Belum sepekan kita mendengar dan melihat berita tentang kebakaran besar sebuah Pabrik Pembuatan Korek Api Gas di Binjai, Sumatera Utara. Tidak sedikit pula yang menjadi korban dalam musibah tersebut. Ada sekitar 30 jiwa yang terjebak dan meninggal dalam musibah kebakaran tersebut. Menurut keterangan petugas kepolisian, Pabrik yang bersifat rumahan tersebut tidak mempunyai standar operasional keselamatan dan juga izin yang jelas. Disamping itu pula, ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak pabrik dengan menggembok kunci pintu masuk pabrik. Hal tersebut yang menjadi faktor terjebaknya para korban kebakaran di dalam pabrik tanpa bisa menyelamatkan dirinya sendiri.



Terlepas dari musibah kebakaran tersebut, harusnya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa memang perlu dilakukan mitigasi bencana. Terutama bencana kebakaran yang sering terjadi di daerah pemukiman padat, dan bisa juga kantor, gedung, pabrik bahkan sekolahan. Apa sih mitigasi bencana itu sendiri?? Mitigasi Bencana dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencanamerupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Di Indonesia sendiri, bencana yang paling umum terjadi adalah bencana kebakaran, baik kebakaran pemukiman padat penduduk maupun kebakaran hutan dan lahan. Dan kebanyakan disebabkan oleh faktor kelalaian manusia (human error) selain faktor teknis maupun alam. Dikarenakan sudah sering terjadi dan dengan penyebab yang sama seharusnya dapat dilakukan telaah lebih lanjut, sehingga resiko yang terjadi bisa diminimalisir maupun dikurangi. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan kesadaran oleh sebagian besar masyarakat kita belum begitu tinggi.

Contoh kasus diatas terjadi karena memang tidak adanya sistem K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang memang wajib diterapkan oleh semua pengusaha di bidang mikro, kecil, menengah maupun skala besar. Kesiapsiagaan merupakan prinsip yang harus dipegang dalam penanganan bencana kebakaran. Untuk mengimplementasikannya, hal yang harus dilakukan adalah perencanaan, penanggulangan dan rehabilitasi pasca bencana kebakaran. Kebanyakan perusahaan maupun lembaga tidak menganggap penting hal tersebut dan mulai mengabaikannya. Ada anggapan jika kegiatan mitigasi bencana menghabiskan anggaran perusahaan. Ada juga pendapat lain yang beranggapan bahwa penyediaan alat pemadam kebakaran menjadi problem selama ini. Hal tersebut juga tidak akan ada artinya jika tidak ada SDM yang bisa mengoperasikan alat-alat tersebut. Anggapan-anggapan seperti itulah yang harus dihindari dan salah besar jika kita mempercayainya karena imbasnya ada pada diri kita sendiri.

Melakukan mitigasi bencana memang diperlukan saat ini sesuai dengan fungsinya yaitu meminimalisir dan mengurangi terjadinya resiko besar dalam sebuah bencana, sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa maupun benda. Mitigasi bencana itu mudah kok, mulailah dari rumah kita sendiri dan lingkungan sekitar kita. Setidaknya kita mampu mengurangi resiko yang akan ditimbulkan jika memang terjadi bencana. Dan semoga kita diberikan keselamatan dalam setiap bencana apapun di sekitar kita. Aminnn…