Halo Mas Gan, Mbak Sis!

*Judul hanya untuk memancing, memancing views, hihihi

Golongan Putih atau Golput biasanya terjadi di negara berkembang dan sedang mengalami transisi politik baik ekonomi maupun sosial yang signifikan. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa Golput merupakan bentuk partisipasi politik juga walaupun tidak memilih kandidat yang ada.

Banyak di antara yang golput ini adalah mereka yang mengerti politik, bukannya buta politik. Teman ane juga pernah menjadi golput dalam beberapa kali pemilu yang sudah lewat. Mereka berkilah, “Golput adalah pilihan politik.”

"Jika saya ikut memilih, mungkinkah Indonesia jadi lebih baik? Tidak juga kan!" Kata seorang keras kepala dengan urat yang muncul di lehernya.

Hei Saepull, anda ikut memilih saja belum tentu bikin negara kita lebih bagus. Apalagi jika tidak memilih, negara kita bisa lebih jelek nantinya! Itu mau ente, hah?



Adakah Kaskuser di sini yang memilih golput? Apakah kalian tidak kasihan kepada KPU yang sudah rela begadang buat nge-print kertas suara?
Tidak sereceh itu juga sih, eheh. 

Menurut Perkumpulan untuk pemilu dan demokrasi (Perludem), ada 5 bahaya dari golput, yaitu:




1. Mempersulit kandidat pilihan agan untuk terpilih. Jika agan menyukai seorang kandidat tapi tidak menggunakan hak pilih agan, kandidat agan akan kekurangan satu surat suara. Mungkin 1 suara mungkin tidak begitu berarti. Tapi apabila banyak yang bersikap seperti yang agan lakukan, bisa jadi kandidat yang agan sukai kalah dalam pemilu.

2. Kandidat yang terburuk yang terpilih. Jika agan tidak menyukai semua kandidat dalam suatu pemilu, pilihlah yang paling sedikit keburukannya. Jika agan tidak memilih, bisa jadi yang terburuklah yang akan terpilih, akan sangat berbahaya bukan?

3. Potensi manipulasi suara. Jika agan tidak memilih, agan membuka potensi surat suara yang tidak terpakai bisa saja berpindah ke seorang kandidat secara tidak sah.

4. Peran untuk perbaiki negara/daerah. Jika agan memilih seorang kandidat yang menurut agan program-program yang dia tawarkan sejalan dengan agan dan menurut agan program-program itu paling baik untuk pembangunan dan perbaikan negara/daerah agan, agan bisa membantu negara/daerah tempsat tinggal ente. Jika tidak memilih, berarti agan melepas peran dalam ikut menentukan nasib negara/daerah dalam 5 tahun ke depan.

5. APBN/APBD yang terbuang sia-sia. Pemilu dibiayai oleh negara/daerah melalui APBN/APBD. Jika agan tidak memilih, uang yang sudah dikeluarkan negara terbuang percuma. Biar tidak percuma, mungkin lebih baik dikorupsi saja ya!


*Sedikit tambahan dari ane.  Pemimpin terpilih nanti akan sedikit banyak mempengaruhi hidup agan kedepannya. Siapapun yang terpilih sebagai presiden dalam pemilu 2019 mendatang memiliki keinginan untuk memperbaiki Indonesia dengan cara yang berbeda tentunya. 


Mungkin saja agan hidup lebih sulit daripada sekarang. Salah siapa, salah presiden kah? Ya, salah agan juga, kenapa tidak memilih, heii Ferguso!!

Jadi kalau ada hal-hal yang pemerintah lakukan yang tidak berkenan di hati ini, ya jangan protes! Wong milih saja tidak! 

Dan satu lagi, yuk kita hentikan budaya menyalahkan seseorang atas apa yang kita tak mampu lakukan. Dalam 5 tahun kedepan dan kamu masih miskin? Ini pasti salah presiden! *Kata seseorang ber-IQ setara 3 gelas susu. Hei tutup odol, jauh lebih bagus jika kamu mencari solusi ketimbang menyalahkan! 

Satu lagi deh, hehe. Apakah agan tidak tau nikmatnya mencoblos? Agan belum pernah merasakan sensasinya?



Selamat Mencoblos!