Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stars555Avatar border
TS
stars555
Guruku... Cinta dan Sakit Hati Pertamaku


Guruku... Cinta dan Sakit Hati Pertamaku

emoticon-roseemoticon-norose emoticon-rose


Perkenalkan nama saya Shinta. Saya sekarang sudah bersuami yang mempunyai dua bayi lucu. Suamiku ini adalah cinta keduaku, sementara cinta pertamaku adalah guruku. Ya, kalian tidak salah baca cinta pertamaku adalah guru SMA-ku.


ilustrasi foto : tribunnews.com


Perjalanan cinta pertamaku ini dimulai saat kelas 1 SMA. Saat itu guru matematikaku cuti hamil dan guru penggantinya adalah seorang guru muda yang baru saja lulus dari kuliah. Namanya juga anak muda yang baru merasakan puber jadilah teman-teman sekelasku seolah kedatangan pangeran tampan dari kahyangan. Aku sih pada awalnya tidak terlalu tertarik, memang saya akui wajah guru muda ini sangat tampan tapi itu tidak cukup membuatku menaruh hati padanya. Hingga beberapa minggu berlalu saat mulai terbiasa dihajar oleh guru muda ini aku mulai merasakan ada ketertarikan ada sebuah kekaguman pada sosoknya. Dan sepertinya dia juga memberi perhatian lebih pada ku, misalnya setiap selesai pelajaran dia menghampiriku walau hanya sekedar bertanya bagaimana kabarku, pulang bareng siapa ya hanya sekedar pertanyaan basa-basi menurutku. Tatapannya pun juga menyiratkan bahwa ada rasa berlebih padaku, entah perasaanku saja atau memang itulah kenyataannya.

Semakin hari Guru muda ini sepertinya semakin memberi perhatian lebih padaku, misalnya saat saya sakit dia menelponku, dia bertanya apa makanan favoritku, bolehkah dia menjengukku. aku jawab saja kalau sudah baikan dan besok bisa sekolah lagi. Sering juga beliau ingin mengantarku pulang, namun selalu kutolak karena tidak ingin ada gosip diantara teman-temanku. Perhatian beliau ini masih saja kudapatkan meskipun beliau sudah tidak mengajar di kelasku lagi karena Guru Matematika sebelumnya sudah menyelesaikan masa cutinya. Hingga pada satu kesempatan, hal yang paling berkesan dan akhirnya membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya adalah saat beliau memberiku sebuah boneka karakter favoritku yang lucu tepat di hari ulang tahunku. Beliau memberikannya langsung saat pulang sekolah, mendatangi kelasku yang kebetulan pada hari itu aku piket kelas sehingga harus pulang belakangan karena harus bersih-bersih kelas dulu.


ilustrasi foto : tokopedia.com


Hingga aku kelas 3 SMA menjelang Ujian Nasional, perhatian demi perhatian selalu kudapatkan. Di satu sisi aku merasa nyaman, aku merasa disayangi, begitupun aku juga menyayanginya karena tanpa kusadari aku juga memberi perhatian lebih padanya. Aku merasa cemburu saat ada siswi lain yang mendekatinya meski hanya sekadar tanya jawab tentang materi pelajaran. Namun hingga saat inipun beliau tidak pernah sekalipun menyatakan rasa cintanya padaku, ini yang membuatku tidak nyaman, yang membuat beban pikiranku. Aku terjebak dalam hubungan tanpa status, padahal secara nyata kedekatan kami seperti layaknya orang pacaran. Beberapa teman kelasku pun sering menanyakan hubungan kami, karena kedekatan kami selepas pulang sekolah. Ya, saat jam efektif beliau bersikap seperti guru sewajarnya. Namun berbeda halnya ketika jam istirahat apalagi setelah bel pulang sekolah.

Aku tidak pernah berani bertanya padanya tentang status hubungan ini, hingga pada saat pengumuman kelulusan pun beliau tak jua mengucapkan kalimat yang saya tunggu-tunggu emoticon-norose

Pada akhirnya waktu menjawab status hubungan ini. Waktu santai setelah pengumuman kelulusan aku mendapat kabar yang menyakitkan dari Ayu, teman sekelas sekaligus tetangga dari Guru muda cinta pertamaku. Ayu mengabarkan bahwa beberapa hari lagi sang pujaan hatiku akan menikahi gadis pilihannya, sakit, sakit banget mendengar kabar itu. Kenapa tidak sedari awal guruku mengatakan bahwa dia sudah punya pillihan hati. Kenapa dia begitu perhatian padaku, kenapa dia memberiku harapan seolah akan mendapatkan kepastian hubungan yang serius, kenapa dia tega membiarkanku jatuh cinta kalau pada akhirnya sakit yang kuterima.

Tak bisa kutahan sakitku, kuberanikan diri untuk menghubungi guruku dan bertanya tentang hubungan kita selama ini. Sungguh sakit jawaban yang kuterima, dia mengatakan kalau selama ini hanya menganggapku sebagai murid spesial, iya murid spesial, tidak lebih dari itu. Dia tidak pernah berpikir lebih jauh dengan hubungan ini. Sungguh betapa hancurnya hatiku saat itu, guruku, cinta pertamaku, cinta yang memberiku pedihnya sakit hati untuk pertama kalinya. Inikah yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan? Inikah rasanya patah hati? PERIH !! emoticon-Berduka (S)
yuki26Avatar border
darmawati040Avatar border
328745Avatar border
328745 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
443
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan