Sekilas info mengenai Ane, Ane itu seorang yang merantau di jakarta karena kebutulan memang Ane dapet kerjanya di jakarta, ane mungkin memang bukan orang yang baru di jakarta karna ane kuliah pun di jakarta. Dan ane adalah seseorang yang suka dengan dunia teknologi waktu kecil ane adalah seorang yang suka bermimpi bisa beli Hanphone yang ada di iklan Tv atau handphone yang suka di pake di sinetron - sinetron.

Lantas ketika ane dapet kerja yang ada dipikiran Ane hanyalah gimana caranya Ane dapat beli apa yang bisa Ane inginkan gaperduli walaupun itu harus mencicil atau engga, yang ada di pikiran Ane hanya gimana cara punya barang itu. 5 Bulan kerja ane sudah memiliki hampir semua wishlist yang Ane pengen punya.

Hingga suatu ketika Covid-19 mulai meluas di Indonesia maupun di jakarta saat itu semua karyawan dirumahkan dan Ane pun takut untuk saat itu di tambah lagi ane hidup sendiri di jakarta bakalan susah kalau Ane kena penyakit itu, ga sampai disitu peluang ane kena PHK pun cukup besar pada saat itu.

Disaat kondisi itulah Ane mulai menyadari kalau seandainya terjadi sesuatu dengan Ane barang barang yang Ane punya tidaklah ada artinya lagi, disaat itu Ane jadi seorang yang irit se irit - iritnya gak ada lagi wishlist di pikiran Ane. Yang ada di benak Ane pada saat itu hanyalah gimana caranya Ane punya uang untuk jaga - jaga karna tidak mungkin Ane minta orang tua di kampung.



Hingga suatu ketika Handphone Ane itu mati tiba - tiba, ketika ane coba bawa ke tempat service teknisinya bilang bahwa IC nya lemah dan ketika Ane tanya berapa biayanya dia bilang harganya 6 juta ya wajar saja karna pada handphone berlogo apel tidak ada yang murah.

Karna menurut Ane handphone itu sangat penting jadi ane mempertimbangkan untuk memperbaiki atau membeli handphone yang lebih murah. Saat itu Ane bingung karna tidak tau harus gimana lagi karena jujur saja ketika pandemi justru pengeluaran harian malah semakin besar karena banyak tempat makan yang tutup mau tidak mau ya harus pesan ojol untuk pesan makanan.



Belum lagi listrik kos - kosan yang jalan terus karena Ane kerja dari Kos - kosan, di tempat Ane Listrik di tanggung oleh penghuni, mungkin di berbagai tempat listrik ada yang sudah termasuk dengan biaya sewa kos AC ane pun hanya hidup ketika malam saja. Tapi memang kondisi itu membuat pengeluaran harian Ane jadi melonjak.

Ane lihat beberapa teman Ane ada yang kena PHK dan ada juga yang dalam kondisi kesulitan secara finansial. Tidak heran seperti yang pernah Ane baca di Kompas.com di sina Pak Jokowi berkata bahwa daya beli masyarakat menurun di tengah pandemi Covid-19. Saat itu semua finansial semua orang terkena dampaknya termasuk Ane.

Pada saat itu Ane memutuskan untuk mengganti ke ponsel android yang murah meriah, meskipun murah tetapi spesifikasinya masih oke untuk di tahun 2020, alasan Ane adalah karena pada dasarnya handphone itu sama saja untuk komunikasi seperti Line dan Whatsapp yang mebedakan hanya gengsinya saja. Selain itu yang Ane suka beli - beli perlengkapan handphone seperti casing pun sudah tidak lagi.

Pada saat itu Ane melihat bahwa uang adalah kartu emas buat Ane karna gaada yang tau sampai kapan pandemi ini berakhir dan belum ada obatnya juga, jadi lebih baik mengantisipasi diawal dulu kan. 

Saran dari Ane, karna Ane terbilang orang yang tidak punya basic dalam manajemen keuangan dan punya gaya hidup boros mirip - mirip Ane. Ane bisa kasih saran untuk coba pelajarin dari sejak dini dalam mengatur keuangan Agan dan cobalah untuk lebih banyak bersyukur. 

Karna yang Ane rasain manusia itu gaakan pernah puasa selalu ingin ini itu. Jadi kalau kalian menerapkan rasa bersyukur dalam hidup Agan seberapa besar keinginan Agan itu akan tercukupi tanpa harus menggunakan barang yang mahal sekalipun. Itu kisah Ane semoga pengalaman Ane dapat memberikan dampak baik bagi Agan yang membacanya sekian dan Terimakasih.

Sumber Foto dan Opini milik Pribadi.