Setelah melakukan kurban pada hari Raya Idul Adha, persiapkan diri untuk menahan rasa bosan karena Anda bisa mengonsumsi daging terus menerus selama kurang lebih seminggu. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masjid-masjid biasanya melakukan pembagian daging kurban gratis untuk para warganya.

Tapi, jangan sampai lupa kalai mengonsumsi daging terlalu banyak menyebabkan beberapa dampak pada kesehata yang kurang baik.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, orang yang mengonsumsi banyak daging, termasuk daging sapi, ayam, unggas, dan ikan, setidaknya memiliki risiko 30% lebih mudah terkena kanker. Pasalnya, kandungan lemak yang ada dalam daging bisa menyebabkan produksi hormon kita meningkat yang hingga bisa menyebabkan kanker prostat dan kanker payudara.

Selain itu, mengonsumsi daging terlalu banyak bisa membuat pencernaan kita tidak sehat. Meskipun sangat bagus untuk perkembangan masa otot, kandungan protein dalam daging sayangnya tidak memiliki kandungan serat untuk kebutuhan sehari-hari tubuh. Sehingga bila kita mengonsumsi daging tanpa diselingi dengan makan sayuran yang berserat tinggi, maka pencernaan akan terganggu.

Proses pembakaran lemak menjadi energi yang dilakukan agar tubuh tidak mengandung protein berlebih (ketosis) sangat baik dilakukan untuk mengurangi berat badan, namun efeknya buruk untuk bau napas kita. Kandungan lemak dalam daging yang sangat tinggi akan membuat tubuh membakar lemak dalam jumlah yang banyak lalu menghasilkan bahan kimia bernama keton. Zat kimia keton inilah yang bisa membuat bau napas kita menjadi tidak wajar.

Sementara itu, berdasarkan penyataan dari Harvard University, orang yang suka makan daging lebih dari tiga kali dalam sehari berisiko terkena kanker usus besar daripada mereka yang makan daging lebih sedikit. Di Amerika bahkan ditemukan bahwa 90 persen dari 7000 orang dewasa lebih mudah naik bobot badannya akibat mengonsumsi daging lebih dari 250 gram sehari. Memang benar bila kita mengonsumsi daging dalam jumlah banyak makan berat badan kita bisa turun dalam kurun waktu yang singkat, namun sebenarnya berat badan kita akan mudah untuk naik kembali.


sumber: National Geographic Indonesia