Baru-baru ini Presiden Jokowi mengumumkan jajaran menteri-menterinya yang akan bahu-membahu membantu beliau mengurusi Indonesia untuk 5 tahun ke depan. Dalam kesempatan itu beliau menyerahkan mandat kepada Wishnutama untuk menduduki jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selain itu Pak Jokowi juga mengumumkan Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata.

Kedua orang yang ditunjuk Pak Jokowi bukan 'anak kemaren sore' mereka adalah orang-orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia industri hiburan khususnya televisi. Mengurus industri hiburan tentu jauh berbeda dengan mengurus pariwisata di Indonesia, dengan ribuan pulau dan luasnya bentang alam Indonesia maka bisa dipastikan masalah Pariwisata menimbulkan banyak polemik. Salah satunya adalah 'wacana' tarif tiket masuk ke Pulau Komodo yang dipatok seharga 14 Juta Rupiah!


Awal dari polemik ini muncul ketika isu kabar Pulau Komodo ditutup berhembus di tengah-tengah masyarakat. Saat itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan tegas menepis isu tersebut, namun beliau juga 'menggelindingkan bola panas' dengan mengatakan akan menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo akan dinaikkan menjadi 14 juta rupiah perorangnya. Lebih lanjut Pak Luhut menjelaskan bahwa harga yang dipatok tersebut merupakan tarif untuk membership tahunan yang bersifat premium. Jika tidak mempunyai uang sebanyak itu kita masih bisa bertatap muka dengan para naga purba ini, hanya saja lokasi yang kita kunjungi tentu akan dibedakan dengan mereka yang memiliki membership premium.

Hal tersebut tentu mendapat respon yang beragam dari masyarakat, namun kebanyakan dari mereka mengutarakan pendapat negatif, seperti Pelaku Wisata di Labuan Bajo. Imam Kriswanto yang diwawancarai Detik.com mengungkapkan keresahannya atas wacana ini, menurutnya hal tersebut membuat para Turis was-was. Selain itu ada juga Bang Akbar (bukan nama sebenarnya) seorang Kapten Kapal yang diwawancarai oleh Hipwee. Bang Akbar mengatakan bahwa wacana tersebut hanya akal-akalan pemerintah untuk mengeruk untung, padahal tempat wisata (pulau Komodo) tersebut perlu banyak pembenahan terlebih dahulu. Bang Akbar takut jika hal tersebut nantinya membuat wisatawan Asing ogah mampir ke Labuan Bajo.



Wishnutama ketika ditanya awak media soal polemik ini mengatakan bahwa beliau akan mempelajari terlebih dahulu sebelum memberikan komentar ataupun tanggapan lebih lanjut. Artinya tiket masuk Pulau Komodo seharga 14 Jt sampai thread ini dibuat masih dalam bentuk wacana. Namun seandainya jika wacana ini direalisasikan tentu ada kelebihan dan kekurangan yang perlu diantisipasi oleh segenap pihak terkait. Mengingat Pulau Komodo adalah salah satu 'lahan basah' Pariwisata Indonesia karena statusnya sebagai salah satu dari 'New Seven Wonders of Nature'.

Pemerintah tentu sebagai pihak yang berwenang ingin melindungi Pulau Komodo dari tangan-tangan jahil yang berpotensi merusak keindahan alamnya. Salah satu caranya adalah membatasi kunjungan wisatawan. Tentu hal tersebut sangat rasional, hanya saja pembatasan dengan cara menaikkan tarif harga perlu diimbangi dengan pembenahan fasilitas dan sumber daya lainnya. Jika memang nantinya harga tiket masuk 'premium' akan dipatok seharga 14 Juta maka Pemerintah wajib menjamin bahwa uang yang dikeluarkan wisatawan akan sesuai dan sebanding dengan pengalaman yang mereka dapatkan. Jika tidak maka harga tiket yang selangit itu akan menjadi bumerang bagi keberlangsungan Pariwisata Pulau Komodo. Dampaknya akan mencoreng wajah Indonesia dan menggangu kestabilan ekonomi khususnya para penduduk di sekitar pulau Komodo yang menggantungkan hidupnya pada industri wisata tersebut.



Bagaimana pendapat kalian? Jika benar nantinya ada tiket 'premium' seharga 14 Juta akankah kalian berniat mencobanya? atau memalingkan muka dan pergi berwisata ke tempat lain yang lebih ramah kantong? Kalo TS Pribadi lebih memilih pergi ke tempat lain hehehe