Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masih.berdramaAvatar border
TS
masih.berdrama
Dialah Proses Hijrahku
Dialah Proses Hijrahku


Dialah Proses Hijrahku
Kalo inget waktu itu tanganku masih suka gemetaran kalo mau melantunkan Alquran, jiwaku kaya menghilang entah ke mana dan ragaku sudah melewati dengan penyesalan dan kebahagian, semua kenangan itu mulai terekam kembali di saat aku mau membaca kan ayat suci Alquran, kadang aku merasa masih kotor untuk menyentuhnya, tapi yang aku yakini satu hal, kalo Allah sangat mencintaiku dan aku memilih untuk mulai mencintainya .

Aku, seseorang yang sangat bahagia sejak mengenal Allah, seharusnya Tuhan semua manusia, semua di masa lalu buat aku bahagia secara lahir namun tidak dengan batin, dunia ini terlalu sempit untuk dibilang kebahagian namun terlalu munafik untuk dilupakan karena bagiku mengenal dunia juga menuntunku mengenal sang pencipta.
Aku menangis bukan tanpa alasan, hanya kadang alasan itu lah yang buat aku bisa aku untuk menjadi lebih baik, aku masih sama dengan yang lainnya tapi bedanya mungkin aku lebih beruntung daripada yang lainnya. Aku terlahir dari orang yang berada, tapi itu gak pernah sekalipun merasakan pelukan dari seorang ayah dan ibu, mungkin bagi mereka uang adalah kasih sayang nya.

Aku menikmati hidupku, semua yang aku inginkan aku punya dan awalnya aku pikir kekayaan orangtua ku tidak akan membuat aku tersesat, tapi kenyataan nya kalo tanpa kasih sayang bisa buat aku lupa dengan semua ini, semua hariku tak pernah sekalipun untuk melupakan minuman keras, minuman itu menjadi semangat tersendiri untukku. Uang di tabungan masih banyak dan aku harus menghabiskannya untuk apa, hingga suatu saat pacarku, mengenalkanku pada obat terlarang, aku tau bahaya dari narkoba, tapi akhirnya aku mencoba juga.
Kalo di sekolah tidak ada yang menjauhi ku meskipun orang alim sekalipun. Di sekolah aku terkenal dengan kepintaranya, bahkan meski jarang memegang buku seperti anak2 lainnya aku masih dibilang anak yang pintar di sekolah.

Suatu ketika si sore hari, aku menghabiskan waktu jalan jalan sore bersama temen2, aku menikmati semua kesenangan dan keindahan itu, bagiku mereka itu adalah keindahan tersendiri, aku mengenalnya mereka cukup lama, semenjak aku berumur 5 tahun, mereka menjadi teman di masa kecilku dan aku menghabiskan banyak waktu bermain dengannya, tapi pada masa lalu pertemanan ku dengan mereka karna salah satu dari memilih ekskul Rohis. Aku benci dengan sikap berlebihannya tentang agama atau mungkin aku berpikir bahwa dia terlalu putih sedangkan aku adalah warna hitam, suatu hari ada tugas Ilmiah dan aku menghabiskan waktu selama seminggu bersama dengannya untuk mendiskusikan sebuah hal yang menurutku masih baru yaitu Alquran padahal dulu aku pernah mencintai kitab itu, belim ada yang istimewa pada pengerjaan itu hingga pada akhirnya sore itu aku mendengar suara Abdur mengaji saat aku datang ke rumahnya, gak tau kenapa air mataku tak mampu kebendung, lantunan suara nya seolah memanggilku, dan aku seoalah terbawa dengan suara lantunan itu.
Surat yang dia baca Ar-Rahman, ketika SMP aku sering mendengar Abdur menghapalkannya karena bagi Abdur surat itulah yang mengubah hidupnya setelah kepergian dari orangtuanya, Abdur percaya kalo suatu saat akan ada pertemuan sejati antara mereka yang mencintai Illahi dan Ar-Rahman menceritakan setiap detil pertemuan ituz aku mau mencoba memahami lebih jauh, aku minta Abdur untuk mengajari ku mengaji, "bukan maksudku mengkaji, bukan maksudku mengenal Allah, bukan maksudku Mencintai Allah, tapi, aku ingin kembali mencintainya, aku pernah mencintainya kan, tapi dulu”.
Mungkin gak ada yang percaya, kalo 15 tahun kehidupanku setelah lahir adalah mencintai Allah padaku, aku pernah menjadi penghapal 2 juz Alquran, Juz 1 dan 30 pada usia 10 tahun, aku pikir aku sudahpernah mengenal Allah, dulu.
Semenjak itu, aku mendengar Abdur mengaji, aku mulai mempelajari agamaku lagi secara diam diam. Aku memutuskan untuk putus dengan pacarku dan aku coba menjauhi teman temanku.

Semua ini bukan hal yang mudah, banyak rintangan di depan membuat aku harus bertahan, teman ku mulai menyebarkan gosip tentang betapa buruknya masa laluku dan mantan ku masih terus menghubungiku untuk kembali dengannya, tapi aku ada Abdur dan teman teman Rohisnya yang terus membimbingku dan mendukungku untuk bisa hijrah.

Satu tahun lebih sudah semenjak aku Hijrah, aku sudah mulai belajar solat yang baik dan benar, tentunya dengan sungguh2, kembali menghapalkan Alquran bahkan uang yang aku terima dari orang tua, aku gunakan untuk membangun yayasan ada banyak hal yang aku sukuri dari perpisahan antara aku dan kedua orangtuaku, setidaknya mereka tidak akan pernah tau jika aku dulu pernah merasakan kelam.
Karena setiap detik aku merasa lebih dekat denganNya bahkan sudah sangat dekat, karena bagiku sejak awal dialah Proses dari semua hijrahku.


Quote:

Diubah oleh masih.berdrama 14-05-2019 17:22
0
1.1K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan