Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anton2019827Avatar border
TS
anton2019827
Kekuatan Halaqah Cinta dalam Rumah Tangga
Ketika rindu dihiasi dengan pertemuan, Ketika cinta bersatu dalam mahabahnya, Ketika tawa dan canda diwarnai kebahagiaan, Ketika komitmen saling merangkul untuk menguatkan.



Sebuah lingkaran cinta yang disebut dengan keajaiban, bukan hanya membicarakan cinta kepada makhluk-Nya saja, melainkan cinta kepa sang pencipta, lingkaran yang memberikan makna akan manisnya ikatan hingga menuju ridhlo-Nya.

Halaqoh cinta merupakan lingkaran yang menunjukan cinta yang suci, keikhlasan kasih sayang, cinta yang membuat para penduduk langit cemburu, membawa kedamaian dan ketenangan jiwa karena kekuatan cinta yang terpadu dengan cinta-Nya. Jaga dan kuatkanlah cinta bersama halaqoh cinta, jadikan sebagai perjuangan yang manis dan tantangan sebagai peningkatan kualitas romantisme halaqoh cinta.

Setiap orang pasti memiliki impian untuk menjalani bahtera rumah tangga terutama yang mencakup kebahagian di dunia dan diakhirat. Kebahagiaan itu tidak dapat dengan mudah diraih begitu saja, maka dimulai dari halaqoh cinta semuanya bisa tercapai. Halaqoh cinta bukanlah segala-galanya, akan tetapi segala-galanya bisa dimulai dari halaqoh cinta, dalam arti untuk tercapainya kebahagiaan rumah tangga.

Maka setiap rumah tangga yang sedang berada dalam halaqoh cinta pastinya senantiasa berikhtiar untuk mencari dan menghidupkan kembali aktivitas bahtera rumah tangga yang dimulai dari romantisme halaqoh cinta. halaqoh cinta dapat menjadi suatu jaminan bagi bahtera rumah tangga untuk membentuk karakter dan kehidupan rumah tangga yang salimul aqidah, sahihul ibadah, dan berakhlakul karimah.

Manusia lebih membutuhkan ilmu tentang agama, dibanding makan dan minum, karena seseorang sehari hanya membutuhkan makan dan minum satu atau dua kali saja, sedangkan ia membutuhkan ilmu dalam setiap helaan nafas.

Dari sini kita akan semakin sadar akan pentingnya mencari ilmu, termasuk juga didalamnya ilmu dalam berumah tangga, sebagai umat islam kita juga harus memilih ilmu yang sesuai dengan syari'at. Maka jika kita ingin belajar tentang rumah tangga, tidak perlu jauh-jauh mengidolakan pasangan artis, karena Allah telah mengirimkan para nabi dan keluarganya sebagai tuntunan untuk umatnya. Sebagai contoh kisah nabi Ibrahim yang merupakan role model bagi para pasangan suami istri yang menjalankan long distance marriage. Pertanyaannya, apakah kita mau belajar dari tuntunan yang sudah jelas-jelas nyata benarnya?

Rasa nyaman akan didapatkan apabila kita menemukan kebahagiaan yang sebenarnya

Kalimat tersebut dibuat untuk menyimpulkan sebuah perasaan nyaman dan bahagia berada dipelukan halaqoh cinta dalam rumah tangga, banyak sekali perubahan yang dirasakan dan makna yang didapatkan. Pada fitrahnya kita memiliki kebutuhan fisik yang bisa dipenuhi dengan isi yang bersifat material dan ruhiyah yang dipenuhi tidak hanya melibatkan indera tetapi juga terkait kebutuhan jiwa dan kebutuhan fikriyah yang bisa dipenuhi dengan penambahan ilmu.

Maka halaqoh cinta merupakan bagian dari hal penting dan paling dibutuhkan bagi bahtera rumah tangga, ketika dijadikan prioritas utama dari setiap aktivitas rumah tangga berarti telah menyadari arti dari ketentraman dan kebahagiaan, pemahaman dan pentingnya akan terus berkembang seiring perjalanan kehidupan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap terciptanya ketentraman dan kebahagiaan sesuai dengan kemampuannya dalam memahami dan menghidupkannya.

Halaqoh cinta tempat hati bertemu dan halaqoh cinta tempat hati bersatu

Rumah tangga tempatnya ketentraman hati, ketenangan jiwa dan ketetapan bathin, yang sesungguhnya rumah tangga itu merupakan hubungan hati yang sangat dahsyat, di dalamnya mengikat rumah tangga untuk suatu ketenangan dan ketentraman yang penuh dengan kasih sayang dan kehangatan.

Maka rumah tangga yang ideal berkaitan dengan halaqoh cinta bisa dilihat dari 3 aspek, yaitu :

1. Rumah tangga sebagai fithrah

Bahtera rumah tangga adalah fithrah supaya dapat memikul tanggung jawab yang paling besar dalam menjalankan kehidupannya pada saat menyambut panggilan fithrah, menerima tuntutan naluri dan menjalankan kehidupan dengan kekuatan halaqoh cinta.

2. Rumah tangga sebagai kemaslahatan

Menyatunya dalam ikatan rumah tangga melalui halaqoh cinta akan menumbuhkan rasa kasih sayang dalam kehidupan berumah tangga, dari hati akan terpancarkan rasa dan sentuhan yang mulia yang menghasilkan ketentraman dan kebahagiaan.

3. Rumah tangga sebagai ketentraman jiwa

Halaqoh cinta menggambarkan ikatan suci yang abadi dalam bahtera rumah tangga dalam bentuk gambaran yang sangat indah yang didalamnya terdapat sebuah proses pendidikan yang sangat mulia. Dengan menyatunya ikatan bahtera rumah tangga akan tumbuh sengat cinta, kasih sayang dan kebersamaan dalam menelusuri kehidupannya. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an :


Rumah tangga yang dibangun diatas ahalaqoh cinta merupakan rumah tangga impian yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Memiliki bahtera rumah tangga yang sehat, tenteram, tenang dan bahagia yang memunculkan kehidupan rumah tangga yang sakinah (tenteram), mawaddah (dipenuhi rasa cinta), dan warohmah (dipenuhi rasa kasih sayang).

1. Sakinah (tenteram)

Rumah tangga yang sakinah dapat terwujud apabila pasangan suami istri yang mengarungi bahtera rumah tangga bisa saling percaya satu sama lain dan tidak saling mencurigai. Maka sikap jujur harus saling diperlihatkan serta tidak adanya saling berprasangka buruk dan mencari-cari kesalahan.

Sebuah keluarga disebut sakinah, ketika hati setiap anggota keluarga merasa tenang, ketenangan ini di dapatkan ketika seluruh anggota keluarga ta'at pada syari'at Allah. Jadi kalau selama ini masih merasa keluarganya belum tenang, coba cek apakah kita sudah ta'at sebenar-benarnya kepada seluruh syari'at Allah?

Rumah tangga yang sakinah juga akan terwujud ketika mengedepankakan sikaf saling memaafkan, saling memahami, selalu berupaya mengingat kebaikan stu sama lainnya, serta tidak gegabah untuk cepat-cepat mengambil keputusan dalam berkomitmen, sebab boleh jadi suatu saat perasaan marah akan hilang dan berganti dengan kerinduan yang mendalam dan tidak terobati kecuali bertemu dengannya.

2. Mawaddah (rasa cinta)

Menumbuhkan rasa cinta adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan rumah tangga, karena jika rasa cinta itu telah hilang maka bahtera rumah tangga bisa retak bahkan bisa hancur!

Jangan terlalu kuat menutup pintu hingga engkau merusaknya boleh jadi suatu saat engkau hendak membukanya namun pintu itu tidak dapat dibuka lagi

3. Rahmah (Kasih sayang)

Kasih sayang adalah perkara yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berumah tangga. Sepasang suami istri dapat menjaga keberlangsungan rumah tangga sampai usia tua bukan dipengaruhi karena cinta saja, melainkan karena adanya sifat rahmah sesama mereka. Seorang kakek misalnya dia tetap dapat menjaga hubungan dengan istrinya yang sudah berusia 80 tahun keatas dengan wajahnya yang keriput, tulang hanya terbungkus kulit dan wajah yang sudah tidak ayu lagi bukan karena dipengaruhi cinta pada fidik istrinya, melainkan karena sifat rahmah yang ada pada dirinya. Dalam halaqoh akan terpancar energi amar ma'ruf yang berselimut cinta yang menambah indah dan romantisnya kehidupan bahtera rumah tangga.

Jika kita dalam pernikahan masih sering berselisih, tidak tenteram dan rasa kecewa yang selalu hadir, selain kurangnya ilmu pengetahuan bisa jadi semua permasalahan itu timbul dikarenakan dosa-dosa kita dimasa lalu, maka sangat penting sekali untuk selalu bermuhasabah dan melakukan tazkiyatun nafs, memohon ampun terhadap Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukannya.


Ilmu bagaikan imam sedangkan amal adalah makmumnya. Ilmu adalah pemimpin sedangkan amal perbuatan adalah pengikutnya. Ilmu adalah teman disaat kita sendirian. Ilmu yang mengajak kita bicara disaat sepi. Ilmu yang menghibur kita disaat kegalauan menimpa, yang membuka tabir kerancuan dan kesesatan. Tidak ada seorangpun yang merasa fakir hanya karena mengutamakan mengumpulkan kekayaan ilmu.


Sejatinya kekecewaan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, sedangkan yang tidak wajar adalah ketika kita tidak mampu mengelola rasa kecewa itu dan tidak bisa mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Ketika kehidupan rumah tangga dijalankan sebagai wujud dari halaqoh cinta, maka seharusnya kehidupan berumah tangga dipenuhi dengan ketentraman dan kebahagiaan.

Penulis : Yasya Fauzan Wakila(Mahasiswa PAI-FPIK Universitas Garut)
Editor : Anton News
Diubah oleh anton2019827 16-07-2021 13:19
doraenomAvatar border
tien212700Avatar border
theonetaAvatar border
theoneta dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan