Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PriNxAvatar border
TS
PriNx
[COC Regional : Lokasi Wisata] Ikan Asin Khas Leupung
Kabupaten Aceh Besar, sebagian wilayahnya dikelilingi oleh lautan lepas. Hingga banyak sumber daya alam yang bisa diperoleh dari sana. Demikian juga dengan Leupung, satu daerah yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. Selain mempunyai keindahan alam yang tak kalah elok, Leupung juga merupakan daerah penghasil ikan laut kelas terbaik di Aceh. Wajar jika seantero Aceh mempunyai hasil tangkapan laut yang berkelas, karena sepanjang bibir pantai di Provinsi Aceh jarang sekali terdapat pencemaran laut. Alamnya masih indah dan asri.

Berada 29km dari Banda Aceh, Leupung dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang dari 1 jam. Akses jalan menuju kesana terbilang sangat baik. Paska terjadi tsunami, jalur lintas barat Aceh dibangun secara jor-joran, hingga berdampak pada kualitas aspal dan jembatan. Terlihat kios-kios kecil penjaja ikan asin di sepanjang tepi jalan raya. Beberapa jenis hewan laut terlihat digantung pada bagian depan kedai.

"Piyoh, Piyoh (Mampir, Mampir - red)", ajak para pedagang kepada setiap masyarakat yang melintas. Mereka hanya bersuara dari dalam kedai jualannya. Tidak memanggil manggil secara langsung di tepi jalan raya. Mungkin tidak ingin membahayakan dirinya masing-masing.
Spoiler for Ikan Asin:

Belum lagi kami mendekat, masih radius 5 meter jauhnya, tetapi aroma ikan asin sudah menyeruak masuk memenuhi rongga pernapasan. Harumnya sangat khas sekali. Tidak eneg, atau seperti bau yang kurang enak. Kali ini sungguh berbeda. Terlihat jenis cumi, ikan karang, hingga teri tersedia hampir di setiap lapak penjaja. Setiap jenis ikan asin mempunyai harga yang berbeda beda meski dari jenis yang sama. Penuturan dari ibu penjual, harga ditentukan dari ikan yang masih basah. Karena sistem penimbangan ikan bukan sebelum dikeringkan. Penjual akan rugi jika menggunakan timbangan setelah jadi ikan asin, karena berat susut setiap ikan berbeda-beda. Berbeda dengan ikan teri, sistem penjualannya adalah dengan kaleng ukurang. Karena nilai susut ikan teri tidak terlalu berpengaruh setelah ikan dikeringkan.
Spoiler for Ikan Asin:

Aroma ikan asin yang khas karena ikan benar-benar masih segar sebelum diasinkan. Ikan didapat dari nelayan di sekitar Leupung setiap hari. Para nelayan pergi melaut mencari ikan saat sore menjelang dan kembali saat pagi hari. Setelah mendarat, ikan-ikan langsung diantarkan kepada para pengepul ikan asin. Ikan masih sangat segar karena tidak terkena es atau obat pengawet (formalin). Jumlah ikan yang didapat setiap nelayan berbeda-beda, melihat dari kapasitas kapal yang digunakan. Untuk kapal kecil dengan 1 nelayan di dalamnya bisa menghasilkan 1-5 keranjang ikan setiap malam. Sementara untuk jenis ikan teri, rata-rata nelayan bisa mendapatkannya puluhan keranjang setiap malamnya.  Setiap 1 keranjang ikan dihargai 100-200ribu rupiah. Semakin bagus kualitas ikan, maka semakin mahal harganya. Seperti cumi besar, bisa mencapai 50-100ribu rupiah. Untuk ukuran cumi kecil yang sudah diasinkan harganya berkisar 40-60ribu rupiah. Untuk ikan karang yang telah diasinkan di kisaran harga 60-80 ribu jika pada saat basahnya dengan berat timbangan 1kg.
Spoiler for Ikan Teri:

Di Leupung terdapat 10-15 kelompok masyarakat yang mengelola usaha ikan asin. Setiap hari setiap pengelola mampu memproduksi 200keranjang ikan. Ikan-ikan tersebut didapat dari nelayan tentunya. Hasil produksi ikan asin di Leupung bisa mencapai 1 ton setiap minggunya. Ikan asin yang dijual di tepi jalan sepanjang jalan raya Leupung merupakan ikan asin yang dijual dalam hitungan kecil atau eceran. Sementara untuk penjualan dalam jumlah besar cenderung dibawa ke Medan, Bukittinggi, Pekanbaru dan kota-kota besar lainnya.

Pengolahan ikan asin di Leupung masih terbilang sangat tradisional. Setiap ikan yang didapat dari nelayan dibersihkan menggunakan air. Setelahnya direbus menggunakan air garam. Setelah direbus, ikan-ikan tersebut dijemur hingga kadar airnya sesuai. Biasanya dalam kondisi matahari terik, ikan dapat dijemur selama 2 hari. Jika kadar air melebihi standarnya, biasanya ikan asin lebih cepat membusuk. Para pengelola pengolahan ikan asin menjemur ikan-ikan tersebut di tepi pantai, tidak jauh dari perumahan mereka. Tetapi pada saat itu tidak terlihat ada aktivitas. Berdasarkan penuturan dari ibu penjual ikan asin, jika sedang bulan purnama, nelayan tidak pergi melaut. Ikan-ikan tidak akan muncul disaat bulan sedang penuh. Maka dari itu nelayan biasanya akan meliburkan diri selama sepekan. Jika nelayan sedang libur melaut, sudah barang tentu tidak ada ikan yang akan diolah menjadi ikan asin. Untuk mengisi waktu liburnya, para nelayan akan memperbaiki perahu maupun jaring-jaring yang telah rusak.
Spoiler for Ikan Asin:

Untuk pengunjung yang akan berbelanja ikan asin, tidak usah takut jika ikan asin akan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Setiap penjual di Leupung telah dibekali dengan pengetahuan bagaimana mengurangi aroma ikan asin. Sebelum dibungkus, ikan asin biasanya akan diluluri dengan bubuk kopi yang kering. Kemudian ikan asin tersebut dibungkus rapat menggunakan kertas koran. Kertas koran sendiri mampu menyerap bau-bau yang menyengat, termasuk bau pada sepatu kita. Setelah dibungkus dengan kertas koran, maka ikan asin akan dibungkus dengan plastik dan plaster/lakban dengan rapat. Tidak jarang masyarakat yang singgah untuk membeli ikan asin dan membawanya berpergian menggunakan pesawat terbang.
Diubah oleh PriNx 09-03-2020 06:29
mamaproduktifAvatar border
Mr. DAYAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
586
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan