Halo Jonathan di masa kapanpun itu!

Ingat, kita pernah punya saudara sepupu yang hebat. Saudara sepupu yang ada layaknya abang kandung buat kita. Namanya Ravi Putratama Ruslan atau kita sebut Avi. Avi lahir 10 April 1997. Avi sering dateng ke rumah nenek kita, mama appa (sekarang umur 77). Avi sering main sama kita dan Jefa, Avi sering namatin game PS yang menurut kita sulit. Samuel dan Evan kadang juga suka dateng dan nginep kalau Avi ada.


Avi orangnya ceria, asik, ramah. Tapi kalau di rumah mama appa, dia suka tidur karena capek. Capek menjalani hidup yang berat buatnya. Capek selalu menanggung mimpi yang besar namun dianggap kecil oleh orang yang meremehkan. Capek untuk terus menahan luka dengan terus berusaha untuk senyum.

Avi telah memberi dampak yang banyak buat kita, dia influence kita banget. Kita jadi suka nonton anime, melihara hewan, travelling, suka bola, nongki, bersahabat sama orang, dan banyak hal! Selalu excited kalau Avi dateng, biasa kita kalau di rumah mama appa pasti selalu berempat. Jefa yang biasa di rumah mama-papa kita, sampe rela dateng dan nginep ke mama appa cuman buat bisa terus menerus main sama Avi!

Tapi, kita udah gak bisa merasakan itu kembali. Mulai kemarin, mulai dari 19 April 2022. Saat itu sekitar pukul 19 malam, kita lagi di kamar mandi usai pulang kerja dengan niat untuk membasuh diri agar bersih. Tiba-tiba mendapat kabar, dari Lia adek sepupu kita yang tinggal di Solo. Mengabarkan kalau Avi meninggal dalam kecelakaan tunggal abis pulang kerja. Seketika lemes, nangis, teriak seteriaknya di kamar. Gak bisa tidur sampai datang untuk memastikan kebenarannya.

Esok harinya, kita datang sekeluarga dengan diantarkan oleh paman kita (kecuali Jefa karena lagi di Malang yang juga setelah tau kabarnya, sedih bukan main juga). Dan benar nyatanya, Avi udah gak ada. Avi udah gak bisa berbagi keceriaan dan waktu lagi dengan kita. Kita hanya bisa menikmati segala memori yang telah kita ukir bersama.

Seorang sarjana yang baru saja lulus, mendambakan akan mendapatkan pekerjaan yang layak untuk penghidupan segala mimpi yang ia rencanakan untuk ia bangun kelak. Harus rela melepas itu semua karena raga dan jiwanya pun telah terpisah.

Sedih, hancur, sakit rasanya. Kita yang waktu itu baru keterima kerja di tanggal 11 April 2022 dan berharap bisa membawa Avi ke tempat kerja kita, gagal dan terlambat. Marah rasanya jika mengingat kejadian itu, Avi udah bagai saudara kandung yang selalu ada tertawa maupun sedih bersama kita tapi harus pulang duluan ke rumah Tuhan di atas.

Ku harap, kita harus selalu kuat ya. Avi boleh udah gak ada, tapi semangat dan nilainya yang udah dia turunkan ke kita. Harus tetap ada, sampai kapanpun. Semangat kepada diriku di masa depan! Jangan lupakan kalau kita pernah menulis tulisan ini, yang kita dedikasikan untuk abang dan saudara kita.

Resah Menjadi Luka



Jakarta, 2 Juni 2022
Jonathan Andreas Thomas Gultom