Dari Sabang sampai Merauke
Dari Timor sampai ke Talaud
Agan sista pasti akrab dengan cuplikan jingle mi instan paling terkenal di Indonesia ini. Tapi, kebayang nggak sih Talaud itu seperti apa dan letaknya dimana? Tau nggak kalau ada tradisi unik yang ada di Talaud, yuk kita bahas bareng-bareng.
Quote:
Tentang Talaud
Kabupaten Talaud adalah bagian dari provinsi Sulawesi Utara yang notabene menjadi pulau paling ujung di utara Indonesia. Berbatasan langsung dengan daerah Davao del Sur Filipina. Talaud lebih dekat ke Filipina, daripada kota Manado. Untuk menuju ke Talaud menggunakan kapal, dapat ditempuh selama 13 jam dari kota Manado (tidak setiap hari) atau menggunakan pesawat.
Kabupaten Talaud memiliki 3 pulau utama yaitu Pulau Karakelang, Pulau Salibabu dan Pulau Kabaruan. Serta Pulau- Pulau kecil lainnya yang Masuk Kedalam Kriteria Daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan ) antara lain, Pulau Miangas, Kakorotan,Marampit Karatung, Mangupun, Malo, Intata, Garat, Saraa, dan pulau Karang Napombalu. (sumber :
wikipediahttps://id.wikipedia.org/wi...pulauan_Talaud)
Quote:
Kekayaan Bahari
Sebagai kepulauan terluar Indonesia, Talaud jelas memiliki sumber alam bahari yang kaya serta tradisi penangkapan ikan secara tradisional yang menarik bagi turis lokal maupun mancanegara. Tradisi penangkapan ikan tersebut bernama Mane’e.
Jarang terekspos dan dijamah wisatawan, Talaud dianugerahi hamparan pasir putih yang bersih, terumbu karang yang indah, air laut yang jernih dan tentu saja ikan yang melimpah.
Di pulau Kakorotan, terdapat warisan budaya tak ternilai. Warisan leluhur ini mengajarkan untuk menjaga dan melestarikan hubungan timbal balik manusia dengan alam melalui tradisi Mane’e. Setahun sekali di bulan Mei atau Juni, ketika pasang laut tertinggi dan surut terendah atau saat bulan purnama atau awal bulan mati, kepulauan Talaud akan dipenuhi wisatawan yang untuk menangkap ikan dan makan bersama dalam acara adat Mane’e. Bulan Mei atau Juni dipilih karena langit sedang cerah-cerahnya dan gelombang laut sangat bersahabat, sehingga memungkinkan kapal untuk bersandar.
Quote:
Menangkap Ikan Secara Tradisional
Cara menangkap ikan ini sangat unik, untuk menjaring ikan digunakan janur kelapa dan tali hutan yang dijalin dan disambung hingga menyerupai pukat dan diberi nama Sammi (bahasa Talaud). Jaring ini membentang hingga panjangnya mencapai kurang lebih 3 kilometer.
Sammi alias pukat ikan alami ini ditebarkan ke laut yang sedang pasang naik. Lalu ketika air surut, maka Sammi akan ditarik ke tepi laut sambil ikan-ikan digiring ke tepi pantai ke sebuah tempat yang berbentuk seperti kubangan dengan luas kurang lebih 400 meter persegi. Ikan-ikan tersebut akan terperangkap dengan sendirinya dalam lingkaran Sammi beserta warga dan peserta Mane’e yang membentuk lingkaran besar.
Ikan hasil tangkapan biasanya dibawa pulang oleh warga setempat atau dibagikan ke wisatawan untuk dibakar dan disantap bersama-sama. Makanan khas Talaud dan singkong atau talas juga turut disajikan. Biasanya sambil makan ikan, wisatawan akan diberi suguhan tarian adat atau musik tradisional. Mane’e akan ditutup dengan doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena pada dasarnya, nilai inti dari Mane’e adalah melaksanakan sesuatu atas dasar kerjasama, gotong royong dan selalu bersyukur kepada Tuhan YME. Sebuah tradisi indah yang sekaligus menjaga kelestarian alam.
sumursumur
[url=https://travelingyuk.com/tradisi-manee/4621?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=reload?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=reload?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=reload?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=reload]sumur gambarsumber gambar[/url]
sumur gambar peta: google