Isu penutupan Pulau Komodo di tahun 2020 telah usai. Mengutip informasi dari laman travel.detik (4/10), Pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHLK) menegaskan tidak menutup Pulau Komodo, melainkan menatanya lebih maksimal.


Source: disini

Perlu Agan Sista ketahui bahwa Pulau Komodo tidak hanya ditinggali 'Si Naga Purba' saja melainkan ada 2.000 penduduk yang tinggal disana sejak puluhan tahun lalu, jauh sebelum pulau tersebut dijadikan konservasi dan Taman Nasional.

Sebelumnya, munculnya isu penutupan ini bukan tanpa alasan, menurut informasi dalam artikel yang dimuat travel.detik, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan tegas ingin menutup Pulau Komodo dengan alasan untuk menjaga kelestarian dan keaslian alamnya. Bahkan, dirinya juga ingin memindahkan penduduk di Pulau Komodo.

Selain ditutup, Viktor juga akan menaikan biaya masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp. 13,9 juta selama setahun. Jadi, wacananya adalah seperti ini gan, Pulau Komodo akan ditutup selama satu tahun untuk konservasi sekaligus memindahkan penduduk ke luar pulau. Setelah itu biaya masuk eksklusif ini akan mulai diberlakukan.


Source: disini

Sayangnya, wacana penutupan ini mendapat penolakan dari warga Desa Komodo selaku penduduk yang menetap disana. Menurut warga, mereka telah hidup harmonis bersama Komodo, tidak ada satupun yang berburu, menangkap apalagi menyelundupkan Komodo. Sebab, warga desa menjunjung tinggi nilai dan hubungan manusia dan Komodo di sana.

Jika harga tiket Pulau Komodo menjadi Rp. 14 juta, apakah wisata ini masih menarik minat wisatawan?

Mengingingat tujuannya adalah membuat Pulau Komodo menjadi wisata safari ekslusif bertaraf internasional layaknya Afrika, ane pikir hal ini tidak akan mengurangi minat wisatawan (kaya) yang memang ingin mengunjungi pulau tersebut.

Kalau ane pribadi yang memang tidak ingin berkunjung kesana, ya berapapun tarifnya tidak akan jadi masalah. Tapi tetap saja, harga selangit akan membuat kita merenung semalaman untuk membulatkan tekat melihat 'Naga Purba'.

Sedikit tambahan, jika agan memang ingin berlibur ke Pulau Komodo, secara umum, agan bisa datang kapan saja. Namun, apabila tujuan utamamu adalah untuk melihat Komodo di habitat aslinya, sebaiknya jangan berkunjung saat pertengahan tahun (bulan Juni - Agustus).


Source: disini

Pasalnya, menurut warga sekitar pada bulan tersebut Komodo memasuki mhsim kimpoi. Mereka cenderung menyembunyikan diri dan lebih fokus untuk mencari lawan jenis guna berkembang biak. Akan sangat sedikit komodo yang muncul di daerah wisata pada waktu tersebut, biasanya bisa dihitung jari.