Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

farhanitoAvatar border
TS
farhanito
Covid di Amerika Makin Ganas, RS Kehabisan Oksigen
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) masih mengalami kenaikan kasus Covid-19. Meski akhir pekan, kasus harian baru yang dilaporkan kurang dari 100.000, Jumat (27/8/2021) infeksi hampir menembus 200.000 yakni mencapai 191.165.

Negara bagian di selatan menjadi hotspot. Terbaru, kondisi rumah sakit (RS) disebut cukup mengkhawatirkan, di mana beberapa rumah sakit mulai melaporkan kehabisan pasokan oksigen karena kasus Covid-19 yang terus melonjak.



Beberapa rumah sakit di Florida, South Carolina, Texas dan Louisiana berjuang dengan kelangkaan oksigen. Menurut pejabat kesehatan negara bagian, beberapa rumah sakit juga kemungkinan sudah harus menggunakan persediaan cadangan mereka.

"Dengan terus meningkatnya kasus Covid-19, ada lebih banyak permintaan pada pasokan oksigen dan rumah sakit tidak dapat mengimbangi untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata Direktur Senior Fasilitas dan Konstruksi Prime, sebuah perusahaan pengukur kinerja perawatan RS, Donna Cross, dilaporkan CNN Internasional, Senin (30/8/2021).

Menurutnya, di AS biasanya tangki oksigen akan terisi sekitar 90%. Pengisian ulang 30-40% sisa akan dilakukan beberapa hari setelahnya sebagai pasokan untuk tiga hingga lima hari.

"(Namun) Apa yang terjadi sekarang adalah rumah sakit kehabisan sekitar 10-20%, yang merupakan persediaan satu hingga dua hari, sebelum diisi kembali," katanya.

"Ini situasi yang sangat kritis."


Mengutip data lembaga penghitung kasus corona global, Universitas John Hopkins, Florida, disebut memiliki tingkat rawat inap Covid-19 tertinggi. Di mana ada 75 pasien per 100.000 penduduk di rumah sakit dengan Covid-19.

Jumat, rekor kasus baru juga dicetak. Di mana da 690,5 kasus baru per 100.000 orang setiap hari dari 20 hingga 26 Agustus. Covid-19 varian Delta yang cepat menular bertanggungjawab.

"Saya frustasi dan lelah melihat orang mati dan menderita karena mereka tidak melakukan vaksin," kata seorang dokter di unit perawatan intensif Florida, dr Ahmed Elhaddad.

"Kami melihat orang meninggal lebih cepat karena varian Delta."

Ia mengatakan melihat banyak pasien dengan umur lebih mudah dirawat. Mereka berusia 30,40 hingga 50 tahun.

"Mereka butuh oksigen dan mereka sekarat. Sayangnya, di babak ini mereka bisa 'mati lebih cepat'," ujarnya lagi.

Tingkat kematian AS memang telah meningkat di 42 negara bagian sejak pekan lalu. Di 14 negara bagian, kematian akibat Covid naik 50% selama seminggu terakhir sementara sisanya 10%.
Alabama menjadi negara bagian yang paling terpukul dalam lonjakan kematian ini. Trailer bahkan digunakan untuk menampung mayat. Setidaknya sudah ada dua dari empat trailer berpendingin yang dipakai rumah sakit untuk pertama kali sejak pandemi.


"Ini biasanya terjadi di peristiwa korban massal. Misalnya, ketika sejumlah besar mayat muncul pada satu waktu. Ini situasi yang terjadi di rumah sakit Alabama sekarang," kata petugas negara bagian Dr Scott Harris.

"Kami memiliki cukup banyak orang yang sekarat ... sehingga tidak ada ruang untuk meletakkan mayat-mayat ini," tambahnya.

"Kami benar-benar berada dalam situasi krisis. ... Saya tidak tahu berapa lama lagi kami akan bisa melakukan ini."

Jumlah kematian di Alabama naik dua dua hingga tiga minggu terakhir. Negara bagian itu memiliki tingkat positif Covid-19, 23%, salah satu yang tertinggi di AS.

Kasus anak-anak juga meningkat signifikan. Pekan lalu ada 5.571 anak-anak positif di Alabama. Dari data Kamis lalu misalnya, dari 2.879 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, 45 di antaranya adalah anak-anak

Sementara itu, pakar penyakit menular AS yang juga penasehat Gedung Putih Dr. Anthony Faucy menghkawatirkan penambahan kematian di AS. Menurutnya kematian bisa bertambah hingga 100.000 di Desember nanti.

Ini merujuk data permodelan yang dilakukan Universitas Washington. Ia menyayangkan banyak orang yang memenuhi syarat vaksin namun enggan disuntik.

"Apa yang terjadi sekarang sepenuhnya dapat diprediksi, tetapi sepenuhnya dapat dicegah. Dan, Anda tahu kami tahu bahwa kami memiliki sarana dengan vaksin untuk membalikkan keadaan ini," kata Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS itu.

"Kita bisa membalikkan keadaan ini dan kita bisa melakukannya secara efisien dan cepat jika kita hanya membuat orang-orang itu divaksinasi."

Mengutip Worldometers, Jumat kematian baru Covid-19 di AS sempat mencatat 1.304. Total kematian kini sebanyak 654.689.

AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dunia, 39.664.814. Kasus aktif sebanyak 8.183.647.

Dari data terbaru Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, sudah 52,1% populasi AS secara nasional divaksinasi. AS menggunakan vaksin mRNA seperti Pfizer/BioNTech dan Moderna namun perintah penyuntikkan bukan hal wajib melainkan sukarela.

Sumber
static-[X]Avatar border
static-[X] memberi reputasi
1
1.2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan