Di Kaskus gw tipe orang yang kalau akun lain mengikuti gw, pasti gw ikuti balik. Alasannya gw suka melihat sudut pandang orang lain yang siapa tahu kelak berguna (ketika dua akun saling mengikuti, otomatis masing-masing aktivitas terpantau satu sama lain).

Masalahnya beberapa akun mungkin pengidap snob yang merasa derajatnya lebih tinggi dan sok seleb. Mereka mengikuti gw, gw ikuti balik, dan selang beberapa waktu batal mengikuti. Status pun berubah, gw cuma sekadar "pengikut" mereka. Setelah sekian lama akhirnya sadar, gw pun batal mengikuti juga. Jengkel!

Sudah 5 kali kejadian model begini dan 4 di antaranya newbie.



Gw rindu sistem pertemanan yang dulu. Nggak ada istilah "pengikut" atau "mengikuti", hanya ada "teman". Selain bisa selektif menerima permintaan pertemanan, obrolan juga lebih berkualitas karena ada beberapa kaskuser yang sampai sekarang masih intensif PM-an sama gw, meskipun post terakhir dia mungkin 11 bulan yang lalu. Ya, mereka "teman" Kaskus gw yang dulu.

Entah sejak kapan sistem pertemanan berubah karena gw hiatus hampir 2 tahun. Setelah berubah, para "teman" pun terkonversi sistem menjadi saling mengikuti. Meskipun ada juga "teman" yang terpapar snob.



Follow dalam bahasa Indonesia berarti "ikut". "Ikut" dalam KBBI adalah: 1 menyertai orang bepergian (berjalan, bekerja, dan sebagainya); turut; serta; 2 melakukan sesuatu sebagaimana dikerjakan orang lain.

Terdengar sangat berjarak. Ibarat follower berada di belakang akun yang diikutinya ckck. Padahal esensi berforum adalah saling berbagi informasi, berdiskusi, dan bertukar gagasan. Percayalah dalam sebuah dialog ketika semua mengangguk setuju itu membosankan, loh.

Hanya sekadar masukan dari salah satu pengguna. Thanks, Kaskus!