- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Superspreader: Nekat Kopdar dan Touring, 266 Ribu Orang Terpapar Corona di AS
TS
keira.knightley
Superspreader: Nekat Kopdar dan Touring, 266 Ribu Orang Terpapar Corona di AS
Quote:
Sabtu, 12 Sep 2020 13:22 WIB
Doni Wahyudi - detikOto
Sturgis Motorcycle Rally menjadi penyebar besar virus corona, berdasarkan sebuah penelitian (Amy Harris/Invision/AP)
Jakarta- Sebuah event otomotif di Amerika Serikat kini dianggap menjadi superspreader COVID-19. Hasi penelitian menyebut ratusan ribu terpapar corona terkait event tersebut.
Event otomotif tersebut bertajuk Sturgis Motorcycle Rally. Sudah menjadi hajatan tahuan, event ini nekat tetap dilangsungkan pada pertengahan Agustus lalu meski tengah terjadi pandemi Virus Corona.
Diberitakan sebelumnya, Sturgis Motorcycle Rally yang dilangsungkan di South Dacota telah menyebabkan ratusan pesertanya positif corona. Namun laporan penelitian terbaru menyebutkan kalau efek penyebarannya kini berkali-kali lipat.
Sebuah penelitian yang dirilis oleh University of Bonn-affiliated Institute for Labor Economics (IZA), menyebut ratusan ribu kasus positif corona di Amerika Serikat pada periode 2 Agustus sampai 2 September terkait erat dengan Sturgis Motorcycle Rally.
Peneliti memperkirakan kalau 19% dari 1,4 juta kasus COVID-19 dalam periode 2 Agustus sampai 2 September (atau total sebanyak 266.796 kasus) bisa dilacak terkait dengan Sturgis Motorcycle Rally.
Ratusan ribu orang dari berbagai penjuru Amerika Serikat mengikuti event otomotif bertajuk Sturgis Motorcycle Rally. Kini ratusan ribu orang diyakini terjangkit Corona terkait event itu (AP Photo/Stephen Groves) Foto: AP/Stephen Groves
Besarnya jumlah penularan positif corona akibat event ini juga menyebabkan kerugian finansial dalam angka fantastis. Diestimasi, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan akibat superspreder ini mencapai USD 12,2 miliar.
Sturgis Motorcycle Rally tahun mendatangkan 460.000 kendaraan dari seluruh Amerika Serikat. Berbagai acara digelar selama beberapa hari penyelenggaraan, kontes modifikasi, demo produk, sampai konser musik. Semua aktivitas tersebut dilakukan sama sekali tanpa mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan.
Vokalis band Smash Mouth, salah satu pengisi acara tersebut, malah melontarkan kata-kata provokasi ke penonton yang berkumpul. "Kita berkumpul bersama malam ini. Dan kita kembali menjadi manusia. F*** COVID," serunya.
Warga sekitar, dalam sebuah jajak pendapat yang digelar sebelum event, sebenarnya menolak kegiatan tersebut. Namun kenyataannya, ketika acara digelar banyak dari mereka yang ikut turun ke jalan dan berpartisipasi di berbagai kegiatan. Ini menambah besar penyebaran virus.
Bikers memenuhi jalanan dalam event Sturgis Motorcycle Rally. (Amy Harris/Invision/AP)
Laporan penilitian IZA ini dibantah oleh Gubernur South Dacota Kristi Noem. Dia menuding laporan penelitian itu sebagai kisah fiksi, dan bukan kenyataan yang terjadi di lapangan.
"Laporan penelitian ini bukan ilmiah, itu fiksi. Bersembunyi di bawah nama penelitian akademis. Laporan ini tak lain hanya merupakan serangan terhadap mereka yang mengekspresikan kebebasan pribadi dengan mendatangi Sturgis," seru Noem dikutip dari The Drive.
Seorang epidemologi dari South Dacota, Dr. Joshua Clayton, juga menyangkal hasil penelitian tersebut. Dia menyebut dibukanya kembali beberapa sekloah di wilayah mereka menadakan kalau situasinya tidak seburuk itu.
Sumber:
Detik Oto
Doni Wahyudi - detikOto
Sturgis Motorcycle Rally menjadi penyebar besar virus corona, berdasarkan sebuah penelitian (Amy Harris/Invision/AP)
Jakarta- Sebuah event otomotif di Amerika Serikat kini dianggap menjadi superspreader COVID-19. Hasi penelitian menyebut ratusan ribu terpapar corona terkait event tersebut.
Event otomotif tersebut bertajuk Sturgis Motorcycle Rally. Sudah menjadi hajatan tahuan, event ini nekat tetap dilangsungkan pada pertengahan Agustus lalu meski tengah terjadi pandemi Virus Corona.
Diberitakan sebelumnya, Sturgis Motorcycle Rally yang dilangsungkan di South Dacota telah menyebabkan ratusan pesertanya positif corona. Namun laporan penelitian terbaru menyebutkan kalau efek penyebarannya kini berkali-kali lipat.
Sebuah penelitian yang dirilis oleh University of Bonn-affiliated Institute for Labor Economics (IZA), menyebut ratusan ribu kasus positif corona di Amerika Serikat pada periode 2 Agustus sampai 2 September terkait erat dengan Sturgis Motorcycle Rally.
Peneliti memperkirakan kalau 19% dari 1,4 juta kasus COVID-19 dalam periode 2 Agustus sampai 2 September (atau total sebanyak 266.796 kasus) bisa dilacak terkait dengan Sturgis Motorcycle Rally.
Ratusan ribu orang dari berbagai penjuru Amerika Serikat mengikuti event otomotif bertajuk Sturgis Motorcycle Rally. Kini ratusan ribu orang diyakini terjangkit Corona terkait event itu (AP Photo/Stephen Groves) Foto: AP/Stephen Groves
Besarnya jumlah penularan positif corona akibat event ini juga menyebabkan kerugian finansial dalam angka fantastis. Diestimasi, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan akibat superspreder ini mencapai USD 12,2 miliar.
Sturgis Motorcycle Rally tahun mendatangkan 460.000 kendaraan dari seluruh Amerika Serikat. Berbagai acara digelar selama beberapa hari penyelenggaraan, kontes modifikasi, demo produk, sampai konser musik. Semua aktivitas tersebut dilakukan sama sekali tanpa mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan.
Vokalis band Smash Mouth, salah satu pengisi acara tersebut, malah melontarkan kata-kata provokasi ke penonton yang berkumpul. "Kita berkumpul bersama malam ini. Dan kita kembali menjadi manusia. F*** COVID," serunya.
Warga sekitar, dalam sebuah jajak pendapat yang digelar sebelum event, sebenarnya menolak kegiatan tersebut. Namun kenyataannya, ketika acara digelar banyak dari mereka yang ikut turun ke jalan dan berpartisipasi di berbagai kegiatan. Ini menambah besar penyebaran virus.
Bikers memenuhi jalanan dalam event Sturgis Motorcycle Rally. (Amy Harris/Invision/AP)
Laporan penilitian IZA ini dibantah oleh Gubernur South Dacota Kristi Noem. Dia menuding laporan penelitian itu sebagai kisah fiksi, dan bukan kenyataan yang terjadi di lapangan.
"Laporan penelitian ini bukan ilmiah, itu fiksi. Bersembunyi di bawah nama penelitian akademis. Laporan ini tak lain hanya merupakan serangan terhadap mereka yang mengekspresikan kebebasan pribadi dengan mendatangi Sturgis," seru Noem dikutip dari The Drive.
Seorang epidemologi dari South Dacota, Dr. Joshua Clayton, juga menyangkal hasil penelitian tersebut. Dia menyebut dibukanya kembali beberapa sekloah di wilayah mereka menadakan kalau situasinya tidak seburuk itu.
Sumber:
Detik Oto
Event ini menyumbang angka 266 ribu penderita Covid-19. Jumlah positif Covid-19 di Indonesia saat ini adalah 214 ribu!
0
894
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan