Kalau orang sudah sangat dipercaya karena tingkat kemampuan dan integritasnya, memang akan lebih mudah dititipi tanggung jawab, terutama yang berdampak pada kepentingan masyarakat luas. 

Erick Thohir dengan segala pengalaman dan pembuktikan efektivitas kepemimpinannya diangkat lagi posisi dan tanggung jawabnya, kali ini melalui Masyarakat Ekonomi Syariah.

Presiden Joko Widodo memang sedang gencar-gencarnya meningkatkan pemanfaatan sistem ekonomi syariah demi kesejahteraan rakyat Indonesia. 

Sebab ekonomi syariah ini inklusif, sistemnya bisa diterapkan pada perekonomian bangsa yang plural.

Bahkan Inggris pun sudah membentuk satuan tugas khusus mempelajari dan mengembangkan ekonomi syariah agar memberi dampak dan manfaat untuk masyarakat bangsanya secara meluas. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sendiri telah aktif bekerja di 9 negara, 29 provinsi, hingga 93 kabupaten/kota.

Kini Erick Thohir bertanggung jawab untuk merangkul lebih banyak kalangan demi memperkuat fondasi dan pengaruh besar dari jalannya ekonomi syariah sebagai penggerak kehidupan rakyat dalam menggapai kesejahteraan bersama.

Dari cara kepemimpinannya, Erick Thohir selalu jeli melihat individu yang juga sudah terbukti dapat dipercaya karena tingkat kemampuan dan integritasnya untuk dititipi tugas dan tanggung jawab yang besar ini. 

Telah diumumkan ke publik (23/01), Erick Thohir berhasil meyakinkan para tokoh pengusaha nasional yang ahli mengenai pasar, keuangan, investasi, dan perekonomian untuk gabung dengan timnya di MES.

Sebagai Dewan Penggerak MES, terdapat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Agama Yaqut Cholid Qoumas, serta para Dewan Penggerak lainnya untuk melindungi gerak kemajuan Masyarakat Ekonomi Syariah.

Dewan Penyantun MES juga disokong oleh kekuatan besar yang terdiri dari Arsjad Rasyid, Arini Subianto, Martin Hartono, Rosan Roeslani, Rachmat Mulyana Hamami, serta Farhat Brachma. Semua berhasil dipersatukan oleh Erick Thohir dengan misi ekonomi syariah yang memang terbukti sangat masif fungsinya di seluruh dunia.

“Banyaknya wajah-wajah baru yang dilibatkan dalam kepengurusan ini juga menunjukan inklusifitas dari susunan pengurus yang disusun oleh Pak Erick Thohir sebagai ketua umumnya,” beber Pakar ekonomi syariah Adiwarman Azwar Karim (https://www.jpnn.com/news/erick-thoh...a-keren-banget)

Sejalan dengan nilai inklusivitas dalam ekonomi syariah, Erick Thohir telah mewujudkannya sejak membentuk susunan pengurus MES pada masa kepemimpinannya ini. 

Langkah keputusan Erick Thohir ini cukup melegakan karena ekonomi syariah tampak betul-betul merangkul segala kalangan, terutama dalam lingkup kehidupan Indonesia yang prural.

Dari perbedaan yang dimiliki masing-masing individu, kita bisa saling belajar serta menguatkan. Termasuk dalam konteks mengelolaan sistem ekonomi syariah demi adanya dampak baik yang lebih meluas kepada seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Sekali lagi, Erick Thohir memberi pencerahan melalui pemilihan para tokoh yang telah terbukti dapat dipercaya dengan kemampuan serta integritasnya untuk kita titipi tanggung jawab untuk kepentingan perekonomian bangsa dan negara.


Angkatan Z Indonesia