikmah, biasanya memiliki kebiasaan yang berbeda dari pada masyarakat pada umumnya. Kebiasaan tersebut melekat dalam dirinya tanpa bisa diganggu gugat oleh siapapun karena sudah menjadi prinsip dalam hidupnya.

Kebiasaan untuk melaksanakan ibadah dilakukan dengan sepenuh hati untuk senantiasa mendekatkan diri pada sang khalik (pencipta) semesta alam yaitu Allah SWT.

Seorang ahli ilmu hikmah akan senantiasa mendalami ilmu agama dengan sungguh-sungguh, memahami dengan benar tentang agama, berguru kepada orang yang dipercaya akan mampu membimbingnya lahir maupun bathin.

Makna yang dimaksud adalah pendalaman spiritual melalui ilmu yang diajarkan oleh guru yang memiliki sanad kebenaran sampai kepada para aulia Alloh, yang dibenarkan oleh ajaran islam yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Ahli hikmah akan selalu mendalami ilmu-ilmu yang diajarkan Allah SWT dan Rasulnya yaitu Nabi Muhammad SAW.

Memperdalam dan mengembangkannya keilmuan, sampai kepada cara penggunaanya yang tidak bertentangan dengan ajaran syari'at islam.

Kebiasaan seorang ahli hikmah sejati akan senantiasa suka menolong orang lain, dengan kesungguhan, menggunakan ilmu dan keikhlasan hati tanpa tanpa adanya rasa pamrih.

Mereka hanya berharaf bahwa semua perbuatan yang dilakukannya menjadi amal ibadah dan mendapat ridhlo Allah SWT.
6. Memiliki keistimewaan dan kecerdasan spiritual.

Ahli hikmah akan memiliki kecerdasan spiritual meskipun pendidikannya rendah, bukan pejabat maupun bukan pengusaha.
Namun karena kesucian jiwanya sehingga oleh tuhan diberikan keistimewaan dan kecerdasan spiritual yang tidak bisa dimiliki oleh orang pada umumnya.

Kebiasaan yang seringkali diperlihatkan oleh ahli hikmah yaitu senantiasa mendo'akan untuk kebaikan kaum muslimin dan muslimat.

Uniknya, seorang yang ahli hikmat sangat sulit untuk berbuat tidak baik atau mendo'akan jelek kepada orang lain, karena hatinya bersih selalui di naungi oleh nur (cahaya) kesucian, sehingga sangat sulit untuk berbuat jelek apalagi mencelakai orang lain.