Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PriNxAvatar border
TS
PriNx
Kenduri Nuzulul Quran
Masyarakat Aceh mempunyai tradisi makan bersama yang dilakukan secara turun temurun. Tradisi makan bersama ini disebut dengan Kenduri atau dalam Bahasa Aceh disebut dengan keunduri, kanduri, atau khauri. Aslam Nur dalam tulisannya Ramadhan Dalam Persepsi Masyarakat Aceh [1] menggambarkan bahwa kenduri merupakan sebuah pesta masyarakat (communal fead) di mana setiap anggota masyarakat datang kesuatu tempat tertentu seperti rumah, meunasah, atau ladang untuk makan bersama. Kenduri di Aceh identik sekali dengan memasak Kari Aceh yang biasa disebut dengan nama Kuah Beulangong.
Spoiler for Kenduri Nuzulul Quran:

Kenduri Nuzulul Quran di setiap bulan suci Ramadan sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh. Dalam kenduri tersebut masyarakat memasak kuah beulangong menggunakan kuali besar yang biasanya diselenggarakan di Mesjid terdekat. Hidangan Kenduri Nuzulul Quran ini disantap ketika waktu berbuka puasa tiba. Kenduri ini sendiri dilaksanakan dalam rangka peringatan malam pertama turunnya kitab suci Alquran (Nuzulul Quran).
Spoiler for Kenduri Nuzulul Quran:

Beberapa Gampong di Aceh biasanya juga mengundang desa sekitar dalam memperingati Nuzulul Quran. Hal ini terlihat dari banyaknya kuali yang digunakan untuk memasak Kari Aceh. Gampong-Gampong berlomba-lomba dalam menyajikan Kuah Beulangong. Semua biaya yang dibutuhkan murni berasal dari gotong royong masyarakat. Tidak hanya biaya, masyarakat juga bersama sama dalam menyelenggarakan Kenduri Nuzulul Quran ini. Baik dari persiapan fasilitas hingga penyiapan menu makanan. Meski waktunya bersamaan, tidak jarang setiap desa yang berdekatan saling mengundang. Tidak tanggung-tanggung, sebuah desa biasanya mengundang hingga belasan desa disekitarnya. Sehingga peringatan Nuzulul Quran di Aceh menjadi semakin semarak. Kenduri Nuzulul Quran ini sekalipun kerap mengundang tamu dari masyarakat desa tetangga, tetapi jarang sekali terdengar sampai kekurangan bahan penganan. Semangat gotong royong warga dalam menyediakan makanan akan terlihat disini. Sehingga pepatah Pemulia Jame Adat Geutanyo yang berarti Adat Kami adalah Memuliakan Tamu benar benar ditegakkan.
Spoiler for Kenduri Nuzulul Quran:

Spoiler for Kenduri Nuzulul Quran:

Spoiler for Kenduri Nuzulul Quran:

[1] Aslam Nur,Ramadhan Dalam Persepsi Masyarakat Aceh: Sebuah InterpretasiAntropologi, (Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 2003), hlm. 15.
Diubah oleh PriNx 15-05-2020 05:53
Mr. DAYAvatar border
sepbaikAvatar border
genk10zAvatar border
genk10z dan 6 lainnya memberi reputasi
7
179
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan