Assalamualaikum Pak Jokowi apa kabar Pak? Pertama-tama saya ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Bapak sebagai Presiden. Oh iya Bapak ingat Kaskus ngga Pak? Kalo ngga salah dulu Bapak pernah bilang suka ngaskus juga kan? Nah sekarang kaskus sedang mengadakan kompetisi menulis harapan untuk Indonesia, jadi saya ingin menyampaikan unek-unek saya Pak, ini karena saya sudah eneg dengan masalah tahunan yang menghampiri sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu asap.

Saya yakin masalah negara kita ini tentu banyak sekali jumlahnya, namun saya akan mencoba mengingatkan kembali mengapa masalah asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan ini harus menjadi salah satu prioritas bapak ke depannya.

Pertama, masalah asap mencoreng harkat dan martabat bangsa. Bapak tentu paham betul bahwa masalah asap merugikan rakyat Indonesia, namun ternyata masalah yang sama juga merugikan negara tetangga, padahal kita sama-sama tahu kan pak betapa pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan negara tetangga. Bapak tentu juga tau betapa 'mahalnya' harga yang harus dibayar untuk meningkatkan dan menjaga agar hubungan harmonis itu selalu terjaga, namun Asap ini mengikis keharmonisan tersebut pak. karena Asap mereka juga menderita, dan tentu kita tidak mau jika Indonesia di mata dunia dikenal sebagai negara 'pengekspor' asap.



Saking 'kesalnya' negara tetangga akibat asap ini akhirnya mereka menawarkan bantuan untuk menangani kebakaran lahan yang melanda di Indonesia. Meskipun niat mereka baik namun secara tidak langsung tawaran bantuan tersebut merupakan sindiran secara halus tentang ketidakmampuan kita dalam menangani masalah asap. Waduh padahal dulu kita dengan gagah perkasa mampu mengusir Portugis dan Belanda, namun sekarang justru kesulitan mengatasi kebakaran lahan sendirian.

Kedua, asap ini merugikan citra bapak sendiri, 5 tahun telah berlalu semenjak Bapak pertama kali menjabat sebagai Presiden dan sampai sekarang masalah asap masih menjadi-jadi. Penanganan dan bantuan sudah datang dari berbagai pihak, korban juga sudah banyak berjatuhan. Saya tidak akan bilang bahwa Bapak tidak serius menangani kabut asap, tidak pak saya yakin Bapak serius dalam menangani kabut Asap. Namun, yang menurut saya tidak serius adalah hukumannya. Ya, hukuman yang diberikan kepada pelaku pembakaran lahan ini menurut saya pribadi masih jauh dari kata 'serius', buktinya kejadian yang sama hampir terulang kembali tiap tahunnya.

Jangan sampai ketika nanti  masa jabatan bapak selesai nanti malah meninggalkan rapor merah untuk penanganan kabut asap. Kalo bisa dalam 5 tahun ke depan yang namanya kabut asap di Indonesia hanya tinggal kenangan Pak, saya ingin bapak menjadi Presiden yang mampu mengukir sejarah dengan menjadikan masalah kabut asap hanya ada di buku-buku sejarah . Tentu untuk mewujudkan hal tersebut perlu ada tindak tegas terhadap para pelaku pembakar lahan. Kalo saya pribadi sih sangat setuju jika sewaktu-waktu bapak menghukum mati para pelaku pembakaran lahan. Menurut saya kejahatan yang mereka lakukan sungguh luar biasa, bahkan bisa disetarakan dengan pengedar narkoba sehingga pantas jika hukumannya pun disetarakan.  



Saya dulu pernah menjadi ketua kelas pak ketika masih di bangku sekolah, ketika itu saya sadar bahwa menjadi pemimpin tidaklah mudah padahal saya hanya membawahi beberapa puluh kepala saja. Apalagi Bapak yang memimpin ratusan juta rakyat Indonesia, oleh karena itu saya berdoa agar 5 tahun ke depan Bapak diberi kemudahan untuk menjalankan tugasnya ya Pak! Aminnn.