Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masih.berdramaAvatar border
TS
masih.berdrama
#SaatnyaMoveOn Semua terlihat disaat Terlambat

Putus cinta adalah saat2 dimana temen ane yang setiap hari nya hanya bisa bersosmed ria

Sebut saja temen ane ini nama nya Winda. Minggu liburan akhir semester ini terasa begitu lama. Padahal awalnya aku merasa liburan ini akan menjadi sangat menyenangkan dan merasa tak cukup hari untuk menghabiskannya. Merasa cukup sangat bosan aku memutuskan untuk berkujung ke toko buku yang jauh dari rumah ku. Hal itu sengaja aku lakukan agar perjalanan menjadi lama dan waktu pun berlalu cukup banyak sehingga pulang ke rumah nanti aku tinggal tidur. Ide yang cukup bagus.
Tak ada buku-buku yang berhasil menarik perhatian ku di sini. Kaki ku tlah lelah mengelilingi rak demi rak. Cukup lama aku berdiri membaca-baca judul novel yang menarik untuk dibaca, namun aku dikejutkan oleh suara seorang pria yang menyapa ku. Aku menoleh dan aku mengenalinya. Dia adalah kakak tingkat ku di kampus yang telah lulus mendahului aku. Ya iyalah mendahului aku namanya juga kakak tingkat. Seingat ku namanya Raju tapi tak tau juga kalau ternyata aku salah. Aku hanya tersenyum membalas sapaannya. Ya ampun kenapa cuma tersenyum sih? Kenapa tak ku balas sapaannya. Baru ketemu cowok ganteng gini aja udah grogi dan kehabisan kata-kata.
Quote:


Glek. Tiba-tiba langsung tertelan es krim. Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu? Padahal kan aku cuma bercanda. Lagian siapa juga coba inisial R. Mantan pacarku kan inisialnya A dan mantan gebetanku juga inisialnya A. Aku cuma asal-asalan aja tadi. Kenapa dia kepedean gitu sih. Emang yang inisial namanya R dia doank apa.
“Kepo amat sih.”
“Penasaran aja. Ayo cerita donk siapa.”
Ini orang kenapa sih. Kesambet setan dimana coba? Nggak ada hujan nggak ada geledek juga. Dan pertemuan ini pun juga sangat teramat aneh. Aku bingung dan super duper bingung.
“Liat aja di blog ku. Nanti juga bakalan tau sendiri siapa orangnya.”
“Oke nanti malam kakak liat blognya. Tapi ceritain donk. Dikit aja.”
“Nggak mau. Kepo amat sih jadi orang.”
Tak terasa gelap pun tlah menyelimuti sore yang cerah ini. Aku pamitan dan pulang duluan. Aku berjalan tergesa-gesa mengambil kendaraanku di parkiran dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku merasakan seperti aku melupakan sesuatu. Sejenak aku mengingat-ingat. Ya ampun novel ku ketinggalan di rumah es krim tadi. Ya sudah mau di apakan lagi. Mau balik ke sana belum tentu juga masih ada novelnya. Lagian aku juga tak begitu tertarik untuk membacanya. Membelinya pun asal-asalan ambil aja.
Ponselku tiba-tiba berbunyi. Notifikasi dari akun twitterku. Ternyata dari Kak Raju.
“Udah di baca nih cerpennya. Nggak ngerti. Siapa sih? Masih penasaran.”
“Ya ampun gitu aja kok nggak bisa ngerti.”
Jreeeeng. Entah kesambet apa juga aku malam ini dengan gamblangnya ku ceritakan kisah percintaanku di masa lalu yang lumayan aneh kepadanya.  Tak terasa malam kian larut dan obrolan masih berlanjut hingga dini hari.
Keeseokkan malamnya ia kembali mengirimkan pesan langsung kepada ku. Kali ini tak membahas tentang pria-pria di masa lalu ku. Hanya percakapan santai biasa. Aku mencoba mencari tau tentang wanita-wanita di masa lalunya. Hanya sebagai aksi balas dendam ku karena ia telah berhasil mengintimidasi ku semalam. Curang sekali pria ini, dia menutup-nutupi masa lalunya dari ku. Aku merasa terzholimi. Awas saja nanti ya. Tak apa aku tak berhasil mencari taunya tapi nanti aku yang akan menjadi wanita di hidupnya. Eeeh apa-apaan ini kok bisa mikir gitu. Error ini otak ku.
Malam selanjutnya ia kembali mengirimiku pesan dan kami bertukar nomor ponsel. Sejak itu pula ia sekarang rajin mengirimi ku sms. Hampir setiap malam aku membalas smsnya. Kenapa rasanya nyaman sekali ya. Tak mungkin secepat ini aku jatuh cinta. Ini hanya rasa senang belaka karena dapat teman baru.
Siang ini aku bertengkar dengan kakak ku. Rasanya aku ingin pergi saja dari rumah ini. Aku mengambil ponselku dan menghubungi mantanku. Memintanya menjemputku dan pergi menenangkan diri. Baru 10 bulan yang lalu aku memutuskan hubungan kami setelah 2 tahun lebih aku mencoba bertahan dengannya.
Saat awal perpisahan kami, aku merasa sangat terpuruk. Seperti yang aku jelaskan di awal cerita tadi. Aku seperti kehilangan separuh hatiku. Dan rasa perih itu masih sering muncul jika aku teringat tentangnya. Tak mudah melupakan orang yang telah berhasil membantumu bangkit dari keterpurukkanmu sebelumnya. Tapi rasa sakit ini lebih perih dari keterpurukkan ku kehilangan cinta pertama ku.
Aku meminta mantanku mengantarkan aku ke pusara ibu ku. Memang biasanya di saat sedih aku melarikan diri ku kesana. Tak ada tempat yang lebih baik yang mampu menenangkan perasaan ku kecuali di sana.  Setelah satu jam lebih di sana dia mengajakku ke suatu tempat. Karena suasana hatiku belum membaik, aku menurut saja di bawanya. Ya ampun ternyata dia membawaku  ke tempat makan favoritku. Dan tempat ini adalah tempat yang biasa aku dan dia habiskan dimasa-masa pacaran dulu.
Seperti kembali ke masa lalu. Rasanya sungguh nyaman dan sangat sangat ku rindukan. Tapi akal sehatku membangunkan aku dari mimpi ini. Tina kebersamaanmu dengannya hanya tinggal beberapa jam lagi. Dan dia akan pergi lagi meninggalkanmu sendiri. Ingin sekali rasanya ku hentikan waktu ini untuk satu dekade saja. Ya harus aku akui menghentikan waktu itu bukanlah kuasa ku. Dan aku sangat berterima kasih sekali kepadanya karena dia selalu bisa menenangkan aku dan mengembalikan kesedihanku ke keceriaanku dengan caranya itu.

Menjemputku di kampus. Dan berakhir pekan yang menyenangkan bersamanya. Tapi aku merasakan suatu keanehan saat bersamanya. Mengapa ku dan ku tak tau harus bersikap bagaimana lagi. Aku hanya mampu terdiam tanpa sepatah kata yang terucap. Dan aku teramat benci dengan diriku sendiri. Kenapa aku tak pernah bisa bersikap tegas terhadap orang yang telah menyakiti hatiku. Kenapa aku selalu dengan mudahnya percaya. Dan kenapa aku tak menahan Raju pergi atau pun kenapa aku tak berlari mengejarnya. Ini semua harus segera di akhiri. Aku tak mau lagi hidup dalam kegalauan yang terus menerus ini.
“Kau, terlepas dari bagaimana cerita kita di masa lalu. Apapun yang telah kau lakukan terhadap ku. Ini semua telah membuka mata ku. Mulai dari detik ini aku berhenti mencintaimu dan mengharapkanmu kembali meski jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu. Aku mohon dengan sangat jangan temui ataupun mencari ku lagi untuk selanjutnya setelah detik ini berakhir. Dan sekarang jangan tahan aku untuk tetap di sini karena aku ingin mengejar cinta ku yang sesungguhnya.”
Aku mengucapkan kata-kata tersebut nyaris tanpa bernafas dengan air mata yang terus mengalir berharap keputusan ku ini adalah benar. Arjun terlihat terdiam dan bergeming di hadapan ku dan ku tinggalkan ia disana sendiri. Berusaha sekuat tenaga aku berlari mengejar Raju tapi aku tak kuasa meraihnya. Ia telah menghilang dari keramaian. Ku coba untuk menelponnya. Tapi tak satu pun panggilan ku di jawabnya. Semua sms  ku tak di balasnya. Harus bagaimana lagi ini. Aku pulang dalam keputusasaanku.


END
Diubah oleh masih.berdrama 20-03-2019 09:08
0
321
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan