Zaman SMA sampai dengan kuliah, gue pernah berpikir, jumlah/kuantitas teman adalah hal yang penting dalam hidup. Tetapi semua berubah di umur gue yang sekarang, yang bahasa kerennya sering disebut sebagai quarter life of criciss

Gue gak bilang kuantitas teman tidak penting, dengan banyak nya teman, bisa jadi salah satu dari mereka yang membantu mengatarkan kalian ke jalan suskes versi kalian , entah itu di karir atau pun di usaha yang sedang kalian rintis.

Pemikirian gue kali ini sebenarnya lebih dikarenakan keresahan gue. Gue pernah mengalamai masa dimana gue senang banget bisa bertemu banyak teman selama berjam-jam dan bercerita panjang lebar , tertawa sampai capek tanpa merasa waktu gue terbuang sia-sia. Momen seperti itu, biasanya gue rasakan setahun sekali, sewaktu libur lebaran.

Hal yang dibicarakan juga kebanyakan bukan halpenting, kebanyakan menceritakan dan menertawakan hal konyol yang pernah kita lakukan sewaktu dulu.



Di umur seperempat abad ini, menemukan momen seperti itu sangat sulit. Banyak dari teman yang mulai ter distract dengan gadget (maen game di gadget, telponan dengan pasanganya, pantau group kerja di HP ) semua sibuk dengan dunianya sendiri. Boro- boro bercanda, bisa jadi ketika kumpul tidak satupun saling berinteraksi.

Gue sadar,waktu terus berganti, dunia berubah, tapi ada hal yang gue gak pengen berganti oleh waktu , salah satunya momen berkumpul dengan teman kita setiap tahunnyamalu