Haloooooo gan

Dalam kesempatan kali ini ane mau bahas mengenai sejarah.
Kabupaten Mojokerto dikenal sebagai daerah peninggalan dari kerajaan Majapahit. Banyak banget peninggalan berupa prasasti, benda antik dan sejenisnya yang terdapat di Mojokerto ini.
Kecamatan Trowulan dikenal sebagai wilayah sentral dimana kerajaan Majapahit dulunya didirikan. Dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa candi, prasasti maupun benda-benda bersejarah yang telah ditemukan di Trowulan.
Naaah, tempat-tempat inilah yang akan kita bahas satu-satu ya. Kuy lah gan disimak dulu 

 1. Museum Trowulan

Museum trowulan ini lokasinya terdapat di Jl. Pendopo Agung, Ngelinguk, Trowulan, Kec. Trowulan, Mojokerto. Museum yang didirikan pada Tahun 1987 ini merupakan pusat informasi tentang sejarah kerajaan Majapahit itu sendiri, serta tempat disimpannya benda-benda prasejarah dalam era Majapahit dahulu kala.
Kalo agan maen-maen ke Museum ini, agan bakalan nemu banyak banget koleksi peninggalan arkeologi masa Majapahit. Tapi ga Cuma kerajaan Majapahit aja gan, disini juga menyimpan berbagai temuan arkeologi yang ditemukan di seluruh Jawa Timur. Mulai dari era raja Airlangga, Kediri, hingga era Singhasari

(Sumber: Google.com)
Harga masuk ke museum ini murah syekali gan. Cukup dengan 2500,- (untuk umum), 1500,- (untuk pelajar & anak-anak), dan 5000,- (untuk wisatawan asing) agan udah bisa jalan-jalan keliling museum, foto-foto buat di instagram, dan dapet ilmu yang bermanfaat juga.

(Sumber: Google.com)

(Sumber: Google.com)

 1. Kolam Segaran

Kolam segaran ini lokasinya gak jauh dari Museum Trowulan gan. Sebelum nyampe Museum, agan bakal ngelewatin kolam segaran dulu. Jangan dibayangin ini kolam renang loh yaaa. Karena ini bukan kolam renang. kolam ini lebih mirip seperti waduk gitu gan.
Kolam segaran bentuknya persegi panjang gan, berukuran panjang 375 m dan lebar 125 m. Dinding kolam setinggi 3,16 m sementara lebarnya 1,6 m.

(Sumber: Google.com) 
Konon katanya, pada masa era Majapahit kolam segaran ini berfungsi sebagai tempat untuk menjamu tamu dari kerajaan lain. Jadi, pada saat acara jamuan makan selesai, seluruh alat makan yang terbuat dari emas seperti piring, sendok, gelas, teko dan lainnya langsung dibuang ke kolam segaran. Dengan maksud untuk menunjukkan betapa kayanya kerajaan Majapahit pada masa itu. Keren kan 

Konon katanya lagi, sampai saat ini belum ada yang tau seberapa dalam air yang ada di kolam segaran. Dan juga ga pernah surut juga walaupun musim kemarau gan.  Namun sekarang, kolam segaran berfungsi untuk tempat rekreasi aja gan, gratis kok ga pake tiket masuk. Kalau hari biasa, banyak orang-orang mincing. Meski ane ga tau persis disitu ada ikannya apa kagak.

(Sumber: Google.com) 

Dan kalau hari minggu biasanya banyak pengunjung untuk olahraga jogging mengitari kolam. Nah, kalo agan mau suasana syahdu, bisa duduk-duduk di tepi kolam sambil maen gitar. Sungguh syahdu

 3. Pendopo Agung 

Pendopo agung terletak di Dsn Ngelinguk, Trowulan, Kec. Trowulan, Mojokerto. Memang letaknya deket juga gan dengan Museum Trowulan. Ya namanya masih satu kerajaan pasti ya lokasinya deket-deket lah.

Pendopo agung ini dulunya merupakan pusat dari kerajaan Majapahit itu sendiri. Konon katanya, di tempat inilah Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa yang dikenal dengan sebutan Sumpah Palapa yang isinya ingin menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan majapahit. Gajah Mada di angkat menjadi Mahapatih pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwanatungga Dewi.

(Sumber: Google.com)  

Pendopo agung sendiri berupa bangunan yang luas tanpa sekat/dinding. Kayak aula gitu gan. Biasanya pengunjung kalau datang ya hanya duduk-duduk sambil menikmati suasana bersama keluarga. Di belakang pendopo, terdapat dinding yang berisikan relief berbentuk panjang yang mengisahkan tentang kerajaan Majapahit pada kala itu. 

(Sumber: Google.com)   

Nah, untuk belakang pendopo itu sendiri (di belakang dinding relief) terdapat petilasan panggung, dengan bangunan yang berbentuk joglo kecil. Bangunan ini agak terpisah di area belakang pendopo agung gan. Petilasan itu konon katanya dipercaya sebagai tempat dimana Raden Wijaya melakukan semedi sebelum beliau membuka pemukiman di hutan Tari di tepian sungai brantas, dimana tempat itu merupakan cikal bakal dari Kerajaan Majapahit. 


(Sumber: Google.com)   

Untuk tiket masuk di pendopo agung ini murah banget gan. Cukup merogoh kocek sebesar 3.000,- rupiah aja. Jam bukanya sendiri mulai buka jam 07.00 dan tutup jam 17.00

 4. Gapura Wringin Lawang

Gapura wringin lawang yang terletak di Desa Jatipasar, Kec Trowulan, Kab Mojokerto ini termasuk peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke 14. Wringin Lawang kalau dalam bahasa Indonesia artinya pintu beringin gan. Memang bangunannya ini mirip dengan candi ya. Tapi sebenernya bukan gan. Nah, kenapa bisa disebut gapura, bukan candi aja?  

(Sumber: Google.com)    
Konon katanya bangunan ini merupakan gerbang masuk dari kerajaan Majapahit itu sendiri. Ada juga yang menyebutkan bahwa Gapura Wringin Lawang ini merupakan gerbang masuk kediaman Mahapatih Gajah Mada. Selain itu, ada yang menyebutkan pula bahwa Gapura Wringin Lawang ini merupakan gerbang masuk dari kompleks bangunan di ibukota Kerajaan Majapahit penting Makanya, bangunan ini tidak disebut candi, melainkan Gapura. Gitu gan

(Sumber: Google.com)   

Disekitar gapura, agan bisa berjalan-jalan mengitari taman yang mengelilingi gapura itu sendiri. Kalau pagi atau sore-sore gitu asik gan semilir. Tapi kalo siang-siang ya panas syekali. Harga tiket masuknya berkisar antara 3.000,- rupiah aja. Udah bisa menikmati bangunan bersejarah sekaligus poto-poto buat di aplod ke IG

 5. Candi Tikus
Bangunan bersejarah di Mojokerto yang terakhir adalah Candi Tikus. Candi Tikus lokasinya ada di di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto. Bangunan Candi Tikus ini agak beda dari candi-candi yang lain. Candi ini letaknya kayak terkubur di dalam tanah gitu lo gan. 

(Sumber: Google.com)    

Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun 1914. Pada waktu penemuan candi, terdapat banyak tikus, sehingga candi ini disebut dengan Candi Tikus.

Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Karena bentuk bangunannya, candi ini konon katanya dulunya adalah tempat untuk pemandian raja pada jaman Kerajaan Majapahit gan. 

Kalau lagi musim hujan, maka area sekitar candi ini akan dikelilingi oleh air gan. Seperti ini penampakannya.

(Sumber: Google.com)     

Sebaliknya, kalau lagi musim kemarau, air di dalam candi tersebut akan mongering, jadi agan bisa turun ke dalam dan poto-poto, trus aplod di IG. 



(Sumber: Google.com)     

Harga tiket di Candi Tikus ini juga murah kok, berkisar antara 3.000,- rupiah ajaa.


Nah, itu dia bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Mojokerto, bisa juga dikatakan sebagai bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit. Kalo agan, lebih tertarik mengunjungi yang mana?