kabutpekatAvatar border
TS
kabutpekat
Ini Fakta PT GSI yang Dituding Bisnis PCR Erick Thohir, Padahal Bukan Punya Dia

Bisa ya ada orang yang mencari perhatian dengan menuduh orang lain, membuat fitnah, menyebar informasi sepotong-sepotong, atau membuat logika bengkok yang bikin masyarakat ricuh. Salah satunya Agustinus Edy Kristanto, mantan direktur di YLBHI, yang kini beken di Facebook karena tulisan-tulisan kerasnya kepada pemerintah.

Faktanya, gak ada satupun tulisannya selama ini yang terbukti. Semuanya opini pepesan kosong yang cuma bikin orang panas setelah itu dia tinggal gelanggang. Bisa dihitung dari soal polemik Kartu Pakerja, vaksin gotong-royong, dan lain-lainnya. Logikanya sih disusun pakai angka-angka biar seolah-olah meyakinkan tapi ya itu mencari sensasi saja. Kalau orang Jawa bilanya gotak gatik gatuk alias dipas-pasin aja.

Tudingan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir berbisnis PCR di balik perusahaan GSI adalah tuduhan serius dan hanya mimpi siang bolong. Tulisan Agustinus Edy Kristanto di Facebook itu tidak didasari fakta alias angan-angan dia saja. Mungkin hanya karena nama Erick Thohir atau keluarganya terkait dengan perusahaan afiliasi, dia asal menyimpulkan.

Nih ya faktanya tes PCR di Indonesia. Sampai hari kemarin total tes PCR di Indonesia mencapai 28,4 juta tes. Sementara PT GSI sampai sekarang telah melakukan 700.000 tes PCR atau sekitar 2,5% saja. Sisanya mayoritas 97,5% dilakukan pihak lain.

Terus salah satu pemegang saham PT GSI memang Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berafiliasi dengan PT Adaro Energy Tbk. milik Garibaldi Thohir, kakak kandung Erick Thohir. Namun, kepemilikan Yayasan Adaro hanya 6%. Dan sejak menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir sudah melepaskan semua jabatannya di perusahaan yang dia punya.

Fakta GSI

GSI (Genomik Solidaritas Indonesia) Lab memang diinisiasi oleh beberapa perusahaan dan yayasan binaan perusahaan-perusahaan terkemuka nasional pada April 2020. Pendirian GSI sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan Covid-19 yang sampai sekarang masih menjadi tantangan bersama. 

Misi utama GSI Lab adalah menjadi kewirausahaan sosial untuk memberikan alternatif pengujian PCR yang tertangkau dan terjamin mutunya. Pengujian PCR dijamin presisi andal dan kecepatan tinggi sesuai dengan ketentuan pemerintah. 

Program sosial #SwabAndSaveIndonesia yang dilakukan GSI Lab hingga saat ini membagikan 5.000 PCR swab gratis kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan, yakni masyarakat kurang mampu dan petugas garda terdepan (frontliners) yang memiliki resiko tinggi terpapar.

Selain itu, GSI Lab juga memiliki program sosial #SolidaritySequence yang aktif membantu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan test Whole Genome Sequencing (WGS) gratis, guna mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.

Para shareholders GSI Lab juga memberikan mayoritas dari keuntungan yang ada guna mengembangkan kekuatan sektor kesehatan Indonesia, terutama dalam bidang layanan pengujian berbasis PCR kepada masyarakat umum dan pemahaman ilmiah tentang tantangan genetik yang dihadapi masyarakat Indonesia.


Keterlibatan swasta seperti GSI Lab dalam penanganan Covid-10 malah justru membantu pemerintah yang terbebani fiskal saat ini khususnya untuk pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional. Proses tracking dan tracing memang bagian berat untuk menghadapi pandemi yang perlu dibantu semua pihak. Selama keterlibatan swasta tidak merugikan keuangan pemerintah, bantuan fasilitas milik swasta seperti GSI Lab justru diharapkan agar akses bagi masyarakat untuk tes antigen dan PCR semakin mudah.  

So, janganlah melihat kalau ada perusahaan besar atau swasta yang ikut membantu menangani Covid-19 jangan dituduh macam-macam. Saat ini musuh bersama kita adalah krisis pascapandemi. Fokus kita mengatasi pandemi bersama dan pemulihan sesudahnya. Pelibatan dan kolaborasi dengan semua pihak malah harus diapresiasi dan didorong.


Kalau dibilang harga tes PCR di Indonesia sangat mahal, coba cek dan bandingkan dengan negara-negara lain. Faktanya Indonesia termasuk 10% negara dengan biaya tes swab paling terjangkau apalagi setelah Instruksi Presiden agar tes PCR maksimal Rp300.000. Di Malaysia, rata-rata biaya tes PCR  adalah RM 150 atau sekitar Rp500.000-an. Di Singapura 125-160 SGD atau sekitar Rp1,5 jutaan. Di Filipina 2,460-3.360 PHP atau sekitar Rp600.000-Rp900 ribu. Di Vietnam 734.000 VND atau Rp445.000. Di Thailand 4.000 Bath atau sekitar Rp1,7 juta. Hanya India yang tesnya hanya Rp100.000 karena bisa memproduksi massal alat tes kit sendiri.  

Jadi menyimpulkan ada kongkalikong di tes PCR apalagi sampai menuduh Erick Thohir bermain PCR sangat berlebihan. Faktanya terlalu jauh mengaitkan Erick Thohir dengan bisnis PCR yang dimiliki PT GSI. Sudahlah gak usah main tuding lagi. Apa gak capek?


Sumber foto headline: Unsplash.com/Mufid Majnun
Diubah oleh kabutpekat 02-11-2021 10:25
manumangoqtyAvatar border
yudaartha3Avatar border
azhuramasdaAvatar border
azhuramasda dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan